H-6 sebelum liburan
"Gue mau kuliah disini satu tahun, mungkin?" kini Oikawa sedang bimbang untuk menentukan Universitas yang cocok dengan nya.
"Jadi Ustadz dong kalau lanjut kuliah disini."
"Iya kalau misal nama gue dipanggil."
Jadi, pesantren Buyah Ikkei ini memakai sistem pemanggilan untuk anak kelas 12 yang mau dijadikan Ustadz. Nama-nama yang kepilih itu dipilih langsung sama keluarga ndalem. Tentu tidak sembarangan milih nya, karena keluarga ndalem juga ikut berpastisipasi dalam ujian Qirtub nanti. Jadi beliau-beliau bisa menilai mana yang pantas untuk dijadikan Ustadz yang baik tentunya.
"Lo jadi ngundurin diri dari kampus, Chi?" Pertanyaan dari Oikawa membuat Kuroo dan Ushijima terkejut. Sedangkan Bokuto hanya diam menyimak, beliau masih mengumpulkan nyawa karena baru bangun tidur siang.
Iyaa, siang-siang gini. Mereka berlima udah pada kumpul lagi kayak dulu, di serambi masjid yang langsung menghadap ke asrama Cordoba. Tapi masih ada rasa canggung dikit kalau mau bicara.
Efek hampir setengah semester nggak bicara satu sama lain ya gini, cuman gara-gara sibuk urusan sendiri.
"Iya"
"Kapan?" Kuroo yang tadinya tiduran langsung duduk waktu denger jawaban dari Daichi.
"Waktu liburan, nanti ke kampus bareng Mas Keishin juga."
"Gue juga mau!"
Plak
"Lo kalau ngomong jangan sembarangan! Ini bukan buat bercandaan ya!" Daichi yang kesel sama sepupunya langsung geplak punggung Kuroo. Bisa-bisa nya dia juga mau ngundurin diri.
"Gue nggak bercanda anj—"
"Apa!" Kuroo langsung kicep lihat Daichi yang udah ngangkat kopiyah item nya.
"Pukul aja Chi, biar mampus tuh orang!" ucap Oikawa memanas-manasi perdebatan antar sepupu itu.
"Ayolah... Gue nggak mau kalau lulus kuliah duluan. Nggak setia kewan nanti."
"Setia kawan bego."
"Maap ye, gue bukan kewan."
"Bodo. Lagian kita udah janji buat lulus bareng!" Kuroo yang keras kepala dan Daichi yang suka bodo amat.
"Gue haus!" Bokuto yang nyawa nya udah kekumpul setengah langsung duduk bersandar di tiang masjid. Badan nya lemes banget kayak jelly yang di senggol dikit langsung mleyot.
"Yeuh... Bokuto bangun-bangun bilang haus. Lah gue yang daritadi mulut komat-kamit apalan nadzom gimana?" Oikawa dengan sifat alaynya muncul, membuat Kuroo dan Daichi memandang dengan tatapan aneh.
"Ngeluh mulu lo berdua!"
"Lagian lo ngapain apalan Oik? Kan Qirtub masih nanti selesai liburan." daritadi Kuroo lihat, Oikawa memang sibuk dengan hafalan nadzom nya. Kadang kalau capek, ikut nimbrung biar nggak stres-stres banget lah otak nya.
"Gatau, pingin aja masuk final waktu Qirtub." seakan tau maksud Oikawa. Daichi memilih mengubah topik pembicaraan.
"Tahun kemarin yang ngasih pertanyaan tentang nadzom siapa?" tanya Daichi.
"Ustadz Meian kalau nggak salah, yakan Bok?" Bokuto yang lagi bergurau sama Kuroo mengangguk setuju. Padahal tidak terlalu jelas mendengar pertanyaan Ushijima, tapi beliau nge-iyain aja.
"Yang ngasih materi?"
"Pertanyaan tentang nahwu, Gus Keishin. Kalau tentang Shorof, Ustadz Shimada."
"Lo ada rasa sama seseorang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/326499309-288-k248394.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart [Haikyuu Religi] [Hiatus]
RandomBagaimana rasanya ketika kalian disakiti, dikhianati, ditelantarkan, dibanding-bandingkan dan dituntut untuk bisa segalanya? Sampai kalian menjadi seperti orang sakit jiwa. Bukankah itu menyakitkan? Tinggal dipesantren dan dibebani dengan banyak tun...