part 20

11 1 0
                                    

Happy Reading

Sudah satu minggu Aiswa izin tidak masuk sekolah,akibat ia mengalami demam tinggi

Ditambah lebam yang ia dapatkan tidak memungkinkan untuknya bersekolah

Hari ini aiswa memutuskan untuk ke rumah sakit, dengan uang yang diberikan oleh bi ana padanya, Ia tidak ingin merepotkan Bi Ana,namun bi ana memaksanya untuk memeriksa ke dokter ia takut aiswa terkena infeksi yang bisa saja berdampak besar

Dengan menggunakan hoodie,yang tudungnya aiswa kenakan untuk menutupi tubuhnya yang terdapat banyak lebam.

Cukup lama ia berjalan hingga sampailah aishwa di rumah sakit Medika ia ingat aiswa pernah ke sini namun itu sudah 2 tahun silam

Kakinya berjalan pelan ke arah resepsionis
" permisi kak ruangan memeriksa kesehatan di mana ya" tanya aiswa pelan bahkan hampir seperti berbisik

"Mm Coba ulangi Dek" ujar salah satu resepsionis yang melayani pasien

" ruangan kesehatan di mana ya Kak" ujar aiswa mengulang perkataannya

" Oh adek nanti tinggal jalan lurus ke sana, terus belok kiri nah di situ ada ruangan dokter kevin orlando,di atas pintunya ada tulisan ruangan kesehatan,perlu diantarkan dek" ujar perawat itu ramah kepada Aiswa

"ah tidak perlu Kak,terima kasih" setelah mengucapkan terima kasih,aiswa bergegas ke arah yang ditunjuk oleh perawat itu

" Adik itu aneh banget ya Emang dia nggak panas siang siang Pakai hoodie,Aku nampak dia tadi jalan loh" ucap salah satu perawat

" Iya kok kayak mencurigakan banget ya" Timpal perawat satunya lagi

"Husss nggak baik suudzon lebih baik lanjut kerja" ucap perawat yang berbicara dengan aiswa tadi

Setelah menemukan ruangan dengan tulisan ruangan kesehatan aiswa pun mengetuk pintu itu

Tok tok tok

"Masuk" terdengar suara dari dalam ruangan itu yang memperbolehkan aiswa masuk

Cklek

"Ada keluhan apa" ujar dokter laki-laki yang nampak masih muda itu ramah

" ini saya dok" ucap aiswa menurunkan tudung hoodinya

"Loh aiswa muka kamu kenapa" ucap dokter Kevin kaget dan berdiri dari duduknya

"Hehe aiswa habis berantem dok"ujar aiswa beralasan

Aiswa mengenal dokter Kevin Orlando saat pertama kali memeriksa kesehatan di rumah sakit Medika,saat itu aiswa merasakan kepalanya selalu pusing dan ia selalu mimisan.sekitar 2 tahun yang lalu

Ia bertanya pada resepsionis untuk memastikan ruangan dokter Kevin Orlando masih tetap di tempat terakhir kalinya ia kesini atau telah berubah

Ternyata ruangan dokter Kevin Orlando tidak berubah sama sekali ,dari terakhir kali Ia datang ke sini

"akhir-akhir ini saya lebih sering mimisan dok"ujar aiswa duduk di tempat duduk khusus pasien" kepala saya juga terkadang rasanya ingin pecah"sambungnya lagi merasakan apa yang akhir akhir ini ia rasakan

"gimana rasanya nggak mau pecah orang kamu periksa 2 tahun yang lalu,saya masih ingat loh" ujar dokter Kevin kesal pada pasiennya satu ini yang masih sangat muda, namun telah mengidap penyakit yang begitu mematikan

" kan 2 tahun silam dokter bilangnya Aiswa belum pasti kalau kena penyakit itu" ujar Aiswa mengingat hasil tes 2 tahun yang lalu yang belum fosistif di deritanya

" Ya setidaknya kamu tuh harus lebih sering kontrol ke dokter sebelum penyakit itu benar-benar positif ada di tubuh kamu"ujar dokter kevin"siniin tangan kamu"tambahnya lagi menyuruh aiswa meletakkan tangannya di meja penghalang antara dokter kevin dan aiswa,untuk memeriksakan tensi

" Aiswa Kamu niat sembuh nggak sih"tanya dokter kevin pelan dan menatap aiswa lamat memperhatikan gurat tak terbebani sama sekali dengan penyakitnya

"nyawa manusia ada di tangan Allah,kalau Allah ngasih aiswa sembuh,ya aiswa bakal sembuh,kalau gak berarti allah lebih sayang sama aiswa"ujar aiswa santai memandang ke arah dokter kevin yang sedang menatapnya

Dokter kevin yang mendengar itu hanya dapat terdiam seribu bahasa dan melanjutkan kembali memeriksa kesehatan aiswa

"Setidaknya kita juga harus berusaha,memang kesembuhan datangnya dari yang maha kuasa,namun manusia juga harus berusaha melalui perantara obat dan dokter

"Uang juga jangan dilupakan dokter"ujar aiswa terkekeh

"Saya tidak lagi bercanda aiswa"ujar dokter kevin menatap aiswa serius

"Aiswa udah capek berusaha dokter,ada kalanya aiswa ingin istirahat juga,mungkin allah mengirimkan penyakit ini agar aiswa bisa istirahat"ujar aiswa menarik kembali tangannya

Dokter Kevin hanya bisa menghembuskan nafas lelah menghadapi pasiennya saat ini yang tidak ada semangat untuk sembuh

"Oke aiswa kita akan memeriksa darah kamu dulu,Kamu bisa duduk di tempat tidur itu"ujar dokter kevin memberi intruksi pada aiswa,aiswa pun hanya menurut apa yang dokter kevin katakan

"sebelum itu Sebutkan keluhan kamu yang terjadi akhir-akhir ini" ujar dokter Kevin

" akhir-akhir ini Aiswa sering mimisan, selama 6 hari ini aiswa demam,terus kulit aiswa gampang memar dan kepala aiswa sakit banget sampai rasa-rasanya Aiswa pengen jedotin kepala Aiswa sendiri ke dinding"ujar aiswa menatap dokter kevin serius

Dokter Kevin yang mendengar itu rasanya ingin menangis" oke aiswa Kamu bisa kontrol ke sini lagi besok sama Wali kamu bisa?"tanya dokter kevin setelah mengambil sempel darah aiswa

"nggak bisa dok,emang harus banget ya dok,besok kontrol ke sini?"tanya aiswa polos

" nggak harus lagi aiswa..tapi wajib,Kamu paham kan apa yang saya bilang wajib"ujar dokter kevin penuh penekanan" dan kamu ke sini harus sama Wali ya"

"Saya tidak punya Wali"ucap aiswa pelan dan turun dari tempat tidur pasien" kalau begitu semuanya berapa dok"sambungnya bertanya biaya pengobatannya hari ini

"Bawa kembali uang kamu saya tidak butuh" ujar dokter Kevin acuh tak acuh

"kalau begitu Jangan jadi dokter deh" ujar aiswa kesal

Tangannya beralih merogoh saku hoodienya dan mengeluarkan tiga buah permen kiss yang ia beli tadi, Ia bisa menebak bahwa dokter Kevin tidak akan menerima uangnya

Ia memberikan tiga buah permen kiss itu kepada dokter Kevin yang sibuk menulis di mejanya"Terima kasih Dokter Kevin Orlando" ucapnya tersenyum dan meletakkan tiga buah permen kiss itu di samping tangan dokter Kevin

Dengan cepat dokter Kevin mengambil permen kiss itu dan mengantonginya di jas kebanggaannya," Ingat besok,saya tunggu stubborn little girl" ujar dokter Kevin penuh penekanan dengan senyum profesionalnya

Aiswa yang mendengar itu menghentikan langkah kakinya yang telah mencapai daun pintu dan berbalik menatap dokter Kevin" kalau nggak keras bukan kepala namanya dok"ucapnya dengan senyum jenaka

Dokter Kevin yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan meraup wajahnya frustasi,ada saja kelakuan pasiennya yang satu itu

TBC

I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang