part 19

9 6 0
                                    

Happy reading


Saat ia tak mendengar suara langkah kaki lagi pikirannya pun agak rilex tubuhnya tak bergetar seperti tadi lagi

Namun tiba tiba Handpone nya berbunyi nyaring di dalam kamar yang pintunya tak tertutup rapat itu

Pasrah itulah yang saat ini di rasakan aiswa,ia hanya bisa meneka bisakah ia melihat matahari besok ia berharap masih bisa melihat matahari yang memancarkan sinar kehangatannya

Brak

Tiba tiba pintunya di buka dengan kuat,siapa lagi pelakunya kalau bukan arkana,si pemilik dendam kusumat pada aiswa

"AISWA KELUAR LO"teriak nya menggelegar di dalam kamar sempit itu

Maid yang mendengar teriakan itu hanya dapat menelan ludah gugup bercampur takut

Aiswa masih mempertahankan posisinya bersandar di lemari tangannya berusaha meredam suara yang di hasil kan oleh hp nya

Namun tangannya tak sengaja menekan tombol terima panggilan yang berdampak suara itu hilang namun aiswa tak sadar jika ia telah menerima panggilan dari seseorang yang menelponnya

"Aiswa gue bilang KELUAR SEBELUM GUE HANCURIN KAMAR LO"ucap arkana lantang

"Satu,dua ,ti-"hitung arkana

"Hiks ja-ngan kak,ais-aiswa keluar"ujar aiswa terbata bata ia masih memeluk erat tas nya

Dan berjalan keluar dari persembunyiannya

"Lo udah berani sama gue hm"ujar arkana penuh penekanan tangannya bergerak menyentuh rambut pendek aiswa

"Am-ampun kak,ai-aiswa gak akan u-ulangi hiks"ucap aiswa terbata bata

Tangan arkana yang berada di rambut aiswa menggenggamnya dengan erat dan menariknya kasar yang membuat siswa terjatuh menabrak lemarinya

Tas yang ia coba peluk erat pun terlepas akibat dorongan kuat yang di terimanya

Mata arkan beralih menatap plastik yang berisi tas aiswa yang bukunya sudah keluar sebagian karena resleting tas itu sudah tak berfungsi lagi

Namun titik fokusnya bukan itu,yang menjadi fokus arkan adalah hp mahal yang sedikit terlihat karena hp itu menyala

Saat akan menggapai hp itu aiswa terlebih dahulu memeluk erat kaki arkan"plis kk jangan ambil hp aiswa,aiswa butuh kali benda itu hiks pliss kak aiswa mohon"ujar aiswa memohon dengan memeluk erat kaki arkan

Dengan tidak berperasaan arkan menendang tubuh aiswa agar terlepas dari kakinya

Namun dengan cepat aiswa kembali memeluk kaki arkan"aku mohon aku mohon jangan di ambil kak hiks aiswa mohon,aiswa butuh benda itu kak"

"Minggir lo sialan"ujar arkan mencoba melepaskan pelukan di kakinya

"Aiswa mohon kak,hiks kakak boleh tampar aiswa seratus kali,kakak boleh tendang aiswa dua ratus kali tapi aiswa mohon hiks jangan ambil itu,plisss kak aiswa butuh"ucap aiswa masih mencoba memohon pada arkan

Dengan tidak berperasaan arkan menendang tubuh aiswa kuat,hingga tubuh itu menghantam dinding bata yang kasar itu menyebabkan aiswa tak berdaya lagi

Setelah berhasil melepaskan diri dari aiswa,arkan berjalan mengambil hp yang terdapat di tumpukan buku

Betapa terkejutnya ia kala mendapati ternyata aiswa sedang menelpon dengan nama kontak alex

"Aiswa bangsat lo jebak gue kan"dengan kesal arkan menatap nyalang ke arah aiswa yang sudah tak berdaya

"LO GILA HAH,LO BISA AJA GUE LAPORIN POLISI ATAS KASUS PERCOBAAN PEMBUNUHAN"teriak lantang orang di sebrang sana

"Lo gak perlu ikut campur masalah keluarga gue"ujar arkan dengan penekanan

Tangannya menggeser mengakhiri panggilan tersebut

Dengan merangkak aiswa memeluk kaki arkan yang sedang diliputi emosi"hiks ka-kak,kem-kembaliin h-hp ai-swa hiks,aiswa janji akan nurut sama kakak pliss,hiks jangan di ambil itu dari aiswa kak,aiswa butuhh kali"denga lemah aiswa terus memohon agar benda persegi itu tak di hancurkan arkan,ia sangat membutuhkan benda itu,dia belum menyelesaikan tugas yang di berikan bu tuti padanya

Tangannya terulur ingin menggapai benda itu,namun arkan lebih dulu mengangkatnya tinggi" Heh lo mau benda ini kan"ujar arkan dengan senyum miring

Aiswa yang mendengar perkataan Arkan bibirnya menyunggingkan senyum dengan polos ia menganggukkan kepalanya

"Lo pikir semudah itu" ujar Arkan membanting benda pipih itu ke lantai

Brak

"KAK HIKS JANGAN,AISWA MOHON,AISWA MOHON PLISS UDAH,JANGAN DI BANTING LAGI"

"Lo liat ini"arkan mengambil benda yang sudah retak seribu itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi kembali membantingnya dengan kuat hingga layarnya terlepas dari tempatnya

Aiswa hanya bisa menundukkan kepalanya dalam tak ada lagi yang dapat ia katakan. padahal handphone itu baru saja dia miliki

Betapa menyedihkannya keadaannya saat ini baju yang acak-acakan dengan lebam di mana-mana dan hidung yang mengeluarkan darah terus-menerus

Arkan perlahan berjalan mendekati aiswa yang sedang menunduk dalam,perlahan Ia berjongkok di depan aiswa" sekali lagi lo bawa benda keramat itu pulang,bukan cuman benda itu yang gue hancurkan kepala lo juga bakal Gue hancurin" setelah mengatakan itu Arkan bangkit berdiri dan berlalu dari kamar sempit itu,namun sebelum pergi kakinya menendang tubuh ringkih itu hingga aiswa terlempar Beberapa cm

"Dan gue nggak mau tahu lo harus jauhi laki-laki yang lo telepon tadi kalau sampai lo nggak jauhi dia keluarga dia bakal habis di tangan Wijaya" ujar Arkan penuh penekanan

Aiswa hanya bisa meratapi nasibnya ia bertanya-tanya apa yang ia lakukan hingga membuat Arkan begitu marah padanya

TBC

I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang