Dreeblissa
Setelah Sarah menyampaikan maksud tujuannya datang untuk mengajak Lily jalan-jalan bersamanya, gadis itu segera mendapat titah untuk bersiap tanpa mengeluarkan penolakkan. Lily mungkin sedang sibuk memilih pakaian di kamarnya setelah mandi, sementara Jeka dan ibunya sibuk bercengkerama di sofa.
"Jeka, udah belum?" Suara Sarah memecah fokus Jeka dari layar ponselnya.
"Udah apa, ma?"
"Suka sama Lily."
Ucapan Sarah sontak saja membuat Jeka menghela napas panjang. Sungguh di luar dugaan. Apa ibunya ini sedang berusaha menjodohkan mereka?
Jeka tidak ingin berdusta, Lily memang menarik tanpa kacamata tebal di wajahnya, terlebih dia sangat menarik dan terlihat lebih sempurna, jika dia meninggalkan penampilan noraknya itu. Tapi, Jeka juga tidak tau apa rasa tertarik pada Lily itu benar-benar karena suka, atau hanya perasaan semata? Sebab ... hei Jeka ini pemuda brengsek kalian tau. Dirinya saja belum pernah menjalin hubungan yang serius dengan perempuan mana pun, bagaimana dia bisa menjadikan Lily kekasihnya, sementara meratukan seorang perempuan saja tidak pernah Jeka tau seperti apa.
Jeka tidak munafik. Dia laki-laki normal yang memiliki nafsu pada perempuan, terutama yang cantik, seksi, montok dan spek anime. You know what I mean. Tapi, dia juga tidak ingin mengelak, senakal-nakalnya dirinya, Jeka sangat ingin menikahi gadis baik-baik. Dan bahkan Jeka belum bisa memastikan apa dia pantas untuk bersanding dengan Lily?
Beda cerita, jika Lily mau dengannya ... gazz teruslah cug.
"Jeka ..." Sarah menyolek lengan putranya.
"Ngomong apa sih, ma. Katanya disuruh jagain kayak jaga adek sendiri, sekarang malah nanya udah suka apa belum," omel Jeka. "Yang bener yang mana?"
Sarah terkekeh. "Itu cuma ngomong di bibir doang, Jek. Kalo kamu naksir kan nggak apa-apa. Nyenengin mama sesekali lah."
"Apaan sih. Aneh banget dah." Jeka kembali memainkan ponselnya.
Tak lama berselang, pintu kamar Lily terbuka dan sosok gadis itu keluar. Dia masih sama. Dia masih Lily dengan kacamata tebal dan bando besar di kepalanya. Outfit-nya pun masih seperti hari-hari kemarin, oversize dan sama sekali tidak menarik.
"Udah selesai, sayang?" Sarah bertanya pada Lily dan gadis itu mengangguk. "Kita pergi sekarang?"
"Pergi sekarang lah, ma. Mau nunggu malem?" celutuk Jeka cepat.
"Mama nggak minta pendapat kamu ya, Jek." Sarah membalas sembari bangkit berdiri dan merangkul Lily. "Yuk sayang kita pergi. Jeka tuh sebenarnya nggak sabar nunggu kamu pulang dengan penampilan baru," ucap Sarah sembari melirik putranya.
"Ma ..."
"Jeka loh yang bilang ke tante buat sedikit memperbaiki penampilan kamu," ujar Sarah lagi.
"Mama ..."
Lily memandang bingung, tapi secercah perasaan tak senang tampak pada mimik wajahnya. "Emang kenapa sama penampilan aku?"
Jeka memutar bola matanya. Sialan, si Lily ini. Apa dia masih bisa berpura-pura lugu setelah semalam Jeka melihatnya hampir setengah telanjang?
"Lo tuh udah di ibu kota, kota metropolitan, paling tidak pakaian kolot lu itu tinggalin dah. Baru sehari aja udah digangguin sampe disiram minuman, gimana seminggu lo di sana? Yang ada tiap hari jadi bahan bully-an."
Lily terdiam.
"Jeka, mulut kamu itu mama gunting ya." Sarah menegur putranya.
"Yang aku ngomongin bener kok. Kalo nggak mau rubah penampilan, balik aja tinggal di kampung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreeblissa • Liskook 18+ ✓
ChickLit[SELESAI] [M] Lily adalah cewek kampung pecinta warna merah muda di mata Jeka. Cewek norak dengan outfit jaman dahulu kala. Jeka bilang Lily bukan tipenya dan tidak pernah masuk standar cewek yang akan dia pacarin. Tapi, suatu malam yang larut tan...