The Crown Prince in the Jade Pendant

Chapter 43 - Prince's Order

Chu Jinyao duduk di ruangan dengan jendela setengah terbuka, mendengarkan gosip para pelayan dan penjaga di koridor.

"Maksudmu apa yang kamu katakan?"

"Tentu saja itu benar. Sekarang berita telah menyebar ke mana-mana, semua anak di Huangkou di jalan tahu bahwa pasukan kejutan Taizi turun dari langit dan mengejar Tatar sejauh 3.000 mil. Jika bukan karena hujan salju lebat yang tiba-tiba itu memblokir rute para pasukan, Taizi pasti akan memusnahkan Tatar!"

"Wow!" Para perempuan menutup mulut mereka dan berseru, Chu Jinyao menjahit sulaman dan menggelengkan kepalanya ke dalam, tertawa.

Jelas dalam versi kemarin, Taizi memanfaatkan malam bersalju untuk menyerang dan memimpin pasukannya mengejar sejauh 1.000 mil, sekarang telah menjadi perjalanan panjang sejauh 3.000 mil, dan dia harus kembali karena salju yang lebat.

Tatar adalah penyakit jantung Dayan. Tatar adalah bangsa yang menunggang kuda. Para lekaki di suku tersebut dapat menunggang kuda ketika mereka bisa berjalan, dan minum jika mereka bisa minum air. Tentara mundur setelah mengejar, di bawah gangguan bolak-balik, penjaga perbatasan tidak bisa bertahan melawannya, dan orang-orang tidak tahan diganggu.

Para jenderal yang menjaga perbatasan, karena berbagai alasan, selalu menolak mengambil risiko menyerang Tatar. Lagi pula, bertahan lebih mudah daripada menyerang. Selama tidak ada masalah di Guancheng, mereka akan menjadi menteri yang berjasa. Jika mereka gagal menyerang Tatar, itu akan menjadi kesalahan besar.

Oleh karena itu, selama bertahun-tahun, negara besar Dinasti Yan tidak pernah memenangkan pertempuran melawan Tatar, dan selalu bersikap defensif secara pasif. Tapi kali ini Tatar, mengandalkan kuda gemuk mereka di musim gugur, dengan berani menyerang perbatasan dalam upaya mengembalikan kemenangan 13 tahun lalu. Namun, kali ini mata mereka tidak hanya tertuju pada harta benda di Shanxi, mata Tatar tertuju pada ibukota.

Jika mereka bisa menembus pertahanan perbatasan Datong, hanya butuh beberapa hari untuk langsung menuju ibukota, mungkin mereka bisa menghasilkan kejayaan seperti dinasti sebelumnya yang memerintah keturunan Han!

Tatar Khan bahkan mendengar dari suatu tempat bahwa Taizi juga berada di perbatasan, ini bisa dikatakan sebagai anugerah. Di mata Tatar, pangeran ini pasti orang yang rakus akan hidup dan takut mati, begitu api suar dimatikan, dia pasti yang berlari paling cepat. Tatar Khan percaya dengan pasti bahwa mungkin mereka bisa menangkap dua kaisar hidup-hidup selama perjalanan ini.

Sayang sekali Tatar Khan salah menilai pria itu. Setelah api perang menyala, Taizi tidak mengungsi terlebih dahulu seperti yang dibayangkan semua orang, melainkan mengambil 3.000 tentara elit dengan paksa dan meninggalkan kamp bersama rakyatnya sendiri. Kepala prajurit Datong akan menjadi botak karena khawatir. Melihat perintah seperti salju dari kabinet, dia memutuskan untuk pergi ke luar kota untuk menemui Tatar bekerja sama dengan Taizi. Karena kehadiran Taizi, moral para penjaga perbatasan sangat meningkat, dan mereka melawan musuh dengan gagah berani, meledakkan kemarahan selama beberapa dekade.

Dengan cara ini, tentara kekaisaran bertempur dan maju, menyerang di mana pun mereka kehilangan pertahanan, mereka berhasil mempertahankan serangan Tatar dengan susah payah, dan akhirnya, dengan mengandalkan perbekalan dan keunggulan geografis, mereka melakukan serangan balik secara perlahan dan memasuki tanah Tatar. Laporan pertempuran terakhir dari daratan adalah salju turun di luar perbatasan, kudanya setengah lelah dan tidak dapat bergerak maju. Oleh karena itu, Taizi menarik pasukannya dan kembali ke kota untuk memulihkan diri.

Chu Jinyao berada di Taiyuan, jadi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di ibukota, tetapi dia tahu bahwa seluruh kota Taiyuan sudah mendidih dengan laporan pertempuran Taizi. Ke depan, sudah terlalu lama sejak kemenangan yang begitu menginspirasi.