11

6.9K 709 195
                                    

Dreeblissa

Setelah ucapan Jeka yang sungguh menyebalkan itu, dan setelah bantingan keras di pintu kamar lalu menguncinya, Lily merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mencegah cahaya lampu kamar menyelinap dalam penglihatannya.

Jeka sialan. Dia pikir membuat seseorang horny lalu meninggalkan begitu saja bisa dimaklumi? Apa Jeka tidak tau nafsu yang dirasa Lily sudah kepalang? Apa dia tidak tau, jika Lily bisa menerkamnya hidup-hidup karena hal ini?

Tapi, Jeka sudah mengetahui rahasianya. Lily teringat hal itu. Dasar bodoh, dia terlalu menikmati jemari Jeka yang menelusuri setiap jengkal dirinya hingga tak sadar bahwa Jeka sempat mengatakan bahwa melihat dirinya melakukan m word. Kapan pemuda itu melihatnya?

Ah, Lily bodoh, mengapa bisa teledor seperti itu? Mengapa harus ketahuan secepat ini. Jeka juga brengsek, mengambil kesempatan dan malah menggantungnya seperti ini tanpa ada penyelesaian.

Lihat saja nanti. Dia pikir Lily terima saja diperlakukan seperti ini?

"LILY!" Jeka berteriak dari depan pintu kamar sembari mengetuk, tapi Lily justru menutup erat-erat telinganya dengan bantal. Dia tak ingin menjawab, tak ingin menyahut apalagi membuka pintu.

Nafsunya tadi sudah berubah menjadi kekesalan yang memuncak.

"Ly, mau tuntasin nggak? Woi, masih on nih!" Jeka terus saja berteriak tidak tau malu. Dasar bajingan. Dia bahkan tidak merasa bahwa ini adalah sesuatu yang tabu untuk diteriaki. Ah, tunggu dulu ... Jeka ini memang pemuda yang selalu ceplas-ceplos ketika berbicara. Selalu meluncur keluar tanpa rem.

"Lily!"

"Ngocok aja sendiri. Cowok nyebelin." Lily bermonolog. Dia berusaha menulikan dirinya sendiri dari teriakan Jeka dan gedoran di pintu kamarnya. Tapi, percayalah ... Lily sedang berusaha mencari ide untuk membalas Jeka.

"Parah lu!"

× × ×

Lima belas menit sebelum pukul enam Lily terbangun dan langsung bangkit duduk. Dia sedikit menggaruk kepalanya dan menguap, menuntaskan rasa kantuknya.

Semalaman sudah Lily berpikir cara untuk membalas kelakuan Jeka padanya. Dan dia mendapatkan sebuah ide cemerlang yang benar-benar membuat Lily mengukir senyum penuh kemenangan di pagi hari.

Mari bermain-main, jika itu yang diinginkan Jeka.

Perlahan Lily turun dari tempat tidur. Dia membuka pintu pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara dan buru-buru masuk kamar mandi. Jangan berpikir yang lain, Lily hanya ingin mandi sebelum membalaskan dendam semalam pada Jeka.

Setelah mandi dan memastikan bahwa Jeka masih tertidur lelap, Lily kembali ke kamarnya. Mengeringkan tubuhnya dan mulai mendadani dirinya. Lily mengambil celana pendek, benar-benar pendek, handless crop top hitam, lalu kemeja putih polos oversize yang panjang hingga pahanya. Lily mengurai rambut panjangnya dan melihat dirinya sendiri di cermin sembari sedikit mengoles lipcream merah di bibirnya. Ah dia merasa sangat seksi pagi-pagi seperti, dan tentu penampilan yang bagus untuk balas dendam pada Jeka huh.

Lily menarik senyum di bibirnya. Tamatlah riwayatmu Jeka. Laki-laki mesum bermulut pedas.

Langkah Lily dia bawa di depan meja belajarnya, menarik laci paling bawah dan mengambil handcuffs hitam di sana. Percayalah Lily memiliki beberapa benda yang menarik. Dia selalu membelinya ketika merasa penasaran dalam mempelajari seluk beluk percintaan di ranjang, dan percayalah ini pertama kalinya dia menggunakan benda tersebut.

Dreeblissa • Liskook 18+ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang