°°°
Cukup lama aiswa berada dalam posisinya
Hingga ia cukup merasa tenang baru lah ia mengangkat kepalanyaKelas sangat sepi dan berantakan meja dan kursi banyak yang berjatuhan
Aiswa bangkit dari duduk nya kepalanya begitu pusing sepertinya dia banyak kekurangan darah
Ia mengambil tisu dari dalam tasnya yang selalu ia bawa,mengelap dengan kasar wajahnya
Setelah dirasa bersih,aiswa memutuskan untuk pulang kerumah
Saat kakinya melangkah ke arah lapangan semua orang menatapnya terkejut dia hanya diam dan terus melangkah
Namun langkahnya terhenti kala ada yang mencekal lengannya
"Aiswa lo kenapa,astaga kepala lo"ucap seseorang itu khawatir
"Bara jangan perdulikan aku,aku baik baik saja"menepis lembut tangan bara yang berada pada pundak nya
"AISWA JANGAN KERAS KEPALA"teriaknya lantang bahkan lapangan yang tadinya terdengar bisik bisik telah senyap hanya ada suara angin yang menyapa indra pendengaran mereka semua
"bara jangan teriak kepalaku bertambah sakit sudah aku katakan aku baik baik saja ini hanya luka kecil"
"hahaha lo-lo sekalipun sekarat lo tetap bakal bilang lo baik baik aja mungkin lo juga bilang kalau itu hanya luka kecil"kekeh nya dan mengusap kasar wajahnya
"Sial kenapa bisa separah ini gw cuma minta tu anak buat dia kotor aja sial sial pasti arlena bakal marah sama gw nyusahin anji**"batin nya kesal merutuki nando yang tidak becus
"Ayok kita kerumah sakit"tanpa sadar bara menarik kasar tangan aiswa kuat
Aiswa yang tidak kuat menahan bobot tubuh nya sendiri di tambah tubuh nya sudah tak bertenaga lagi jatuh bersimpuh di dekat kaki bara menciptakan luka baru di lututnya dan hatinya
Bara bukan hanya menciptakan luka di lututnya bara juga secara tidak langsung telah menabur garam pada luka di hatinya yang masih basah
Tak terasa air matanya mengalir bagaikan air terjun yang terjun bebas kebawah,sekuat apa pun aiswa mempertahankan air matanya dan sekuat itu pula jantung nya di remas oleh tangan tak kasat mata
Kepalanya menunduk dalam rambut panjangnya menutupi seluruh wajahnya tubuh gadis itu bergetar isakan perlahan lahan terdengar di segala penjuru lapangan
Bara yang melihat itu terkejut dengan cepat berjongkok di depan aiswa kemudian mengangkatnya ala bridel style
"Sorry gw gak bermaksud narik lo kasar gw cuma khawatir sama keadaan lo"
Aiswa hanya diam kala tubuh nya diangkat oleh bara.
°°°
Kediaman wijaya
KAMU SEDANG MEMBACA
I want you to be happy
General Fiction(SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW😾👋🏻) DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN⚠️ "Sekuat apapun kau melarangku untuk tidak memanggil mu ayah maka sekuat itu pula aku akan memanggilmu dengan panggilan itu" Kisah ini menceritakan tentang aiswa yang selal...