Chapter 8

110 27 7
                                    

"Kenapa kamu pulang hah? Siapa yang suruh kamu pulang ke Indonesia? Mau jadi anak pembangkang kamu?" Tanya sang Abi dengan marah nya.

Daichi menunduk sembari mendengarkan ucapan Abi nya. Saat ini hanya ada Daichi dan Abi nya di kamar Kuroo. Yang lain disuruh keluar secara paksa oleh Abi nya daichi.

"Kalau orang tua tanya itu jawab! Udah berani ngebantah kamu!"

"Maaf Bi!"

"Daritadi bisanya hanya minta maaf! Coba kalau Ennoshita adik mu itu, sudah pasti dia akan menurut!"

"Hah? Kenapa juga Umi mau sama Gus nggak berguna itu! Lihat bahkan sekarang anaknya juga tidak berguna!"

"Daichi, cobalah untuk mengerti Abi sama Umi mu!" Ucap sang Abi, memijit pelan pelipisnya.

"Kalau saja Buyah mu tidak memaksa, pasti Kamu tidak ada disini!"

"Cih! Kalau saja Daichi bisa milih. Daichi juga nggak akan pernah mau dilahir in di dunia ini!"

"LALU UNTUK APA DAICHI IKUT LOMBA-LOMBA TAK BERGUNA ITU KALAU BUKAN KARENA ABI SAMA UMI!"

"Sudah berani kamu bentak orang tua hah!"

"Abi minta Daichi ngerti in Abi sama Umi kan?"

"Ya, kalau kamu ngerti in kami, kami juga akan ngerti in kamu!"

"OMONG KOSONG! DAICHI UDAH RELAIN MASA ANAK-ANAK DAICHI BUAT BELAJAR BIAR DAPET PERHATIAN KALIAN! DAICHI JUGA UDAH NURUTIN SEMUA UCAPAN ABI! Tapi kalian minta Daichi buat ngerti in kalian? Sekarang apa lagi? Belum cukup kah Daichi dapetin prestasi yang Abi inginkan?" Ucap Daichi.

Biarkan kalau suara nya terdengar sampai luar. Ia bahkan sudah tidak peduli jika dicap sebagai anak durhaka. Yang saat ini ia inginkan hanya kasih sayang dan perhatian dari orang tua nya. Memberikan semangat waktu ia lelah.

Bahkan ia rela meninggalkan masa kanak-kanak nya hanya untuk mencari perhatian orang tua!

Dan apa balasan yang dia peroleh saat ini? Yang pasti dibanding-bandingkan dengan kedua adiknya.

"Belajar dari siapa kamu bentak orang tua? Dari buyah kamu itu hah? Dasar nggak berguna kamu dikeluarga! Beban banget jadi orang!" Ucapan sang Abi itu membuat hati Daichi mencelos mendengarnya.

Siapa yang tidak sakit hati saat kalian dibilang beban di keluarga! Dianggap tidak berguna padahal sudah memberi banyak prestasi yang diinginkan.

"Iya, Daichi emang beban buat keluarga!" Ucap Daichi sembari menahan air mata nya. Biarkan jika dia diledek anak cengeng. Ia sudah terlanjur sakit hati dengan ucapan sang Abi.

"Mulai hari ini dan seterusnya, Daichi nggak akan kembali karena cuman beban keluarga! Daichi bakal pindah! Dan terakhir dari Daichi, jangan rendahin ayah saya dan Buyah saya!"

"Saya pamit. Assalamualaikum!"

"Wa'alaikum salam!" Lirih nya.

Daichi keluar kamar dengan sedikit emosi, membuatnya membanting pintu kamar Kuroo. Semua yang berada di depan kamar terkejut.

Oikawa sendiri tidak jadi bertanya karena wajah Daichi yang kelewat datar. "Gue ke kamar mandi dulu ya! Bentar lagi kunjungan selesai kan?" Tanya Daichi.

"Oke, jangan lama-lama bentar lagi Dhuhur soalnya!" Jawab Kuroo.

"Bro! Abi nya Daichi!" Bisik Bokuto pada Oikawa.

Kuroo hanya diam saat Abi nya daichi melihat kearahnya. "Tetsu-"

"Maaf menyela ucapan anda Gus! Saya ada urusan soalnya!" Sela Kuroo lalu pergi tanpa pamit pada teman nya.

Broken Heart [Haikyuu Religi] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang