[ sweets inc the series ]
[ first ]
idup lagi susah-susahnya, habis ditolak confessnya, bapak lo dateng-dateng nyuruh buka bisnis aja. ikuti perjalanan Naraya selaku anak dari bapak Yohan Adiyaksa.
ditolak mas crush sedih?
enggaklah, buka toko solus...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍰
Naraya atau Naya lah panggilan nya, cowok manis yang beneran manis banget. Senyumnya tuh lucu dan fluffy seperti pancake lumer. Sayang aja mulutnya kalo udah cursing, parfum viral juga kalah awet. Pemuda yang baru masuk dunia perkuliahan ini dikenal oleh angkatannya di teknik tata boga. Bukan karena apa-apa sih, doski terkenal karena mercon renteng aja mulutnya. Sassy sekali sifatnya itu, Tidak mencerminkan kelembutan wajahnya.
Soal nilai, Naya lumayan pintar. Dia tipikal yang mudah belajar hal apapun jadi tidak merepotkan. Dosen-dosen juga mengenalinya dengan mudah sebab kepribadian absurd dan uniknya itu. Ada saja tingkahnya kalau berada di lab, terkadang platting suka-sukanya saja. Tapi tidak apa-apa, masakan Naya enak-enak kok. Meski seorang laki-laki, Naya jauh lebih detail dalam hal memasak daripada teman-teman perempuan di jurusan teknik tata boga.
Semuanya berjalan seperti yang kemarin-kemarin. Tapi Senin ini, nama Naraya putra Adiyaksa jadi trending nomor satu se universitas Neo. Penyebabnya ingin tahu karena apa? Confess Naya ditolak oleh si presiden mahasiswa, Javino Mahatma. Sebagai seorang yang unggul, jelas pergerakan ini itu Javino sangat diperhatikan oleh khalayak mahasiswa lain. Entah itu visualnya, prestasinya, atau bahkan menyerempet ke masalah pribadinya seperti masalah hati.
Orang-orang mengenalnya dan mengetahui tentang hubungannya dengan ketua Hima dari jurusan Farmasi, Grisela Anggi. Kalau kata orang-orang jaman sekarang mereka couple goals di Universitas Neo. Jelas sekali kabar ditolaknya confess Naraya jadi bahan olokan anak-anak sana. Katanya timpang banget kayak langit dan bumi, Naraya mungkin terkenal diangkatan jurusannya, tapi memang dia sepenting apa untuk jurusan lain. Begitulah kira-kira.
Tapi dengar-dengar, meski diejek sana-sini Naya gak goyah. Dia jujur saja dengan perasaanya, prinsipnya adalah katakan sebelum terlambat. Memang kurang sopan, tapi itu satu-satunya jalan agar semua beban dihatinya hilang.
Proses move on dibantu oleh Baginda raja alias ayah yohan (tapi yohan maunya dipanggil Baginda raja dari dulu juga). Dari awal firasat Naya udah jelek, ternyata beneran. Baginda raja Yohan udah cengar-cengir didepan ruko kecil yang sudah ada etalase dan isi-isinya. Disuruh berbisnis ceunah mah.
Menangis hati Naya dibuat si pria tua itu. Baru selesai satu beban sudah dikasih lagi beban baru, hufft. Apalagi dia diawasi oleh Baginda raja Yohan, makin-makinlah ini. Kira-kira gimana caranya supaya toko itu bangkrut biar Naya gak perlu jualan. Melelahkan sekali harus bertemu orang-orang asing.
Bagaimanapun caranya, ini toko jangan sampe ada pelanggan.
