Chapter 12

94 26 5
                                    

Seperti yang dikatakan Kuroo. Kini Oikawa berjalan ke arah kamar tetangga. Lebih tepatnya kamar tempat Daichi berada.

Ceklek

"Assalamualaikum. Kang permisi!" Oikawa masuk melewati kaki-kaki santri dengan permisi untuk bisa sampai ke tempat Daichi.

"Lo tidur Chi?" Tanya Oikawa sambil melambai-lambaikan tangan di depan wajah Daichi.

Oikawa rasa ia perlu membereskan kitab-kitab milik Daichi, agar tidak rusak nantinya. Tapi mata nya tertuju pada sticky note berwarna kuning dikitab bulughul maram milik Daichi.

»{سيماعاة بواة كاليان}»


Senyum tipis tapi memiliki makna berbeda terukir diwajah Oikawa yang melihat tulisan itu sambil ber andai-andai.

"Cheers too!"

"Oikawa!" Merasa ada yang memanggil, Oikawa menoleh, dan mendapati Kuroo yang bersandar pada pintu kamar.

"Oke gue balik! Tapi bantuin baresin kitab Daichi dulu." Baik sekali Oikawa.

Kuroo mengangguk dan keluar menutup pintu sepelan mungkin. Sedangkan Oikawa masih membereskan bulpoin milik Daichi.

"Astaughfirullah!" Kejut Daichi yang masih melihat Oikawa di depan nya.

Oikawa terdiam sebentar, Lalu menyeringai. Sekarang ia tahu maksud Daichi. "Oh? Lo pura-pura tidur toh!" Oikawa memandang Daichi dengan kesal.

"Nggak. Gue beneran tidur tadi!" Elak Daichi.

"Oya? Terus? ngapain lo kaget waktu liat gue!" Oikawa berusaha memojokan Daichi agar segera mengaku.

"Astaughfirullah! Suudzon mulu lo Oik."

"Kalau gitu, lo tidur sekarang!"

"Gue juga nggak suudzon. Lo tadi nunggu gue keluar kan? Padahal Kuroo yang keluar. Lo pura-pura tidur waktu gue buka pintu kamar. Ngaku gak lo!"

Daichi menghela nafas pelan sambil menganggukan kepala, setuju dengan apa yang Oikawa ucapkan.

Oikawa mendecak malas. "Lo tidur sekarang. Atau kalau lo lanjutin, gue bakal buang simpenan buku lo!" Ancam Oikawa.

Daichi ngeri dengernya. Koleksi buku-buku dia lebih berharga daripada kesehatan nya. Bener-bener anak ambis.

Tapi Daichi juga gak bakal bisa bantah lagi. Daichi udah anggep Oikawa kayak Kakak. Oikawa sendiri juga anggep Daichi kayak adik nya. Padahal sifat Oikawa lebih alay. Tapi sifat serius nya lah yang membuat nya benar-benar terlihat dewasa.

"Bye, gue juga mau tidur. Assalamualaikum!" Pamit Oikawa. Ya daritadi beliau nih udah nahan ngantuk sejak pulang dari serambi masjid.

"Wa'alaikum salam!"

"Gagal lagi!" Gumam nya lirih.

°°°°°

Hari-H liburan.

Pesantren buyah Ikkei sekarang benar-benar ramai. Jam masih menunjuk kan pukul 07.10 dan liburan dibuka mulai pukul 07.30

Tapi para santri sudah bersiap dan menaruh barang-barang yang akan mereka bawa pulang.

Contohnya Kayak saudara beda ibu nih! Mereka lagi angkat barang kedepan gerbang biar gak ribet keluar-masuk asrama.

"Angkat Sug, Ya Allah!" Protes Semi.

Broken Heart [Haikyuu Religi] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang