ketika Khanza ingin menghindar dari truk kontainer yang melaju berlawanan ke arah khanza, dia membanting stir ke arah kiri dan membuat dia menghantam pohon besar dan membuat mobil Khanza ringsek di bagian depan membuat kaki Khanza terjepit di bawah nya
Air Bag yang berada di mobil pun keluar semua karena benturan begitu keras namun Kepala Khanza tetaplah terbentur ke kanan dan ke kiri mebuat luka di wajah nya dan darah segar meluncur begitu saja dari pelipisnya
Adit yang melihat mobil Khanza menabrak pohon besar pun menepikan mobil yang ia kendarai tak jauh dari mobil Khanza, jalanan mendadak macet karena kecelakaan yang dialami Khanza. Hilda yang melihat langsung kecelakaan Khanza di depan mata pun syok dan merasa bersalah
Hilda berusaha tenang dan turun menikuti Adit yang sudah lebih dahulu turun untuk memeriksa keadaan sang istri di dalam mobil yang ringsek karena kecelakaan
hilda melihat Adit menangis ketika membuka pintu kemudi mobil yang Khanza tumpangi disana Hilda melihat kondisi Khanza yang benar benar sangat menghawatirkan jika tidak buru buru di bawa kerumah sakit, tubuh Hilda gemetar melihat keadaan Khanza saat ini
"Tolong hubungi Ambulance sekarang Bu Hilda" titah Adit pada Hilda
"Ba baik Dok saya hubungi ambulance" icap Hilda sedikit takut
Adit mencoba mengeluarkan khanza dari sana, namun agak kesulitan karen kaki Khanza sedikit terjepit mesin, namun dengan usaha yang Adit lakukan sang istri dapat diselamatkan dari dalam mobil ringsek itu, Adit tidak perduli seberapa mahal mobil yang ringsek itu yang terpenting adalah nyawa sang istri selamat
adit membaringkan Khanza di rerumputan jauh dari mobil ringsek milik khanza takut takut jika mobil itu tiba tiba terbakar jadi Adit sudah menyelamatkan Khanza, dia masuk ke mobil nya untuk mengambil alat alat kedokteran nya untuk mengecek tanda tanda vital sang istri
tanda tanda vital Khanza adalah Nadi: 54x/menit, Tekanan darah : 80/60, RR: 20x/menit, dan suhu nya 36 derajat celcius
Adit frustasi karena tekanan darah Khanza sangat rendah dan nadi Khanza sangat lemah dia berusaha tenang sambil menungu ambulance datang, ketika Ambulance datang Adit langsung mengangkat Khanza ke brankar dan memaskukan ke dalam mobil Ambulance
Adit tidak peduli lagi dengan keberadaan bu hilda, dan mobil nya dia akan mengambil nya nanti yang terpenting adalah keadaan Khanza sekarang. mobil ambulnace meluncur ke rumah sakit Ananda dimana rumah sakit itu adalah rumah sakit terdekat dan juga milik sang ayah mertua nya Adit
setiba nya di IGD Adit langsung mengambil Alih Khanza untuk di periksa oleh dirinya tak lupa dia meminta bantuan Raka sebagai Ahli bedan dan juga Sang ayah mertua yang mana adalah dokter saraf karena kaki Khanza tadi sempat terjepit bagian mbil depan nya
Kondisi Khanza sekarang ini adalah kritis dan harus segera di bawa ke ruang ICU untuk mendpatkan penanganan intensif yang lebih serius. dokter dan perawat membawa brankar Khanza ke ruang ICU di lantai 6 gedung A
setiba nya sampai di ruang ICU petugas medis langsung memasang alat alat di tubuh Khanza agar khanza dapat menunjang tubuh nya dengan alat medis dan Khanza lebih cepat pulih
Adit berusaha tegar menjalani cobaan yng menimpa Khanza saat ini, hanya butuh kesabaran untuk khanza kembali pulih, Adit mengingat Hilda yang ia tingga di jalan tempat terjadi nya kecelakaan Khanza
seharusnya dia tidak perduli oleh Hilda Khanza begini karena kemarahan nya pada Hilda namun sisi baik Adit masih ingin peduli bagaimana Kondisi Hilda saat ini, apakah dia harus marah pada hilda karena Hilda mengajak makan siang di luar sedangkan Adit sudah berjanji padaKhanza akan makan siang bersama
ini semua salah diri nya sendiri tidak seharusnya dia menerima ajakan dari Hilda karena dia tau kalau istri pasti akan marah. kalaupun dia ingin menerima ajakan hilda seharusnya dia izin terlebih dahili pada Khanza, Adit tau khanza masih labil apalagi usia nya yang masih belia tapi yang namanya hati wanita sama aja pasti cemburu dan marah melihat suaminya jalan dengan perempuan lain
Adit saat ini berada di ruang kerja nya sedang merenungkan perbuatan nya sendiri pada Khanza, hingga suara telepon menyadarkan nya dari lamunan, terlihat nama hilda di ponsel Adit namun dia sengaja tidak ingin mengangkat nya
sampai akhirnya telepon dari Hilda pun mati dengan sendiri nya dan munculah notifikasi whatsapp chat dari Hilda
Hilda SMK
Assalamualaikum dr. Adit... bagaimana keadaan Khanza saat ini saya sangat Khawatir dengan keadaan nya, saya merasa bersalah atas kejadian inimaaf saya tidak bisa ke rumah sakit untuk menengok khanza dokbegitulah bunyi pesan dari hilda namun Adit tak ingin membalasnya hanya membaca nya lali Adit memblokir nomer Whatsapp Hilda karena bagi dirinya itu sudah tidak penting lagi
dari pada dia melamun di ruangan nya sendiri dan sedih karena terus menghawatirkan ang istri lebih baik dia ke masjid danberdoa kepada Allah untuk meminta pertolongan atas kesehatan Khanza
Adit berjalan keluar dari ruangan nya menuju masjid di luar dekat gedung B, selama perjalanan ke masjid banya suster atau dokterdari departemen lain yang menyapa Adit dan di balas dengan senyuman
sesampainya di masjid Adit mengambil Air wudhu terlebih dahulu, setelah nya dia langsung masuk ke dalam ruangan sholat bagian shaf laki laki dan melaksanakan sholat dzuhur karena waktu sudah menunjukan pukul 13.55 WIB
"Ya Allah ya tuhanku, ampunilah segala dosa hamba yang di sengaja atau yang tidak disengaja, Ya Allah sembuhkanlah Istriku angkat penyakit nya hamba tidak sanggup melihat dia kesakitan seperti ini. seandainya bisa di tukar posisi biarkan hamba yang merasakan nya ya Allah, Robbana Atina Fidhunya hasanah, wa fill akhiroti hasanah wakina adzabanar" (maaf kalau tulisan doa nya salah ya gais) itulah doa yang dipanjatkan oleh Adit pada sang pencipta
di lain tempat Hilda merasa ketakutan jika terjadi sesuatu pada khanza, dia merasa bersalah karena dia mengajak Adit makan siang malah terjadi seperti ini. bagaimana kalau dia mendatangi rumah Adit saja dan akan menemui nya disana berhubung nomer nya dia di blokir oleh Adit dan gak ada akses lain untuk menanyakan Kabar Khanza
hilda memesan ojek onlen untuk ke rumah nya Adit dikarenakan motor nya masih berada di parkiran rumah sakit, dia tidak mau ke rumah sakit sekarang karena moment nya belum pas apalagi setelah kejadian siang tadi
setelah mendapatkan driver ojek online nya Hilda segera berangkat menuju alamat yang di tuju, oiya Hilda mendaptkan alamat nya dari data sekolahan. setelah menempuh perjaanan yang lumayan jauh akhirnya Hilda sampai juga di perumahan elit tempat Adit dan KHanza tinggali
Hilda nanya pada satpam yang berjaga dimana rumah Khanza atau dr. Adit, dan diberi tahu oleh satpam di ujung jalan paling pojok berwarna putih tulang dan sangat megah. setelah itu Hilda berjalan kaki menuju ujung jalan perumahan paling pojok
sampai di depan rumah nya dr. Adit Hilda sempat tercenganng atas kemewahan desain bangunan yang klasik menurut Hilda, Hilda mencoba menekan bell yang berada di dekat pintu pagar. sampai akhirnya seorang wanita paruh baya dengan penampilan cantik dan simple keluar dan membukakan pintu nya
"Maaf anda siapa ya" tanya wanita paruh baya itu
"Hallo tante saya Hilda saya teman Adi..."
"PERGI KAMU DARI RUMAH INI" teriak wanita paruh baya itu pada hilda yang belum selesai berbicara untuk memperkenalkan diri. hilda masoh bertanya tanya apaka wanita itu adalah ibu nya khanza atau ibu nya Adit jadi dia bisa tau penyebab Khanza kecelakaan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband
Fiksi RemajaMenceritakan tentang anak remaja yang bersekolah di SMK kesehatan di daerah Bilangan Jakartat, dia anak yang gampang berbaur dengan teman baru nya, baik, ramah, sopan dan santun, tapi dia akan terlihat cuek saat di depan cowo terkecuali untuk Muhamm...