36. Skil Dewa Khanza

262 13 1
                                    

Khanza melihat sang suami menaiki mobil bersama perempuan yang Khanza kenal tidak lain adalah guru disekolah nya, Khanza memutuskan untuk mengikuti Mereka namun karena Khanza dikabuti rasa marah dan dia tidak ingin kejadian masa lalu waktu Jasmine menemui suami nya itu terulang lagi maka sisi kejam dan amarah nya Khanza mulai muncul

Adit membawa mobil nya dengan kecepatan yang lumayan cepat karena dia ingin mempersingkat waktu nya agar dia bisa menemui istri nya dulu nanti setelah makan siang dengan Hilda

Khanza akhirnya mempercepat laju kendaraan nya dan mengeluarkan  skill dewa dalam membawa mobil, Khanza melihat di depan mobil Adit kosong dan dibelakang pun ksong akhirnya dia mempercepat laju mobil nya sampai dia melewai mobil Adit sambil memberikan klakson panjang dan memotong jalan nya Adit membuat si pengemudi kaget bukan main dan mengerem mendadak

"Astagfirullah ya allah ada apa ini" ucap Adit beristigfar sambil bertanya pada diri sendiri

"gila kali ini orang main motong jalan kita aja, siapa sih dia" gerutu Hilda ingin turun dan melabrak siapa yang ingin orang yang berani memotong jalan mereka

ketika Adit ingin mencegah Hilda turun karena dia mengenali mobil itu dan dia tau siapa yang berani memtong jalan nya, maka dari itu dia ingin melarang Hilda turun tapi sebelum melarang orang yang di mobil depan itu sudah turun terlebih dahulu dan menghampiri mereka. Hilda pun ikut terkejut mengetahui siapa yang turun dari mobil tersebut

BRAKK!!

"TURUN LO BERDUA! TURUN LO PELAKOR!!" ucap Khanza dengan penuh emosi sambil menggebrak kap mobil Honda Civic milik Adit

"Berani sekali anak itu mengemudi dengan ugal ugalan di jalan raya seperti ini, masih anak sekolah tapi berani sekali melakukan hal itu" ucap Hilda sambil melepas sabuk pengaman nya dan turun dari mobil lalu diikuti oleh Adit

Adit terkejut meliat kelakuan istrinya yang berubah 180 derajat dari Khanza t=yang ia kenal, istrinya biasanya tidak akan semarah ini sampai sampai dia menggebrak kap mobil sang suami, padahal honda civic adalah mobil impian Khanza namun dia tidak segan segan merusak mobil itu karena rasa amarah nya

"Apa apaan sih kamu kaya cewe gak waras seperti...." ucapan Hilda belum selesai namun Khanza sudah berjalan menuju Hilda dan lansung mencekik leher wanita itu sambil mendorong ke arah mobil sang suami

"Khanza cukup kasian dia" ucap suami namun mendapatkan todongan pisau lipat dari saku seragam perawat Khanza

"phaak Addhitt Too long Ssa yaaaa" Ucap hilda yang terbata sulit berbicara karena leher yang di cekik oleh Khanza

"ANDA GURU NAMUN SIKAP ANDA TIDAK MENCERMINKAN SEBAGAI GURU, BENAR KATA TEMAN SAYA ANDA INI LONTE YANG MEPET SANA SINI OLEH SUAMI ORANG!! MURAHANN!!! MENJIJIKAN!!" amarah Khanza berada di ubun ubun, adit berusaha melepaskan Hilda dari terkaman Khanza dan membuang pisau lipat yang Khanza pegan di tangan kiri nya

"Lee...pas..kan sa..yaa.. thoo..longgh" ucap Hilda yang masih meminta pertolongan agar terlepas dari cekikan Khanza yang 

"Sayang cukup nanti dia bisa mati kalau kamu cekik begitu terus" ucap Adit sambil memeluk Khanza dari belakang berusaha menennagkan Khanza agar tidak berutal

Khanza melepaskan Hilda dari cengkraman nya dan menatap nya dengan tatapan IBLIS, Khanza menunjukan sisi jahat nya jauh sebelum dia menjadi wanita yang lemah lembut di depan Reza dan Adit

setelah melepaskan cekikan nya tanpa aba aba atau persiapan dari Adit ataupun Hilda Khanza melayangkan tamparan ke pipi Hilda yang cukup kencang dan mampu menjatuhkan Hilda di kap Mobil Adit 

"Sialan wanita gak ada sopan santun nya!" ucap Hilda dengan tatapan tidak suka dan memegangi pipi nya 

"DIAMMM BISA AJA LU GUA BUNUH DISINI DENGAN TANGAN GUA SENDIRI, gua berusaha tidak percaya dengan omongan intan bahwa lu adalah wanita penggoda, namun nyata nya lu terang terangan datengin suami gua ke rumah sakit dan ngajak dia keluar untungnya gua melihat itu semua!" ucap Khanza dengan benci dan marah

"saya hanya mengajak makan siang sambil membahas sesuatu untuk orang tua saya, kamu jangan begini dong sama saya" ucap Hilda

"tapi tidak dengan mengajak suami orang tanpa izin istri nya" ucap Khanza hampir tak bersuara

"Dan anda! dimana sikap anda sebagai seorang lelaki yang sudah memiliki istri? begini kah bermain dengan wanita lain dibelakang saya?!" teriak Khanza pada Adit yang sambil menggelengkan kepala nya

"Gak begitu Za cerita nya, biar aku jelasin semuanya tanpa ada yang aku tutupi" ucap Adit agar mendapatkan kepercayaan Khanza lagi, dia tau Khanza sudah tidak percaya lagi dengan nya

"Kalau begitu lapaskan saya!" ucap Khanza dan melepaskan tangan Adit yang berada di pundak nya dan pergi meninggalkan Adit dan Hilda yang masih terpaku

Khanza melajukan mobil nya dengan kecepatan kencang dengan hati dan fikiran yang dikabuti emosi dan kekecewaan kepada sang suami. Adit masuk ke mobil nya dan berusaha mengejar sang istri yang mengendarai mobil dengan kencang

"dr. Adit saya ikut ya, jangan tinggalkan saya sendiri disini, jalan disini jarang di lalui angkutan umum atau taksi" kata bu hulda yang masih terlihat lemas dan syok karena perbuatan Khanza tadi

"setelah melihat kemarahan istri saya anda masih ingin meminta tumpangan pada saya?" tanya Adit yang tidak habis fikir dengan permintaan Hilda

"sampai jalan yang ada angkutan umum atau taxi dok, saya mohon" ucap Hilda dan akhirnya di izinkan karena dia tidak mau membuang waktu agar Adit bisa mengejar mobil Khanza yang sudah ngebut jauh 

 Hilda meminta untuk ikut Adit karena jalan yang mereka lalui adalah jalan yang tidak di lewati angkutan umum ataupun taxi

Adit berusaha mengimbangi kecepatan Khanza namun khanza tetap berada di depan dan semakin menambah kecepatan nya. saat di depan Adit melihat ada truk kontainer Adit mengrangkan kecepatan mobil nya namun tidak dengan Khanza yang masih emacu mobil nya dengan cepat, sampai akhirnya kecelakaan tidak dapat dihindarka

Mobil yang Khanza bawa menabrak pohon hingga bagian depan nya ringsek parah dan kaca depan nya pecah keluar semua, Air bag yang ada di mobil keluar semua karena benturan terlalu keras diakibatkan oleh kecepatan yang di pacu sangat cepat

khanza menghindar dari truk kontainer namun malah menghantam pohon besar yang berada di pinggir jalan, Jalanan menjadi macet karena kecelakaan yang Khanza alami. Adit menepikan mobil nya dan masih tidak percaya juka istrinya mengalami kecelakaan di depan mata nya

Hilda yang melihat kecelakaan berlangsung di depan maanya pun terkejut dan cukup kaget dan merasa bersalah, dia berusaha mengumpulkan kesadaran nya dan mengikuti Adit yang sudah keluar dari mobil untuk melihat sang istri bagaimana keadaan nya yang masih di dalam mobil itu

hilda melihat Adit menangis ketika membuka pintu kemudi dan disana melihat kondisi khanza yang benar benar buruk

Okeh gaisss terima kasih sudah stay di cerita aku... Komen yang banyak ya biar aku update lagi

Love you all

My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang