part13

9 9 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"ASTAGA apa yang kalian lakukan"teriakan itu membuat murid-murid,menghela nafas lega. semuanya langsung berhamburan keluar kelas
Hanya menyisakan 2 orang murid dan 3 orang guru yang masih syok apalagi melihat 2 orang murid yang berlumuran darah yang satu tergeletak dilantai dan yang satu nya menelungkup kan kepalanya di meja

Mereka dengan cepat menelpon ambulance meminta bantuan secepatnya

ketika para guru sedang melakukan rapat ada seorang siswa yang melaporkan ada 2 orang siswi yang sedang berantem

Kepala sekolah dengan cepat mengirimkan 3 orang guru 2 guru olahraga dan 1 guru Bk untuk melihat kejadiannya

Namun ketika 3 guru itu sampai betapa terkejutnya mereka melihat keadaan kelas yang sangat berantakan lantai kelas penuh dengan bercak darah di mana mana bangkan dindingnya pun tak luput dari bercak darah yang masih basah itu

Salah satu guru olahraga mengecek keadaan sisiwi yang sedang berbaring di lantai dengan posisi miring itu kepala bagian belakang nya berdarah

"Bu vivi tolong periksa rekaman cctv apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas ini saat kita malakukan rapat"seru guru hendra yang menjabat sebagai guru olahraga itu dengan panik dan berjalan ke arah siswi yang sedang menelungkupkan kepalanya pada meja itu

"ah baik"jawab bu vivi yang terdengar panik juga kakinya melangkah dengan tergesa gesa keluar kelas.selama 5 tahun menjabat sebagai guru Bk dia tidak pernah menemui kasus separah ini

"ASTAGA PAK HEN I INI ANAK KEPALA SEKOLAH"teriak terkejut pak rifki memberi tau teman seprofesi nya itu

"hai nacita kamu dengar saya kan"tanya nya pada murid didik nya itu sekaligus anak atasan mereka

Nacita yang ditanya hanya meringis kepalanya terasa berputar putar hanya dengan membuka matanya apalagi membuka mulutnya dan itu sangat menyakitkan airmatanya pun tak henti hentinya mengalir deras

"APA"teriakan terkejut itu dan berlari mendekat ke arah pak rifki

Bahkan dia lupa mengecek keadaan murid yang sedang menangis dalam diam di lipatan tangannya sendiri

Mau bagaimanapun dia hanya lah seorang anak 15 tahun jika terluka rasanya ingin menangis

"Astaga bagai mana bisa"ucapnya tak percaya dengan cepat meraih hp nya di dalam saku celana ia menghubungi kepala sekolah

panggilan pertama tak diangkat

Hingga panggilan ke dua baru lah diangkat oleh kepala sekolah

📞Pak saya ingin menyampaikan yang terlibat perkelahian itu nacita joke pak

📞•••••••••

📞saya telah menghubungi ambulance pak dari beberapa menit yang lalu

📞•••••••••

📞baik pak

Tut panggilan pun berakhir
Hingga tak lama datang lah kepala sekolah dengan tergesa gesa memasuki kelas 9A itu

"Are you okay baby"

"Lihat papa sayang mana yang sakit"

Mendengar suara papanya nacita pun membuka kelopak matanya tidak ada kata yang terlontar di mulutnya karena kepalanya sangat sakit

"HENDRA COBA TELPON LAGI AMBULANCE,MENGAPA SANGAT LAMA. AMBULANCE MANA YANG KAMU TELPON HAH"teriak lantang kepala sekolah yang bernama min yu joki itu

"Ambulan terdekat pak,saya sudah menelponnya kembali mereka bilang sedang dalam perjalanan"jawab gugup pak hendra

"Astaga kenapa lama sekali,sayang kamu jangan tutup mata kamu oke"

"Hos hos hos pak ambulan sudah ada di depan"ucap salah seorang murid laki laki yang sedang mengatur pernafasannya akibat berlari

Pak min yu joki yang mendengar itu pun langsung menggendong putri nya.dan berjalan tergesa gesa ke arah ambulance

Para guru juga ikut membuntuti kepala sekolah mereka

Mereka melupakan seorang siswi yang lebih parah keadaannya di dalam kelas itu sendirian

Dia di lupakan begitu saja

Tak ada yang berbalik dan mengingat nya bahwa dia juga butuh pertolongan

Apakah nasibnya terus begini di lupakan

padahal mereka hanya berdua di dalam kelas itu yang terluka mereka berdua namun mengapa semua orang seakan akan melupakan kehadirannya

Dia tidak butuh di bawah ke rumah sakit yang mahal dia hanya ingin ada yang peduli padanya dan memberikan 1 handshaplast itu sudah lebih dari cukup baginya

Aiswa hanya menangis dalam diam di lipatan tangannya biarlah hari ini dia menjadi seseorang yang lemah
°

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang