(SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW😾👋🏻)
DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN⚠️
"Sekuat apapun kau melarangku untuk tidak memanggil mu ayah maka sekuat itu pula aku akan memanggilmu dengan panggilan itu"
Kisah ini menceritakan tentang aiswa yang selal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Ketika aiswa melihat ke samping kiri nya terpampanglah wajah seorang lelaki tampan dengan kulit putih,mata sipit dan rahang tegas,jangan lupakan bibir tipisnya menyunggingkan senyum indah yang dapat menular bagi siapa saja yang melihatnya termasuk juga aiswa
Entah mengapa bibir nya juga ikut tersenyum membalas senyuman lelaki yang tampak akrab di matanya,ah dia ingat lelaki ini teman sekelasnya yang duduk tepat di depan mejanya dan yang selalu menjulid ti kelakuan clara yang di luar nalar
Tiba-tiba lamunannya buyar kala lelaki itu menyapanya"hai aiswa"
"Eh i iya hai .. ?"ucap ku menggantung di sertai pertanyaan untuk menanyakan namanya
"Alex,nama gw ALEXSA BARYN masak lo lupa sih,padahal kita temen sekelas.gw juga duduk depan lo"ucapnya sambil memasang wajah cemberut dan mengalihkan tatapannya ke depan
Aku langsung gelagapan dengan cepat membalas perkataannya dengan gugup bercampur gelisah.
gadis itu tidak ingin menyinggung siapa pun dan berakhir dia di bully"m ma maaf saya beneran lu lupa,soalnya daya ingat saya sedikit buruk mohon maaf sekali lagi,lain kali saya akan mengingatnya"
"Okey,gw pegang kata-kata lo"ucap nya kembali menatap ku dengan kekehan di akhir kalimatnya"lo gak perlu gugup juga kali,tadi gw cuma bercanda,soalnya muka lo itu imut kalau lagi gugup gw jadi pengen ngarungin"sambung nya lagi dengan senyum lebar yang terserat akan makna
Yang membuat ku rifleks langsung berdiri "Ka kamu mau jual s sa saya"ucap ku dengan mata berkaca-kaca.
Dia memang ingin keluar dari keluarga wijaya tapi bukan dengan diculik lalu di jual ke om om pedo juga kali.kalau om om nya kaya suga BTS,atau le minho yang dia liat di laptopnya kk arlena sih gapapa dia iklhas lahir batin malah *Batin aiswa melantur*
Namun batinan aiswa yang sangat melantur itu harus buyar kala mendengar suara tawa lelaki yang berada di sampingnya"hahaha lo lucu ya,yakali gw capek-capek ngarungin lo,terus gw jual,sorry harta bokap gw udah banyak,bahkan gak bakal habis sampai tujuh turunan"ucap nya mendekat ke arah ku yang sempat mundur beberapa langkah di sertai gelengan kepala
"8 tanjakan 9 tikungan 10 kali putar balik tetap gak bakal habis hartanya?"entah ada angin tornado dari mana tiba-tiba nih mulut jahanam menanyakan pertanyaan goblok bin tolol
"Hah"tanya alex tak faham atau masih ngeleg ah bodo amat yang terpenting sekarang adalah memperbaiki pertanyaan tadi yang sempat terlontar tanpa berpikir panjang
"Eh maksudnya,alex mau ngapain kesini?"nah kan nih mulut kek nya keseringan di gampar sama kk arkan jadinya kalau ngomong suka ngelantur.astaga nanti dia salah faham lagi teruss tersinggung matilah aku"ja jangan salah faham maksud ak eh sayaa
"Gw nyariin lo"ucap nya memotong perkataan ku
"Ooooo begitu eh apaaa!!!nyariin saya?aiswa pramita?"tanya ku dengan rasa gugup bercampur penasaran,apakah aku ada membuat masalah?
"Iya gw nyariin lo,aiswa pramita,gw mau ngomong sesutu ke lo"ucap alex dengan menekankan nama nya
"Oh iya hehe,alex mau ngomong apa"ucap ku di sertai tawa garing
"lomaugakjadipacargw jawab"ucap alex cepat
Aiswa hanya bisa menangkap kata jawab dari kalimat yang di ucapkan pemuda itu
"Em lex,bisa ulangi gak pertanyaan nya soalnya aku cuma dengar kata jawab,dan bisa gak agak di lambatin"ucap ku hati-hati dengan mengusap tengkuk ku yang terasa kebas karena kelamaan menghadap keatas.posisi kami saat ini sedang berdiri dan saling hadap hadapan tinggi alex sepertinya mencapai 180-190 cm,karena alex terlihat begitu tinggi di banding dirinya yang hanya 160 cm.
"Em sorry lo pasti capek natap gw terus kita bisa duduk aja"ucapnya menggenggam tangan ku dan menarik lembut ke bangku taman yang ku duduki tadi
"Huuuuft~Lo mau gak jadi pacar gw"ucap alex sambil menatap aiswa lekat.tangan mungil aiswa masih berada dalam genggaman tangan besar alex
Bagai disambar petir disiang bolong aiswa diam membeku dengan pikiran yang berkecamuk apa yang harus dia katakan?
°°°
Apa yang akan aiswa jawab? Menerima alex? Atau menolak alex?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
