Part 58 I "Asher" [EXTRA PART 1]

52 2 2
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

7 Tahun Kemudian...

"Apakah urusan kantor terlihat lebih penting daripada ini?" Tanya Rachel sambil melipat kedua tangannya. Tepat saat Kenneth membuka pintu kamar, Istrinya sudah lebih dulu bersandar pada dinding kamar. Wajahnya terlihat tidak senang dengan kedatangan Kenneth yang datang lebih larut dari biasanya.

"Maafkan Aku, siang tadi Aku benar-benar tidak ada waktu sedikitpun untuk datang ke sekolah." Ucap Kenneth dengan nada penyesalan. Ia memijit keningnya yang terasa pening. Entah kenapa sambutan yang Ia harapkan dari Istrinya meleset dari perkiraan.

"Anakmu itu hobi sekali menjahili temannya sendiri. Aku sampai pusing dan kehilangan kesabaran menanganinya. Bagaimana ini? Apa sebaiknya Kita alihkan saja pendidikan dininya menjadi privat?" Rachel pun tidak kalah pusing.

"Kau tahu titik masalahnya dimana? Alasan mengapa Dia memilih untuk berkelahi dengan bocah itu?' Kenneth melonggarkan dasi yang masih melingkar di kerah kemejanya. "Aku percaya pada Putra Kita. Pasti ada alasan kenapa Dia melakukan itu."

"Mulutku hampir berbusa mengintrogasi Asher tetapi Dia tidak mau mengatakan alasannya." Jawab Rachel dengan nada frustasi. Kenneth mengerti bahwa tidak mudah menjadi seorang Ibu terutama Ia menyadari bahwa diusia Asher, Putra kesayangannya ini sedang dalam fase penyesuaian terhadap lingkungan.

Disepanjang jalan pulang, Kenneth mencari tahu melalui informannya terkait insiden yang terjadi pada Putranya disekolah. Tidak, tidak ada yang janggal dari perkelahian anak-anak. Maka dari itu, Ia yang akan mencari tahu sendiri melalui anaknya.

"Biar Aku yang bicara padanya,"

"Baiklah, cepatlah ke kamarnya sebelum Kau akan mengganggu jam tidurnya. Ini sudah malam." Rachel berkata dengan gusar. Kenneth tersenyum tipis kemudian mengecup pipi Rachel tanpa ragu.

"Iya, jangan berkata ketus padaku. Kau terlihat jelek jika cerewet seperti itu." Goda Kenneth. Tentu saja Rachel semakin cemberut mendengar guyonan dari Suaminya itu.

Kenneth masuk kedalam kamar Putranya setelah mengetuk pintu dengan pelan. Tampak Asher yang tidak bergeming atau bersemangat melihat Papanya datang. Hal seperti ini tentu hal yang sangat jarang terjadi. Asher sedang asyik membaca buku ensiklopedia dengan tenang.

"Sayang-Apa Papa mengganggu waktumu?"

"Tidak, ada apa, Pa?

"Papa ingin bicara denganmu. Bisakah Kita ke balkon? Udara malam ini terasa sejuk dan menyegarkan." Ajak Kenneth sambil mengulurkan tangannya berharap Asher menerima ulurannya.

Tidak butuh waktu lama, Asher menggapai pergelangan tangan Papanya kemudian Keduanya menuju balkon kamar. Benar, semakin malam udara mulai terasa dingin disertai dengan angina segar.

"Papa dengar Kau berkelahi dengan Kevin, ada apa sebenarnya?" Tanya Kenneth sambil merangkul pundak Putranya. Asher tidak menoleh sama sekali. Ia lebih memilih menundukkan kepalanya seakan menyadari kesalahan yang telah diperbuat.

"Tidak apa-apa. Asher hanya kesal saja."

"Apa Dia mengajakmu berkelahi lebih dulu?" Tanya Kenneth memastikan.

"Tidak, Aku yang menendangnya lebih dulu." Kali ini Kenneth menoleh. Ia mensejajarkan posisinya agar bisa beradu pandang langsung dengan Putranya.

"Kenapa Kau melakukan itu?" Tanya Kenneth dengan lembut.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang