Dreeblissa
Hari senin di minggu yang baru, hari pertama juga di tahun ajaran perkuliahan untuk Lily. Tentu hari ini merupakan hari pertamanya sebagai seorang mahasiswi, entah apa yang akan dia lalui dan temui semua itu pasti sangat baru untuknya. Dan bagi Jeka, ini adalah minggu di semester yang baru. Tak ada sesuatu yang baru selain mata kuliah yang semakin padat.
Setelah drama berkepanjangan perihal persiapan pernikahan mereka dan bahkan setelah adu mulut Lily dan Jeka soal warna tema resepsi mereka, akhirnya mereka telah memutuskan segala sesuatu untuk hari besar itu nanti. Dan bisa dikatakan cukup cepat untuk hari pernikahan mereka yang akan diadakan akhir minggu ini, pasalnya semuanya sudah siap, bahkan undangan sudah tercetak rapi dan hanya perlu disebarkan.
Dan sekarang Lily tengah bersiap untuk ke kampus, begitu pun Jeka. Keduanya melewatkan sarapan, karena waktu yang sudah tidak memungkinkan.
Ketika yang dirasa Lily bahwa penampilan sudah oke dan nyaman untuknya, segera saja gadis itu beranjak keluar dari kamarnya. Bersamaan dengan Jeka yang juga keluar dari kamarnya, mata pemuda itu sedikit menyipit, memandang Lily dari atas hingga bawah.
Penampilan yang berbeda dari Lily yang biasanya. Dan tak mengelak, Jeka mengakui Lily menawan dalam balutan casual seperti itu, hanya saja ... Hanya saja Lily terlalu mempesona. Dia terlalu cantik, jika seperti ini dan membuat rentetan pikiran negatif terpatri di dalam kepala Jeka.
"Kamu yakin dandan kayak gitu?" Jeka melirik rambut Lily yang dikuncir menjadi satu.
Lily mengangguk mantap. "Iya, berlebihan ya?"
Jeka menggeleng. "Bisa diganti nggak? Kayak dandanan kamu pas pertama kali ke kampus?"
Manik Lily melebar mendengar ucapan Jeka. Apa tidak salah? Penampilan cupu itu? Kacamata tebalnya? Apa yang Jeka ingin mempermalukannya atau ...
"Aku nggak suka kamu dandan begini ke kampus," imbuh Jeka.
"Loh kenapa?"
"Aku mau cantiknya kamu cuma aku yang bisa liat," ucap Jeka sedikit merengek.
Lily memutar bola matanya. Apa yang salah dengan pemuda ini sekarang? Bahkan Lily melihat dirinya sangat biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa darinya.
"Ganti gih. Pake aja yang kayak biasa," ucap Jeka lagi.
"Yang kayak biasa gimana?" tanya Lily.
"Kayak biasa," jawab Jeka. "Yang norak kayak kemarin. Baju warna-warni, kacamata tebel." Lily menghela napas ketika mendengar ucapan Jeka. "Pokoknya yang kayak gitu."
"Kamu aneh banget. Baju ini dibeliin mama kamu buat aku pake kuliah," ucap Lily. "Nanti dibilang apa kalo tante Sarah liat aku malah pake baju yang aku bawa dari kampung."
"Ya nggak mau tau. Pokoknya ganti," celutuk Jeka. "Mau ganti nggak? Apa mau aku yang ganti?"
Lily memutar bola matanya. "Udah telat."
"Pokoknya ganti!" tegas Jeka.
"Jek ..." Lily memelas.
"Ganti, Ly. Aku nggak suka kalo ada orang lain yang liatin kamu, terpesona sama kamu, dan apalagi orang lain itu cowok-cowok semua."
"Apa sih, Jek. Aneh banget deh. Kalo diliatin kenapa, kan aku nggak liatin balik."
Jeka selangkah mendekat di hadapan Lily. "Pokoknya nggak mau! Ganti, sebelum aku robek baju kamu."
Manik Lily membulat dan spontan kedua tangannya menutup depan dadanya. Ucapan Jeka tadi sedikit mengerikan untuknya. Dan tidak ingin adu mulut lebih lama, membuang waktu, Lily segera saja kembali ke kamar dan mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreeblissa • Liskook 18+ ✓
ChickLit[SELESAI] [M] Lily adalah cewek kampung pecinta warna merah muda di mata Jeka. Cewek norak dengan outfit jaman dahulu kala. Jeka bilang Lily bukan tipenya dan tidak pernah masuk standar cewek yang akan dia pacarin. Tapi, suatu malam yang larut tan...