part 21

6 0 0
                                    

Dokter Kevin yang mendengar itu rasanya ingin menangis" oke aiswa Kamu bisa kontrol ke sini lagi besok sama Wali kamu bisa?"tanya dokter kevin setelah mengambil sempel darah aiswa"dan ini obatnya jangan lupa diminum 3x sehari"sambung dokter kevin memberikan 5 macam jenis obat yang berbeda

"trimakasih dok,emang harus banget ya dok,besok kontrol ke sini?"tanya aiswa polos

" nggak harus lagi aiswa..tapi wajib,Kamu paham kan apa yang saya bilang wajib"ujar dokter kevin penuh penekanan" dan kamu ke sini harus sama Wali ya"

"Saya tidak punya Wali"ucap aiswa pelan dan turun dari tempat tidur pasien" kalau begitu semuanya berapa dok"sambungnya bertanya biaya pengobatannya hari ini

"Bawa kembali uang kamu saya tidak butuh" ujar dokter Kevin acuh tak acuh

"kalau begitu Jangan jadi dokter deh" ujar aiswa kesal

Tangannya beralih merogoh saku hoodienya dan mengeluarkan tiga buah permen kiss yang ia beli tadi, Ia bisa menebak bahwa dokter Kevin tidak akan menerima uangnya

Ia memberikan tiga buah permen kiss itu kepada dokter Kevin yang sibuk menulis di mejanya"Terima kasih Dokter Kevin Orlando" ucapnya tersenyum dan meletakkan tiga buah permen kiss itu di samping tangan dokter Kevin

Dengan cepat dokter Kevin mengambil permen kiss itu dan mengantonginya di jas kebanggaannya," Ingat besok,saya tunggu stubborn little girl" ujar dokter Kevin penuh penekanan dengan senyum profesionalnya


Aiswa yang mendengar itu menghentikan langkah kakinya yang telah mencapai daun pintu dan berbalik menatap dokter Kevin" kalau nggak keras bukan kepala namanya dok"ucapnya dengan senyum jenaka

Dokter Kevin yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan meraup wajahnya frustasi,ada saja kelakuan pasiennya yang satu itu

*

Pagi ini entah ada angin apa ayah aiswa memanggilnya untuk sarapan bersama

Sepanjang sarapan tak ada yang membuka pembicaraan hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring

Begitupun dengan arkan yang duduk tepat di sampingnya hanya diam dan yang membuat aiswa heran arkan tak merasa terganggu sama sekali dengan kehadirannya bahkan lelaki itu nampak santai memakan makanannya

Hingga sarapan yang sangat senyap itu pun berakhir,pelayan berdatangan untuk membersihkan piring kotor yang berada di meja makan itu

kepala keluarga wijaya AKA tuan ardi membuka suaranya

"Mulai sekarang anda akan tinggal di dalam mension bukan di kediaman maid"ujar tuan ardi dingin yang di tunjukkan pada aiswa

Aiswa yang mendengar itu menatap tuan ardi tak percaya"ma-maksud ayah"

"Saya tidak suka mengulang perkataan saya"

"Dan saya berniat akan menjodohkan kamu dengan anak teman bisnis saya"

Deg

Kepala aiswa tertunduk dalam ia kira ayahnya sudah mencoba menerima keberadaannya ternyata ini hanya demi bisnisnya

Tiba tiba arlena berdiri dari tempat duduknya"papa"ujar arlena berkaca kaca

"Keputusan papa sudah bulat lena,kamu masih terlalu muda untuk menikah masa depan kamu masih panjang"

Perkataan ayah nya terasa mencabut paksa  paru paru nya kenapa ayahnya tak memikirkan masa depannya juga,umur aiswa bahkan lebih muda dari arlena namun mengapa seakan ia sudah cukup umur untuk menikah dan berkeluarga,seakan akan ia tidak memiliki masa depan

" hiks Tapi pa lena sayang sama el,lena cinta sama el,lena gak masalah nikah muda"ujar arlena terisak

"Tapi lena masa depan kamu gak terjamin sama bara,emang kamu akan selamanya bahagia dengan rasa sayang kamu dan cinta kamu itu enggak lena,bara terlalu misterius bahkan papa gak bisa menebak apa fikiran bocah itu"ujar ardi mengusap kasar wajahnya

"Papa jahat"pekik arlena berlari menuju ke lantai atas

Nyonya natasya yang melihat putrinya berlari keatas menatap suaminya kecewa dengan cepat ia berlari menyusul putrinya

"Risya"panggil tuan ardi pada salah satu maid

"iya tuan"ujar maid itu berjalan cepat ke arah sang tuan

"Antar perempuan itu ke kamar dan setelah itu antar ia ke rumah sakit saya tidak mau saat calon besan saya datang melihat keadaannya menyedihkan seperti itu"ujar tuan ardi berlalu dari sana

"Mari nona"ajak risya maid yang masih terlihat muda itu sopan

"Kami pamit tuan muda"ujar nya berpamitan pada sang tiran tampan itu

"Biar saya yang mengantarkannya kamu cukup bantu dia mengganti bajunya"ujar arkan dingin menatap sekilas aiswa yang sedang menunduk dan berlalu dari sana

"Baik tuan muda,mari nona"

*

Aiswa sampai pada kamar yang nampak indah dengan ornamen kamar yang serbah berwarna putih itu

Kamar mewah itu terletak di lantai 2 tepat di samping kamar arkan,di dalam kamar itu terdapat satu buah kasur yang muat 3 orang dan 2 buah pintu sepertinya pintu kamar mandi dan pintu walk in closed

Sibuk dengan mengagumi kamar barunya ia tidak sadar ternyata risya memanggil manggilnya

"NONA"ujar risya menepuk pundak nona nya agar tersadar dari lamunannya

"Ah maaf"ujar aiswa merasa tak enak

"Haha tidak apa apa nona,saat pertama kali saya menginjakkan kaki di kamar ini saya juga terpesona,kalau begitu nona bisa mandi, kamar mandinya di sudut sana saya akan menyiapkan baju anda di WIC di sebelah sini"ujar risya panjang lebar tangannya menunjuk kamar mandi yang terletak di sudut ruangan dan beralih menunjuk pintu WIC yang terletak di samping meja rias

"Ah iya"ujarnya menuruti perintah risya

Saat memasuki kamar mandi mulutnya menganga melihat betapa mewahnya kamar mandinya dilengkapi dengan bathup dan sower di dalam kamar mandi itu terdapat benda benda kecantikan yang ia tidak tau cara pemakaiannya maklum ia bahkan mandi hanya dengan sabun batangan

Ia berjalan keluar kamar mandi untuk memanggil risya untuk menanyakan kegunaan benda benda itu

"Mbak risya"

"Iya non"dengan cepat risya berjalan ke arah nona mudanya

"Panggil aiswa aja mbak,itu aiswa ga tau cara make benda benda itu mana yang di pake kepala mana yang di pake badan"tanya nya menunjuk scincare yang ada di dalam kamar mandi

"Oh itu nona tinggal makai yang ini untuk rambut,terus yang ini untuk lulur,anda diam kan saja selama lima menit terus bilas kayak mandi itu,nah terus ini sabun cuci muka,ini untuk sikat gigi setelah itu anda bisa kumur kumur pakai ini"jelas risya panjang lebar

"Oh oke trimakasih"

Setelah melalui semua itu aiswa pun selesai mandi barang barang yang ia pakai tadi sangat harum bahkan rambutnya nampak lebih sehat dan kulitnya nampak lebih cerah

I want you to be happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang