part1

34 19 3
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Senja telah berganti dengan malam,orang-orang yang tadinya melakukan aktivitas menyudahi kegiatan mereka,jalanan telah sepi,hanya ada suara burung dan jangkrik yang mengiringi langkah seorang gadis yang terlihat tidak takut sama sekali.


Langkahnya tetap ringan,bibir nya selalu menyunggingkan senyum indah,ditangannya terdapat sebuah buku yang dia genggam erat

Hingga senyum indah itu luntur ketika mendekati gerbang mewah,langkah kaki yang tadinya ringan kian memberat seiring mendekatnya gadis itu pada pagar mewah itu

Rasa takut dan juga gugup bercampur menjadi satu terbukti dari wajah gadis cantik itu

Hingga dia memberanikan diri untuk memasuki gerbang mewah itu,namun belum sempat gadis itu membalikan badannya tiba-tiba rambut nya ditarik dengan kuat dari arah belakang yang membuat gadis itu terjatuh menghantam dinginnya lantai malam.

"Heh anak pelac*ur,lo mau ngikuti jejak ibu lo habis jual diri dimana lo!bitc"ucap seorang lelaki tampan menatap rendah gadis itu

"Sa sakit kak"

"Seharusnya lo sadar diri,lo sekarang tinggal dimana,jangan merasa jadi putri raja,lo itu cuma benalu di kehidupan keluarga gue gak lebih dari seonggok sampah"

ucap lelaki tampan itu sambil menyeret gadis malang itu ke dalam kediaman keluarga wijaya,tanpa belas kasih lelaki itu melempar tubuh ringkih sang gadis hingga menghantam pilar teras mension hingga memuntahkan seteguk darah dari dalam mulutnya

Kaki panjang lelaki tersebut berjalan meninggalkan sang gadis malang itu,namun tiba-tiba langkahnya terhenti tanpa berbalik dia mengatakan hal yang membuat hati gadis itu serasa diremas

"aiswa pramita ingat tempat lo jangan pernah berpikir untuk menggantikan posisi adek gue,anak pelac*r rendahan tetap lah anak pelac*r walau pun udah dipungut oleh keluarga terpandang"

"Jangan ada yang menolongnya atau kalian akan mendapatkan yang lebih parah dari itu.FAHAM"

"FAHAM TUAN"

setelah mengatakan hal itu lelaki itupun melanjutkan jalannya yang sempat terhenti

Deg

Tanpa permisi cairan kristal turun membasahi pipi gadis malang itu

Sebegitu menjijikkan nya kah dia.

"Hiks hiks,kenapa semua orang menyalahkan ku,aku juga tidak ingin dilahirkan dari rahim seorang pelac*r,namun apakah aku bisa memilih,jika aku bisa memilih aku akan lebih memilih lahir dari rahim seorang ibu yang baik dan keluarga yang harmonis tanpa merusak kebahagiaan sebuah keluarga"ucapnya pilu ditengah gelapnya malam

Bodyguard yang melihat itu semua hanya mampu meringis iba mereka tidak berani membantu nona ke tiga mereka karena sang tuan muda telah membuat perintah jangan ada yang menolong nya atau kalian akan mendapatkan yang lebih parah dari itu

°°°

Kaki ringkih itu berjalan tertati tatih ke belakang mension keluarga wijaya,kristal bening itu terus mengalir di pipinya,kata kata kakak tirinya ARKANA BRIAN WIJAYA terus berputar di otaknya bagaikan kaset rusak dia juga teringat kakak tirinya yang sangat cantik dan lemah lembut,di antara semua keluarga wijaya hanya Arlena yang baik padanya

ARLENA BRIANA WIJAYA gadis dengan sejuta pesona,gadis lemah lembut dan berbudi luhur putri kedua dari pasangan Ardi wijaya dan natasya wijaya.

Bahkan hanya sekedar bermimpi saja dia tidak pernah berniat menggantikan posisi nona muda wijaya tersebut,bagaimana bisa benalu seperti dirinya menggantikan seonggok berlian.

Jika kalian bertanya apakah ia iri maka ia akan dengan lantang mengatakannya bahwa DIA SANGAT IRI dengan kehidupan sempurna yang di dapat oleh Arlena Briana Wijaya.

Dia sudah biasa menerima itu semua,namun mengapa sakitnya tetap sama

Paru-parunya terasa terhimpit bongkahan batu tak kasat mata,bahkan hanya bernafas rasanya begitu sesak

Bahkan kaki nya tak lagi mampu menahan bobot tubuhnya

Kesepian

Itulah yang dirasakan AISWA PRAMITA hanya dinginnya angin malam yang selalu menemaninya dalam keadaan rapuh seperti ini.

"ASTAGA NONA!!!,kenapa nona bisa seperti ini"hingga teriakan seorang wanita menyapa indra pendengarannya raut khawatir terlihat jelas di wajah wanita itu

"Aku tidak apa-apa bibi ana,aku hanya lelah berjalan jadi aku memutuskan untuk istirahat sebentar disini"ucap aiswa lemah,ia tetap mengukir senyum indah yang begitu menawan dibibirnya yang terdapat luka lebam,agar bibi ana tak merasa khawatir tentang keadaannya.

Karena dirumah mewah ini hanya kak arlena dan bibi ana yang peduli padanya.

"Lelah berjalan apanya,lihat lah tubuh nona penuh dengan lebam dan ASTAGAAA dagu dan gigi nona berdarah apakah nona habis memuntahkan darah"

"Apakah tuan muda yang melakukan ini pada nona?"tanya bibi ana dengan suara melemah

"IBU!!!"

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang