Paper bag warna moka yang ukuran nya nggak besar dan nggak kecil itu Yaku ambil. Sudah sekitar 3 hari dia telantarin tuh paper bag di bawah kasur. Dan nggak ada niatan sama sekali untuk sekedar mengetahui isi nya.
Yaku akui kalau dari awal, dia sama sekali nggak tertarik sama paper bag yang dia pegang sekarang. Tapi entah kenapa, sekarang dia sangat amat penasaran sama isi nya. Karena waktu laki-laki yang dikagumi nya ngasih, ternyata paper bag nya berbobot.
"Aku yakin isi nya bom, secara kang Kuroo tampang nya nggak meyakinkan!"
Setelah mengumpulkan niat, di lepas nya pita hitam yang mengikat paper bag itu. Agak susah, karena ikatan pita nya tidak seperti pita biasanya. Mungkin orang nya kesulitan membuat pita?
"Kang Kuroo kalau nggak ahli bikin pita nggak usah bikin napa, bikin susah!" dumel Yaku.
"Nah sip! Awas aja isi nya aneh-aneh!" Emang suka suudzon Yaku nih. Udah tau nggak baik juga.
"Oke, ini terlalu gilak!" Teriak Yaku histeris.
Gimana nggak histeris. "Mukenah!"
"Alhamdulillah Ya Allah! Aku nggak jadi beli!" Yaku bersyukur, uang saku nya nggak jadi hilang buat beli mukenah baru.
"Gue telpon Iwa dulu deh!" Yaku mengambil handphone boba nya yang tadi ia lempar asal ke kasur. Tanpa basa-basi, Yaku langsung bercerita dengan heboh setelah panggilan nya di angkat.
"Jadi? Di kasih apa aja sama kang kuroo?"
"Mukenah, abaya, al-qur'an, botol minum, sama tasbih!"
Yaku terus menggeledah paper bag moka pemberian Kuroo. Siapa tau terselip kertas kecil gitu kan? Anak lakik kan suka gitu.
*Kurang lebih seperti itu...
"Udah? Cuman itu?"
"Yeu si anak, masih untung gue di kasih beginian. Tapi, abaya sama botol minum nya di kasih dua Wak. Alhamdulillah banget dah! Gatau mau bales apa ke dia!"
"Bentar? Abaya? Dua? Ngeluarin biaya berapa dia!?"
"Nah kan! Belum juga yang lain, nggak habis thinking gue!"
Awalnya Yaku shock liat abaya hitam, mana di bawah sendiri, ada dua lagi. Tapi nggak heran juga, karena Kuroo anak nya holang kaya. Walaupun nggak se-kaya Ushijima, tapi dari tampang nya udah keliatan.
"Terus? Lo rencana mau ngasih apa tadi?"
"Sarung hitam mungkin? Sama tumbler!"
"Sarung hitam? Beneran?"
"Iya, yang dulu sempet tren itu.... Apa ya? Abs? Hbs? Apa ya wak? Lupa gue!"
"Lo! Beneran mau ngasih sarung mahal?!"
"Gue nggak mau perhitungan soal uang, dia juga udah ngasih beginian Wak. Umi juga pasti beliin!"
"Cukup yak, gedek banget gue sama kalian berdua!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart [Haikyuu Religi] [Hiatus]
RandomBagaimana rasanya ketika kalian disakiti, dikhianati, ditelantarkan, dibanding-bandingkan dan dituntut untuk bisa segalanya? Sampai kalian menjadi seperti orang sakit jiwa. Bukankah itu menyakitkan? Tinggal dipesantren dan dibebani dengan banyak tun...