Part 30 I "Golden Period"

88 16 4
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

St. Joint Mansion, 02.33 PM

             Sejak pagi tadi, Rachel terlihat kebingungan karena Kenneth menghilang tanpa jejak. Tidak ada pesan yang tertinggal, tidak ada jawaban dari rasa penasarannya. Ia bahkan bertanya kepada beberapa pelayan yang bertugas pagi tadi hanya memberikan jawaban klasik.

"Tuan pergi tadi pagi dengan tergesa-gesa, Nyonya. Sepertinya ada urusan yang mendesak." Pikirannya terus berjelimat dengan praduga-praduga yang tidak berarti. Bahkan pesan yang sudah Rachel kirim tidak dibaca ataupun dibalas sama sekali oleh Kenneth.

"Apa Dia mengambil cuti sebentar?" Gumam Rachel kebingungan. Karena merasa bosan berada dirumah ini, Rachel berniat untuk bertemu dengan Robert. Ia mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi Robert secara langsung.

"Robert!" Pekik Rachel dengan nada gemas. Hal ini sudah menjadi hal yang biasa bagi Robert ketika mendapat perlakuan manja dari sahabatnya.

"Achel, ada apa?" Jawab Robert. Rachel samar-samar mendengar suara keramaian dari sebrang telepon.

"Kau sedang dimana? Mall? Swalayan?"

"Aku sedang dirumah sakit."

"Kau sakit apa?! Kenapa tidak bilang mengabariku?!" Rachel sangat cemas begitu mengetahui bahwa Robert sedang berada dirumah sakit.

"B-bukan, bukan Aku yang sakit."

"Lantas, siapa?"

"Ranata."

"Ranata?!" Heran Rachel, lalu Ia kembali teringat bahwa Kenneth sudah sedari pagi tadi menghilang begitu saja tanpa memberi kabar. Rasanya seperti ada kecocokan waktu antara situasi Kenneth dan juga Ranata.

"Tenang saja, Ia sudah ditangani dengan baik disana. Sebentar lagi Aku harus kembali ke kantor. Kau dimana? Apa sebaiknya Kita bertemu? Kau tidak merindukan sahabatmu yang tampan ini?"

"Tentu saja Aku merindukanmu." Ucapan Rachel tidak selaras dengan perasaan hatinya yang sedikit mencelos.

"Baiklah. Jam 4 sore, Kita bertemu ya!"

"Oke."

05.22 PM

              Kenneth baru saja kembali kerumah dengan wajah letih, Ia melangkah dengan santai dengan setelan biasa. Mendapati beberapa pelayan baru saja bergantian menjalankan tugasnya untuk membersihkan ruangan tepat dikamar utama dirinya bersama Rachel.

              Ia mengerutkan dahinya ketika tidak menemukan Rachel sama sekali. Para pelayan yang menyadari bahwa Kenneth terlihat kebingungan pun mulai menjelaskan bahwa Rachel sudah pergi dari 2 jam yang lalu.

"Pergi kemana?"

"Nyonya tidak memberitahu akan pergi kemana."

"Apakah Dia marah padaku?" Gumam Kenneth merasa bersalah karena tidak memberitahu apapun mengenai kepergiannya tadi.

            Lelaki itu memutuskan untuk membersihkan diri karena terlalu penat dengan aktivitas hari ini. Baru saja ingin menjatuhkan diri keatas ranjang, ekor matanya menangkap sesuatu diatas meja. Ada sebuah surat dengan pulpen yang masih terbuka seperti baru saja ditulis.

            Kenneth mengambil surat itu dan membacanya dengan tatapan datar. Surat yang Ia yakini bahwa surat ini dibuat oleh Rachel.

"Aku tidak tahu alasanmu pergi meninggalkanku sendirian disini karena apa, tapi sejujurnya Aku bersedia untuk berada disini karena permintaanmu. Jadi Aku tidak punya alasan apapun untuk berada disini jika tidak ada Kau. Jangan mencariku, Aku tidak akan pulang kerumah itu." – Rachel.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang