The Crown Prince in the Jade Pendant

Chapter 28 - Husband Criteria

"Suami macam apa yang kamu cari?"

Chu Jin Yao adalah seorang nona muda, jadi ketika ditanya tentang hal seperti itu, dia merasa malu. Dia memelototi Qin Yi, agak canggung, "Mengapa kamu bertanya tentang ini?"

"Aku hanya ingin mengerti." Qin Yi mendesak, "Cepat bicarakan."

Ketika Chu Jin Yao melihat bahwa ekspresi Qin Yi tampaknya tidak palsu, dia mempertimbangkannya dengan hati-hati dan memandang dengan penuh perhatian, "Calon suamiku... Aku tidak akan meminta dia untuk menjadi kaya atau bangsawan, tetapi hanya meminta dia untuk bisa menemaniku. Ya. Temperamennya harus lembut, tidak boleh galak kepadaku, tidak boleh meremehkanku dan jika aku melakukan kesalahan, dia tidak bisa begitu saja mendekatiku, dan mengatakan aku salah."

Saat Chu Jin Yao berbicara, dia sedang memikirkan keluarga Su. Keluarga Su adalah tempat dia dibesarkan dan lingkungannya memiliki pengaruh besar padanya. Ayah Su adalah orang yang kejam dan akan memarahi serta memukuli istrinya setiap kali dia tidak bahagia dan setelah itu Ibu Su akan melampiaskannya pada Chu Jin Yao dan Su Hui. Chu Jin Yao telah bertekad sejak kecil bahwa dia pasti akan menikah dengan orang yang sama sekali berbeda dari Ayah Su. Yang lain harus lembut dan baik hati namun hatinya harus tegas dan pantang menyerah.

Tapi saat Qin Yi mendengarkan, dia merasakan kata-katanya, bukankah itu Lin Xi Yuan? Chu Jin Yao baru berusia tiga belas tahun dan mulai merindukan musim semi (cinta)?

Karena itu, dia berkata, "Kamu hanya sebesar itu. Dengan usia yang begitu muda, seseorang tidak dapat terus memikirkan hal-hal ini."

Chu Jin Yao menjadi marah, "Bukankah kamu yang bertanya padaku? Sekarang kamu mengatakan itu adalah aku?"

Masalah antara Chu Jin Yao dan Chu Jin Miao membuat percikan di halaman dalam yang dalam dan tak berdasar dan dengan cepat menghilang. Semua orang menutup mata terhadap apa yang terjadi di ruang belakang hari itu, berpura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi. Adapun pengurungan Chu Jin Miao yang tidak bisa dijelaskan, tidak ada yang memperhatikannya sama sekali.

Hanya Nyonya Zhao yang mengomel pada Chu Jin Miao dengan sakit hati, "Mengapa ZuMu mengurungmu ketika kamu baik-baik saja? Bahkan menginstruksikanmu untuk menyalin Doktrin Wanita. Tanganmu belum pulih!"

Chu Jin Miao tersenyum kaku. Dia melihat dengan hati-hati pada ekspresi Nyonya Zhao dan setelah memastikan bahwa Nyonya Zhao tidak mengetahui kebenarannya, dia kemudian berkata dengan sedikit lega, "Ibu, tidak apa-apa. ZuMu adalah penatua jadi karena dia menghukumku untuk menyalin buku, maka dia pasti punya alasannya."

Nyonya Zhao ragu-ragu lagi. Selama periode waktu ini, satu-satunya hal yang dapat dikaitkan dengan Chu Jin Miao adalah peristiwa yang terjadi di ruang belakang. Sangat memalukan bagi Chu Jin Miao untuk menyebarkan sesuatu di depan umum, tetapi dia juga terluka oleh kata-kata kasar seseorang dan terpancing! Bahkan jika Lao Chu Furen harus menghukum, mengapa Chu Jin Miao dihukum sendirian? Nyonya Zhao berspekulasi bahwa kemungkinan besar Chu Jin Yao pergi untuk memohon pada Chu Jin Xian yang kemudian pergi untuk mengatakan beberapa hal kepada Lao Chu Furen, sehingga Chu Jin Miao dikurung.

Nyonya Zhao menghela nafas. Dia awalnya mengira memiliki lebih banyak anak perempuan adalah berkah, tetapi sekarang putri sulungnya membantu putri bungsunya untuk mengincar Chu Jin Miao, membuat hati Nyonya Zhao terasa rumit. Hari itu, setelah Chu Jin Yao mengobrol dengannya, Zhang Momo juga mengatakan bahwa Nyonya Zhao terlalu mengabaikan Chu Jin Yao. Nyonya Zhao awalnya tidak berpikir bahwa dia salah tetapi semua orang di sekitarnya mengatakan hal yang sama. Jadi, Nyonya Zhao hanya bisa memperlakukan Chu Jin Yao dan Chu Jin Miao sama di permukaan tetapi diam-diam memberi Chu Jin Miao lebih banyak keuntungan.

Nyonya Zhao menemani Chu Jin Miao beberapa saat sebelum pergi. Tidak lama setelah Nyonya Zhao pergi, Tuan Muda Kedua tiba.

Ketika Chu Jin Miao mendengar orang itu melapor, dia buru-buru berkata, "Kakak Kedua telah tiba? Cepat biarkan dia masuk!"