33. Intan Murka

298 11 0
                                    

Ketika Geng Ambyar sedang menikmati sarapan pagi nya di kantin sekolah tiba tiba Bu Hilda datang dan langsung duduk di sebelah Pak Reza tanpa menunggu persetujuan dari mereka, apalagi Intan yang terang terangan menunjukan muka tidak suka nya melihat bu Hilda dengan lancang nya duduk di sebelah kekasih nya

semua pasang mata tertuju pada intan kecuali Bu Hilda yang memandang Pak Reza dan Intan memandang Bu Hilda yang sedang memandang Pak Reza, Ahmad, Jasmine dan Khanza Khawatir jika nanti Intan akan lepas kontrol jika bu Hilda akan melewati batas untuk mendekati pak Reza

"EKHMM!" Dehem intan untuk menyadarkan Bu Hilda namun dia tetap saja memandang Pak Reza yang sedang menatap Intan

"Kenapa sayang?mau minum?" tanya Reza yang mampu menyadarkan Bu Hilda dari hayalan nya

"Maaf pak Reza ini wilayah sekolah tidak seharusnya bapak mengumbar keromantisan dengan murid anda" ucap Bu Hilda berniat memberikan peringatan pada Pak Reza namun malah membangunkan macan yang sedang tidur

"Loh?Kenapa bu?Ibu keberatan" Tanya Intan sedikit ngegas

"Maaf ya Intan ini masih di wilayah sekolah apalai Pak Reza adalah guru di sekolah bagaimana jika murid lain mendengar, harusnya Pak Reza bisa memberikan contoh yang baik untuk murid yang lain" Jawab Bu Hilda dengan sedikit senyum yang dipaksakan 

Intan ingin sekali melempar guru baru nya itu dengan piring yang masih terisi dengan Nasi goreng nya namun di tahan oleh Pak Reza , selera makan geng Ambyar seketika hilang karena ulah Bu Hilda

"Maaf Bu Hilda hak ibu apa ya mengatur saya dalam bersikap di lingkungan sekolah? sebelum ibu menasehati saya lebih baik ibu berkaca dahulu apakah ibu lebih baik dari saya? " tanya Reza dengan kata kata sindiran membuat intan tersenyum menang

"Tidak mengerti Bahasa indonesia kah ibu Hilda yang terhormat, Bisa gak bu pergi dari sini?Saya mau menikmati sarapan pagi saya dengan tenang tanpa gangguan dari orang lain!" Tanpa segan segan Intab mengusir Bu Hilda dengan pelototan dan Hilda pun Terpaksa harus pergi dari kantin

Setelah Bel masuk di bunyikan semua siswa dan siswi masuk ke kelas siap untuk belajar, Jam pertama Adit dan Reza  masing masing mengajar di kelas 11

Ketika Pak Reza ingin keluar dari ruang guru untuk menuju kelas 11a  namun di hentikan oleh Bu Hilda yang tiba tiba berdiri di depan pak Reza

"Maaf pak Dasi pak Reza agak miring biar saya rapihkan" ucap Bu hilda tanpa seizin Reza dia membetulkan dasi nya, reza pun terpaku melihat kelakuan bu Hilda ini

"Tidak perlu bu hilda, saya bisa sendiri" ucap Reza untuk mengingkirkan tangan Hilda dari pakaian nya

"Tidak apa apa pak Reza saya bisa membantu bapak hanya sebentar kok" Kekeh Hilda sambil melirik ke arah belakang di mana ada Intan yang jalan menuju kantor guru

Intan yang berniat ke ruang guru untuk memanggil Bu Ria sebagai guru pengisi mata pelajaran Bahasa Indonesia namun malah melihat pemandangan yang tidak tidak...dan masih di depan kantor guru

"EKHMM!! Lancang sekali anda berperilaku seperti ini kepada pak Reza!" ucap Intan dengan menatap tidak suka pada Bu Hilda 

"heh memang kenapa ya Intan?kenapa kamu marah kalau saya berdekatan sama Pak Reza?" tanya Hilda dengan kekehan ringan yang membuat Intan semakin naik darah melihat nya

"Ibu nanya? Ibu bertanya tanya? sini saya kasih paham!" jawab intan dengan tatapan kesal

"baik saya dengarkan" jawab Hilda dengan tatapan menantang

"Sudah intan lebih baik kamu masuk ke kelas jangan buat keributan" ucap Reza untuk melerai keributan yang di buat dengan Hilda

"Gak aku gak bisa diem seperti ini melihat lonte deket deket kamu sok mencari perhatian kamu terus" ucap Intan dengan tatapan murka nya

PLAKKK!! 

"JAGA UCAPAN KAMU INTAN!" marah Hilda dengan menampar pipi Intan di depan Adit

"ANDA YANG JAGA SIKAP HILDA! TIDAK SEHARUSNYA ANDA MENGGODA LAKI LAKI YANG JELAS JELAS MEMPUNYAI PASANGAN APALAGI INI DI LINGKUNGAN SEKOLAH, SUDAH SEPANTASNYA SAYA MENYEBUT ANDA DENGAN KATA LONTE, JABLAY, PEREK DAN LAINNYA!" marah intan sambil menarik rambut Hilda, Hilda merasa rambutnya sangat perih dan ingin menagis ketika rambutnya di tarik intan

hilda mencoba melepaskan dii dari Intan namun intan semakin menjadi amarahnya ketika hilda berusaha meraih tangan Reza yang tidak jauh dari dia walaupun Reza berada di samping Intan, dengan gampangnya intan mencakar wajah Hilda dengan bringas dan menggebu gebu

"Cukup intan nanti kamu kena skors aku gak mau kamu dihuku, jadilah wanita yang baik intan" ucap Reza, nanti aku jelaskan ke kamu kronologi nya ya sayang

"Wanita bajingan Bar bar sekali kamu ini, siswa tapi tidak pantas di sebut siswa namun lebih pantas di sebut preman pasar!!" kata Hilda

"GUA GAK PERDULI SAMA LU LONTE CUIHHH" ucap Intan setelah mendorong Hilda dan menatap Reza dengan tatapan bengis

Kang Irkham yang melihat Bu Hilda terluka lumayan parah akiat cakaran yang di buat oleh Intan pun menghampiri beniat untuk membantu mengobati luka nya namun bu hilda malah berlalu bergitu saja

"Bu Hilda mari saya bantu obati luka di wajah ibu karena insiden tadi" ucap Irkham pada Bu Hilda dan di angguki oleh bu hilda menuju ruang UKS

kang Irkham mengobati luka bu Hilda dengan teliti, bu Hila agak meringis ketika luka nya di berikan obat betadine, hilda semakin kesal ketika wajah cantiknya harus tergores tangan intan yang sangat lancang itu, wajah nya tidak secantik sebelum nya sekrang dia memili luka yang sangat jelek di wajahnya

"barbar sekali anak itu dengan lanacang dia mencakar wajah saya ini" kesal Hlda yang mampu di dengar oleh Irkham

"Apa niat ibu berbuat seperti ini" tanya Irkham sambil menatap mata Hilda mencari kejujuran Hilda

"Maksud pak Irkham apa ya?bapak menuduh saya menggoda Pak reza gitu?" hilda kembali emosi karena pertanyaan Irkham

"Bukan seperti itu bu, karena disini ibu pun guru baru dan belum seakrab itu dengan guru guru lain disini, miss Aqma yang sudah dekat banget sama pak Reza tidak berani selancang itu membetulkan pakaian Pak Reza, sedangkan ibu dengan mudah nya tak merasa bersalah malah menawarkan diri tapi maaf bu Hilda yang terhormat, Pak Reza bukan laki laki yang gampang tergoda leh wanita, dia tau etika saat brdekatan dengan wanita" ucap Irkham dengan panjang lebar

"Permisi kang Irkham, Bu Hilda di panggil dr. Rifky di ruang Kepala sekolah" ucap miss Aqma untuk memberikan informasi yang diberikan leh dr. Rifky dan dianggukan oleh kang Irkam dan langsung bangkit dari duduknya dan pergi bersama miss Aqma meninggalkan bu Hilda sendirian di UKS

Bu Hilda di berikan surat peringatan pertama oleh dr. Rifky awalnya bu Hilda menentang saat diberi surat peringatan, karena dia tidak melakukan kesalahan namun di mata Kepala sekolah  itu Bu hilda sudah lancang sudah menyentuh guru laki laki apalagi kepala sekolah mengetaui hubungan Intan dan Reza yang penting mereka tidak melewati batas ketika berada di lingkungan sekolah

intan masih marah pada Reza karena dari kejadian tadi pagi intan tidakmeliat Reza memarahi atau bahkan mengindar dari Hilda sama sekali saat HIlda menyentuh pakaian nya, sedangkan dia saja tidak pernah merapihkan baju nya sama sekalisentuhan fisik pun jarang karena Intan tahu batasan apalagi Reza adalah alumni pondok pesantren dan guru bahasa Arab yang tau adab 

intan tidak mau menggubris Reza saat  ini dia masih merasa sangat kesal pada Reza saat melihat wajah nya

Okey gais gimana menurut kalian siapa yang salah?? Intan atau Hilda?? yuk komen yang banyak biar aku lanjut UPDATE!!

My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang