Setelah membeli jajanan di kantin Khanza berjalan melewati Intan, Jasmine, dan Ahmad yang sedang adu mulut karena masalah Khansza dengan Intan... Namun Khanza mencoba menulikan telingan nya agar tak menggubris kata kata yang sangat menyakiti hati keluar dari mulut Intan
Khanza terus berjalan menuju ruangan suami nya, ruangan Adit berbeda dan terpisah dari ruangan guru lain nya dan bertepatan di sebelah ruang Kepala sekolah
jujur saja Khanza malu dengan situasi ini apalagi ini adalah lingkungan sekolah yang seharusnya tenang, malu juga karena perkataan Intan yang tidak sesuai dengan kenyataan nya, malu karena intan meneriaki dengan perkataan 'WANITA MURAHAN YANG MENJIJIKAN' sungguh sangat menyakiti hati Khanza
tapi bagaimanapun Intan adalah sabahat Khanza, seburuk apapun kelakuan sahabat nya dia akan tetap menyayangi dia, Khanza ingin Intan berubah menjadi wanita yang pintar dan mandiri agar tidak direndahakan lagi
Di ruang Raditya -
sesampainya di depan ruangan dr. Adit, Khanza mengetuk pintu dan tak lupa mengucapkan salam
"Assalamualaikum" ucap Khanza mencoba memberikan senyum kepada suami nya
"Waalaikumsalam, ada apa sayang? sini masuk" tanya Adit sehalus mungkin
"lagi apa pak? sibuk gak?" tanya Khanza yang masih mencoba menahan air mata nya agar tidak keluar begitu saja, sambil meletakan makanan yang tadi dia beli ke meja Adit
"gak kok, saya lagi santai cuma sambil memeriksa materi buat bahan ajar nanti di kelas kamu, ada apa Za?" tanya Adit pada Khanza
"Pak saya gak mau masuk kelas, saya mau pulang saja, saya gak tahan sama sikap Intan yang menjelek jelekan saya dan memfitnah saya" kata Khanza yang gemetar tak kuat menahan tangis nya pun langsung to the poin kepada suami nya dan langsung duduk di depan meja kebesaran Adit.
"yasudah sekarang kamu mau nya bagaimana? Mau pulang? Ayo biar saya antar" kata Adit yang siap berdiri dan mengambil kunci mobil untuk mengantar khanza pulang
" Ja.. Jangan P-Pak.. Tidak usah" jawab Khanza yang sesegukan
"Lah tadi kamu bilang minta pulang Za tapi giliran aku mau anter pulang malah gak mau, jadi kamu mau nya gimana sayang?hmm?" Adit berusaha sabar mengahadi Istri kecil nya ini
"Gak jadi, gak mau pulang tapi gak mau masuk kelas juga Mas, aku masih takut sama Intan" berusaha mengungkapkan apa yang terjadi sambil terisak
"kalau kamu gak ingin pulang, kamu mau ngapain? Masuk kelas aja kamu gak mau" Tanya Adit pada Khanza yang saat ini dia berperan jadi gurunya
"Saya izin tidak masuk kelas aja ya mas untuk hari ini,saya mohon saya tidak ingin masalah ini semakin runyam, atau saya izin saja sama guru piket ya mas" Khanza
"Kalau kamu gak masuk kelas kamu mau dimana?" Tanya adit yang ingin tau kemana Khanza akan menetap ketika tak berada di kelas selama jam pelajaran farmakologi sedang berlangsung
"Setelah izin ke guru piket saya akan menunggu di ruang UKS sampai jam sekolah selesai mas" jawab khanza yang mulai tenang sedikit
"sampai jam sekolah selesai?" Adit sedikit mengerutkan dahi nya dan sedikit mengangkat alisnya
"Iya mas tanggung banget soalnya 4 jam doang kan" ucap Khanza yang sedikit memelah minta di kasihani
"Yasudah jika itu yang terbaik yang kamu inginkan saya izinkan, silahkan kamu izin ke guru piket dulu sana nanti minta surat izin dan kembali ke ruangan saya lagi untuk menyerahkan surat izin nya" kata adit memerintah khanza
"Untuk apa? "tanya Khanza
"Saya kan Guru yang akan mengajar di jam selanjutnya" kata Adit
"Baik pak saya permisi dulu" jawab Khanza yang hanya diangguki oleh Adit
Di luar kantor Adit ada 2 Orang yang mengamati mereka, ya dua orang itu adalah Jasmine dan Ahmad
Mereka berdua bersyukur Khanza mendapatkan Guru sekaligus suami yang baik seperti Raditya Putra Pratama
Setelah merasa lega mendengar percakapan Adit dan Khanza, Ahmad dan jasmine kembali ke kelas nya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya
Di ruang guru Khanza mengetuk pintu dan mencari guru piket hari ini. Ternyata guru piket nya adalah Kang Irkham
"Assalamualaikum Kang... Khanza mau minta surat izin meninggalkan mata pelajaran Pak adit" ucap Khanza pada Kang irkham
"Oh iya za... Ada apa emang nya?" tanya Kang Irkham
"tadi di kantin ada sedikit keributan saya sama intan, apalagi saya duduk sebangku dengan intan... Saya gak mau nanti masalah makin runyam maka dari itu saya mau meredam masalah ini dulu dengan saya gak masuk ke kelas" jelas Khanza
"Oke baik Khanza, mata pelajaran siapa sekarang?" Tanya Kang Irkham lagi sambil mengisi surat izin
"Pak adit kang pelajaran Farmakologi" jawab Khanza
"Ohh pantes" celetuk kang irkham
Khanza hnya tersenyum mendengar celetukan kang Irkham
"Hah?gimana kang maksudnya?" tanya Khanza maksud dari Kang Irkham itu apa
"Suami lu itu jadi bahan rebutan para siswa jadi gak kaget lagi hahaha" jawab Kang irkham
"si akang bisa aja,.. makasih ya Kang, Assalamualaikum"
Setelah meminta surat izin pada guru piket, khanza kembali keruang Adit untuk menyerahkan surat yang ia pinta ke guru piket
"Assalamualaikum " ucap salam Khanza saat masuk ruangan Adit
"Waalaikumsalam, za tolong tutup pintunya sekalian" perintah Adit pada Khanza yang baru saja masuk ke ruangan nya
Setelah khanza menutup pintu khanza menuju meja di mana adit sedang duduk di depan meja tersebut dan fokus pada laptop yang menperlihatkan materi yang akan di ajar setelah istirahat
" Ini pak surat yang bapak pinta" kata Khanza yang memberikan surat izin tersebut
"Baik terima kasih" dilihat sebentar surat tersebut lalu Adit beranjak dari duduk nya dan menghampiri khanza yang sedang berdiri tak jauh dari dirinya
Adit memeluk khanza,nengusap punggung nya dan mencium puncak kepalanya.
"Tetap menjadi wanita yang memiliki budi pekerti dan sopan santun, tetap menjaga tata krama kamu ya... Tetap menjadi wanita sekaligus istri yang sholeha, jangan sampai mengeluarkan kata kata kasar di depan banyak orang" Adit menasehati Khanza yang berada dalam pelukannya, yang di nasehatinya pun merasa tersentuh dan tak sadar dia pun menangis luruh sudah air mata yang dari tadi Khanza tahan.
Merasa mengerti dengan semua omongan suaminya khanza menganggukan kepalanya
"Aku sayang kamu za... Jangan sampai kamu berubah sikap karena Intan memaki kamu di depan orang banyak" kata kata terakhir dari Adit lalu mencium kening Khanza dan berlalu pergi meninggalkan khanza di ruangan nya dengan membawa bahan ajarnya
"Jangan lupa makanan nya dimakan ya sayang, di bawa aja ke UKS biar kamu gak pusing" Adit kembali membuka pintu ruangan nya dan membuat Khanza terkejut
"Ah iya mas nanti aku makan di UKS, yaudah sana kamu masuk ke kelas nanti aku ke UKS, aku disini dulu ya" jawab nya sambil tersenyum
Adit kembali menutup pintu nya dan belalu untuk ke kelas Khanza mengajar mata pelajaran Farmakologi tentang obat obatan
Khanza pun menghapus air matanya berlalu meninggalkan ruangan Adit menuju ruang UKS untuk menenangkan dirinya tak lupa membawa makanan yang sudah ia beli di kantin tadi
Hai guyss jangan lupa like,komen dan juga follow yaa!!!
Komen terbaik yaa akan aku follow dan akan lanjut Update
kepoin intagram nya Zha.Almair ya gaissss
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband
Teen FictionMenceritakan tentang anak remaja yang bersekolah di SMK kesehatan di daerah Bilangan Jakartat, dia anak yang gampang berbaur dengan teman baru nya, baik, ramah, sopan dan santun, tapi dia akan terlihat cuek saat di depan cowo terkecuali untuk Muhamm...