42. Mengalah demi kebaikan

287 14 3
                                    

"Sudah sudah ada apa ini ribut ribut di rumah sakit, kalau ada masalah selesaikan di luar jangan di area rumah sakit, kalian hanya membuat kegaduhan disini, silakan keluar kalau mau ribut" ucap laki laki yang baru saja datang dan langsung menghampiri Khanza dan langsung memeluk nya erat serta mencium puncak kepala Khanzamemberikan ketenangan pada Khanza membuat reza membulatkan mata nya

siapa lelaki yang datang langsung memeluk dan mencium khanza seenak jidatnya saja, dan Adit tidak marah sekalipun pada lelaki itu sedangkan dirinya baru duduk berdampingan saja sudah kena amuk batin Reza melihat Raka menghampiri Khanza yang sedang menangis

"Sorry Rak gua kepancin emosi tadi, habis nya si Reza terlalu dekat dengan Khanza padahal udah di bilangin sama dr. Hari kalau Khanza bukan mahrom nya tapi ketika dia ngeliat Khanza nangis dia malah ngelewatin gua, padahal gua disini sebagai suami nya dan tau mana yang terbaik untuk Khanza" ucap Adit pada Adit

Raka yang mendengar penjelasan Adit pun sempat terpancing emosi namun pada Akhirnya di bawa santai oleh Raka dan menenangkan sang bisdadari kecil nya itu dan menatap tidak suka kepada Reza

"Reza ini siapa nya Khanza sampai sampai lo berani mendekatkan Khanza padahal dengan jelas di depan mata lo ada Adit yang mana suami nya Khanza?" tanya Raka yang gregetan melihat Reza yang selalu mencuri pandang pada Khanza

"hanya Guru disekolah Khanza dan rekan kerja nya dr. Adit" jawab Reza pada Raka sambil menunduk lesu dia sadar akan status nya setelah di tanya seperti itu oleh Raka

"berhubung lo hanya guru nya Khanza jadi lo gak punya hak apa apa atas Khanza, dan yang punya hak penuh atas Khanza adalah suami nya yaitu Adit, dan ini sudah hampir malam waktu nya Khanza Istirahat jadi lo bisa pulang sekarang" final Raka mengusir Reza dan teman teman khanza yang lain

setelah itu Adit menghampiri Khanza yang masih berada di pelukan Raka dan berusha mengambil tangan Khanza untuk membujuk nya namun belum ada hasil, akhir nya raka memberkan kode untuk membiarkan Khanza untuk memberikan ruang dan waktu untuk nya menenangkan fikiran nya yang kacau

teman teman nya Khanza dan Reza pun pamit pulang, setelah yang lain pulang Raka pun pamit keluar ruangan untuk melanjutkan kerja nya di kamar operasi namun sebelum nya Raka membicarakan tugas Akhir milik Khanza agar Raka yang akan menyelesaikan nya, Adit pun setuju jika nanti selesai Khanza tinggal memperdalam ilmu yang ada pada Proposal yang Raka buat

***

sore hari nya Khanza di izinkan pulang oleh ayah nya dan dokter orthopedi, namun 2 hari kemudian Khanza harus kontrol dan terapi agar bisa berjalan lagi, kali ini yang menjemput Khanza adalah Nindia dan Nadia karena permintaan Khanza yang tidak mau bersama Adit

meski Khanza menolak di bantu oleh Adit namun dirinya tetap mendampingi mamah dan bunda mertua nya untuk membawa Khanza pulang dengan mobil milik mereka berdua

untuk mobil Khanza yang Ionic5 yang di pakai Khanza saat kejadian kecelakaan itu sudah berada di polsek Jakarta Timur, bagian depan mobil sudah hancur tak terbentuk karena benturan yang cukup keras maka dari itu Adit tidak akan memperbaiki moil milik Khanza, nanti dia akan membelikan mobil baru untuk Khanza

sampai di rumah mereka Khanza di bantu turun oleh ayah nya, di mobil belakang ada Adit yang melihat kegiatan mereka dari dalam mobil, Adit ingin banget membantu nya tapi Khanza membatasi ruang gerak diantara mereka dan membentengi perasana nya untuk saat ini

sampai di dalam rumah Ayah Khanza pun bingung bagaimana menaikan Khanza ke lantai atas, karena kamar berada di lantai 2 semua kecuali kamar ART berada di belakang garasi

Adit datang dan melihat kebingungan di raut wajah Hari dan langsung bertanya apa ada kendala "kenapa yah? ada yang bisa Adit bantu?" tanya Adit pada Hari

My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang