part 18

7 6 0
                                    

Happy reading

Kringggg

Bel istirahat telah berbunyi anak anak pada berdesakkan ingin mengisi perut mereka yang sudah meronta ronta ingin diisi

Namun lain halnya dengan dua sejoli yang sedang duduk hadap hadapan di kursi taman belakang

"Ini"ujar alex memberikan paperbag sedang di hadapan aiswa

"Ini apa"ujar aiswa mengambil paperbag itu dan membuka isi dalamnya

"Hp"ujar alex santai sambil memandang aiswa yang sedang menatapnya dengan kernyitan di dahinya

"Buat?"

"Kamu,bukannya tadi gue bilang kalau kita resmi pacaran gue bakal ngasih lo hp"jelas alex

"Maaf aku cuma mau minjam beberapa hari aja,jadi kamu gak perlu repot repot ngasih hp baru ini"ujar aiswa mengembalikan paperbag yang berisi iphone dengan boba 3 itu

"Itu hak lo,ini buat mempermudah komunikasi kita"ujar alex tersenyum merapikan anak rambut aiswa yang berantakan akibat angin

"Trimakasih"ujar aiswa tersenyum tulus yang menambah kadar kecantikannya

Alex yang melihat itu mengalihkan tatapannya*sorry aiswa*ucapnya dalam hati kembali memasang senyum seperti biasanya"buka lah"

"Emm emang boleh buka sekarang"tanya nya memandang ke arah alex

"Ya boleh lah itukan punya lo"ujar alex terkekeh

Dengan ragu aiswa membuka kotak iphone dengan boba tiga itu,saat selesai membuka nya aiswa memandang alex ragu

Dengan gemas alex mengacak rambut aiswa pelan"buka aiswa"

"O-oke"ketika selesai membuka hp barunya,tangannya menekan tombol of/on untuk menghidupkan layarnya,air mata aiswa mengalir begitu saja kala melihat walpaper hpnya terdapat foto aiswa yang di ambil diam diam di foto itu terdapat tulisan Happy birthday aiswa i support you

Matanya beralih menatap alex yang juga sedang menatapnya"ma-makasih banyak"ucap aiswa tertunduk bahunya bergetar yang menandakan ia sedang menangis,ia pikir tak ada yang mengingat hari lahirnya,ternyata alex mengingatnya ia sangat berterimakasih ia bahkan tak sanggup mengeluarkan kata katanya

Di kesunyian taman hanya terdengar suara isakan aiswa,alex yang melihat itu entah kenapa hatinya bagai di tusuk ribuan panah,ia tau ini salah,ia sebenarnya tak ingin membuat semuanya menjadi rumit.

Ia merasa dunia tak adil pada gadis kecil seperti aiswa,ujiannya terlalu berat,di tambah kehadirannya karena sebuah keterpaksaan,ia berjanji selama waktu yang tersisa ia akan membuat gadis di depannya ini bahagia,mungkin ia tau jika kebenaran itu terkuak akan menyakiti gadis ini namun ia akan membuat gadis ini kuat

Yang tak di sadari alex,aiswa adalah gadis kuat,selama 17 tahun ia hidup tak pernah sekalipun ia berpikir ingin mengakhiri nyawanya sendiri

Namun memang pikiran ingin menghilang dari bumi itu ada namun tidak dengan cara bunuh diri,karena masalah tidak akan selesai dengan cara bunuh diri

Mereka masih mempertahankan posisi meraka tanpa ada niatan bangkit untuk pergi dari sana

Namun sebuah panggilan membuyar kan mereka dari pikiran masing masing

Panggilan untuk anak kami aiswa pramita harap segera ke ruangan bu tuti

Sekali lagi panggilan untuk anak kami aiswa pramita harap segera keruangan bu tuti

Trimakasih

"Kalau gitu aiswa pamit makasih sekali lagi"ujarnya menundukkan kepalanya dan berlalu dari sana dengan berlari tangannya masih memeluk erat paperbag coklat itu

Saat sampai dalam ruangan bu tuti aiswa mengetuk pintu itu beberapa kali

Tok tok tok

Terdengar suara dari dalam ruangan yang menyuruhnya untuk masuk
"Masuk"

"Ada apa ya bu?"tanya aiswa sopan

"Kamu udah ada hpnya aiswa?"tanya bu tuti  tanpa melihat aiswa karena ia sedang sibuk memeriksa tugas anak didiknya

"Udah bu"ucap aiswa pelan

"Oke kalau gitu nanti kita bisa mulai,kayaknya waktu dua hari cukup"ucap bu tuti tersenyum menatap ke arah aiswa

💫💫💫

Jam menunjukkan pukul 6.37 menit,aiswa berlari menerobos hujan yang lumayan lebat

Bajunya basah,untung tasnya ia masukkan kedalam pelastik jadi tak terlalu basah

Saat kakinya menginjakkan kediaman pembantu tiba tiba dari arah belakang muncul kak arkana dengan wajah menyeramkan

"AISWA"teriak arkana menggelegar

Aiswa yang mendengar suara menggelegar itu tersentak kaget,tangannya dengan kuat memeluk tasnya

Dengan cepat kakinya berlari masuk kedalam kamar dan bersembunyi di samping lemari kamarnya,badan nya menggigil hebat,suara langkah kaki memenuhi indra pendengaran aiswa

Masih dengan baju basahnya ia memeluk erat tasnya menyalurkan rasa takut yang ia rasakan pada tas nya yang masih terbungkus plastik

TBC

Hai teman
Bantu dukungannya dengan vote🌟
Dan komen🗯
Jangan lupa follow akun diara💥

I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang