setelah memastikan Khanza baik baik saja dan memakan makan siang nya Adit berani meninggalkan Khanza yang masih berada di ruang kerja nya, Adit berjalan di koridor sekolah menuju ruang kelas XII untuk melakukan tgasnya sebagai guru
Di ruangan kelas-
Adit memasuki kelas 12 keperawatan dengan membawa laptop sebagai bahan ajarnya, Kelas menjadi sepi karena kehadiran adit
"Assalamualaikum...selamat siang semua" adit memberikan salam kepada siswa/siswi nya
"Siang dokter Adit" jawab muridnya
Adit mulai mengabsen kehadiran muridnya, namun adit pura pura tidak tahu jika khanza tidak masuk di pelajaran Farmakologi hari ini padahal Khansa sudah izin tadi dengannya langsung, dia hanya ingin mengetes Intan saja
"Ara siapa yang hari ini tidak masuk?" tanya Adit pada sang ketua kelas
"Masuk semua dok hari ini, tapi saya gak liat Khanza selesai istirahat tadi" Jawab Ara
"Ada yang tau Khanza kemana?" Adit pura pura tidak tahu keberadaan Khanza dan menanyakan pada muridnya dan berharap Intan lah yang menjawab pertanyaan nya
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Adit... Ada yang memasang wajah kebingungan nya... Ada yang menatap Intan dengan sinis, soalnya yang membuat Khanza tak masuk kelas adalah Intan, dia lah orang yang telah menyakiti hati Khanza hari ini.
"Intan?apa kamu tau Khanza kemana?" Tanya Adit kepada Intan yang lebih tepatnya ingin mendengar kejujuran Intan
"Saya gak tau pak" ucap Intan acuh tak mau ambil pusing
"Loh kan kamu sahabat nya seharusnya lebih tau dong keberadaan Khanza?" jawab Adit santai juga
"kan sudah saya bilang pak Mana saya tau... Harusnya bapak lebih tau dong dimana Khanza.. " Jawab intan santai tanpa dosa
What?? Adit dan Khanza berusaha menutupi semua ini dengan susah payah... Tapi Intan dengan mudah nya mengatakan itu
"Maksud dari perkataan kamu apa ya intan? " Tanya Adit sambil memicingkan mata nya dan berjalan menuju meja nya Intan dengan tangan di masukan ke saku celana hitam nya
"Hah... Perlu saya perjelas disini pak? " Tantang Intan dengan memandang Adit remeh
"Intan lu apa apaan sih sama guru begitu gak sopan banget minus akhlak lu!" kata Caca yang duduk di seberang bangku Intan
"Stop Caca biarkan dia bicara saya gak masalah" ucap adit sambil memasang tangan nya pertanda jangan di lanjutkan
"Tapi pak..." lanjut caca namun Adit menggelengkan kepala nya
"Memang apa yang mau di perjelas intan?? Emang ada yang saya tutupi? " sindir Adit sembil mengkungkung Intan di mejanya
"ah.. Anu.. I.. Itu pak.. Bapak kenapa seperti ini? Nanti saya bilangin Khanza lho" jawab intan ketakutan
"bukan nya kamu sedang marahan sama dia, memaki dia, mengatakan dia cewe murahan dan menjijikan? " Intan terkejut mendapatkan pertanyaan yang berentet dari Adit, Intan tidak menjawab pertanyaan Adit, dia hanya diam dan menatap ke arah lain
Adit hanya terkekeh melihat tingkah Intan hanya berani menggretak saja.
"Sebenarnya ada apa sih Bapak dengan Khanza?" tanya Dewi teman satu kelas Khanza
"Kalian yakin ingin tau saya siapa nya Khanza" Tanya adit yang bemar benar serius ingin memberitahu kebenarannya
"Mau pak... " jawab semuanya kompak
Adit tersenyum seakan beban kebohongan nya akan berkurang sedikit ketika dia memberitahu para muridnya itu
"Tapi sebelum itu saya masih mau menanyakan perihal Khanza yang tidak masuk mata pelajaran saya... Itu sangat merugikan temanmu yang tidak masuk itu... Jadi jelaskan kenapa kamu sampai memaki dan mengatai dia yang tidak baik di depan siswa dan adik kelas?" Adit memberikan pertanyaan yang sangat memojokan Intan dan akan mempermalukan Intan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband
Teen FictionMenceritakan tentang anak remaja yang bersekolah di SMK kesehatan di daerah Bilangan Jakartat, dia anak yang gampang berbaur dengan teman baru nya, baik, ramah, sopan dan santun, tapi dia akan terlihat cuek saat di depan cowo terkecuali untuk Muhamm...