Chapter 20

78 13 2
                                    

Rasa nya seperti mimpi. Kuroo sama sekali tidak percaya dengan apa yang Gus Keishin katakan padanya, sama sekali tidak akan percaya.

"Maaf."

"Tapi mungkin Daichi pergi ke rumah!" Elak nya.

"Iya. Daichi pergi!"

Kuroo menghela nafas lega. "Aku bilang apa kan! Tuh anak pasti udah tiduran di kasurnya." Ucap Kuroo.

Gus Keishin melotot mendengarnya. Ini Kuroo sepupu nya Daichi atau siapa? Seenak jidat nya ngomong lagi tiduran di kasur. "Tidur di brankar Rumah Sakit yang iya!" Gas Gus Keishin sambil menggeplak keras punggung Kuroo dengan peci item nya.

Kuroo yang mendengar kembali menegang. Rumah Sakit? Jadi, Gus Keishin nggak bohong sama kondisi sepupu nya itu. "Nggak mungkin deh." 

"Ngotot banget sih! Nih ana telponin Oikawa!" Ucap Gus Keishin sambil melihat kan Handphone milik istrinya yang sedang menghubungi nomor Handphone nya. Jadi Oikawa yang bawa Handphone punya Gus Keishin, dan itu atas paksaan si Gus. Karena takut nya disana ada apa-apa atau nggak ya butuh sesuatu dan buat mantau kondisi juga saat beliau punya jadwal ngajar di pesantren.

Hubungan Daichi sama keluarga ndalem apa? Kok kayak deket banget. Sabar! Nanti bakal ada penjelasan tentang asal usul mereka..

Sebenarnya, Gus Keishin ingin memarahi anak didik nya ini karena udah ninggalin Daichi sendiri dalem mobil. Tapi beliau nggak bisa marah-marah sambil nyalahin anak orang sembarangan. Apalagi Kuroo emang jaga anaknya waktu kecelakaan, dan akhirnya anak didik nya ini juga nggak tau apa-apa. Mau nyalahin siapa coba kalau udah gini? Masa iya mau nyalahin Allah karena udah bikin takdir yang membuat beliau ngeri ini? Nggak mungkin juga kan. 

Takdir Allah itu kan selalu baik.

Apalagi besok ada Abah yang mau dateng. Mau jelasin kayak apa lagi beliau ini.

"Halo?"

"Wa'alaikum salam."

"Hehe, Assalamualaikum.  maaf Gus,  ana kira Umi Takeda."

"Wa'alaikum salam. Gimana kondisi nya?"

"Masih tetep Gus. Tapi tadi sempet parah kondisi nya."

"Astaghfirullah. Semoga cepet sadar anak nya."

"Iya, Aamiinn."

"Bokuto gimana? Kok kayak nggak ada suaranya?"

"Baru aja tidur."

"Berarti ente juga baru tidur?'

"Yaa... Nggak juga sih, Gus."

"Ya Allah, maap ganggu waktu nya. Kalau-"

"OIKAWA."

Tut tut

"Lah?" Heran Gus Keishin sambil menatap Handphone nya.

Kuroo merasa tubuh nya sangat lemas setelah mendengar percakapan singkat Gus nya dengan Oikawa. Apalagi Oikawa langsung mematikan telfon ketika ia memanggil namanya.

"Rumah sakit mana?" Tanya Kuroo.

Gus Keishin memang sudah mengira kalau Kuroo tau tentang Daichi pasti bakal langsung nyusul. Tapi nggak semudah itu beliau ngasih tau. "Nggak ada ke Rumah sakit! Ini udah malem." Jawab nya.

Sebenarnya bisa saja malam-malam begini ke Rumah sakit. Tapi di sana ada Oikawa yang nggak bakal bisa ngontrol emosi nya. Bisa-bisa tawuran di Rumah sakit mereka kalau ketemu.

"Tapi—"

"Ente mau di gebuk Oikawa?"

Kuroo tersentak mendengarnya. Mana mau dia di gebuk Oikawa, mana tuh anak udah anggep Daichi kayak adek nya lagi. Bukan nya ngejenguk pasien malah dia nya yang jadi pasien karena gevukan Oikawa.

Broken Heart [Haikyuu Religi] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang