Bab 28 : cotton candy

239 29 22
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

    Mungkin yaa...

    Mungkin aja,

    Kenapa Naraya mau tiba-tiba dipeluk dikokop diperem sama gapura gang sebelah ini karena masih syok aja sama tingkah bapaknya. Naraya melakukan gerakan mogok bicara buat nunjukin rasa sebel diatas level maksimalnya itu.

   Saking sebelnya, mau dipeluk sama Javino pun dia gak waro. Dia cuma fokus sama lamunannya aja. Naraya tuh saking gak habis pikirnya dia sampe beneran gak bisa mikir apa pun. Dia kesal yang gak bisa lagi diucapin gitu, tapi kasihan juga sama ranjanu. anak itu kelihatannya mengalami trauma sejak beberapa jam yang lalu.

   khawatir aja kedepannya bisa PTSD (in serious way)

  " nih sekarang kita mau kemana?"

  "jalan aja."

   oh iya, lupa bilang ini mereka boti alias bonceng tiga, yang bonceng javino, di tengah ada naraya terus paling ujung ranjanu. Mereka jalan aja gitu gak tahu tujuan. Javino yang habis disinisin ranjanu jadi pundung sendiri tapi gapapa, dia harus strong. beban hidup dia gak seberat dua orang yang lagi di bonceng soalnya.

  Tujuannya sih ada ya, buat cari angin supaya beban pikiran mereka letoy dikit biar gak tegang-tegang amat. Javino yang inisiatif, soalnya dia kasihan sama dua orang itu. ini seandainya masuk kategori slice of life, deskripsinya pasti temanya adalah anak korban keegoisan orang tua- yang narasinya irama akhirnya sama semua, nangis.

  "gak! gak bisa gini. gue pikir ini semua harus dilalui dengan kepala dingin nay, ran." javino minggir dari tengah jalan terus berhenti buat balik muka ke dua orang yang di bonceng. Tapi tatapan orang gak bisa diganggu itu bikin dia kagok juga.

  "jalan gak?" sinis naraya dengan nada datarnya itu.

" iya.." udah tuh, javino fokus ngendarain motornya lagi. Motor mio keluaran 2013 kayaknya. yang bunyi gas nya kayak nafas orang lagi sesak.

  mereka jalan terus sampe udah gatau lagi itu daerah apa. dari jalan raya, ke jalan kecil, ampe masuk perumahan, balik ke jalan raya awal terus gitu aja polanya. ini kalau javino masih kuat mungkin udah ke brebes mereka. sayang aja motornya harus berakhir di bengkel, iya. mogok tiba-tiba.

   "ini mah habis bensin bang. speedometernya aja gak idup apalagi indikator bensinnya bang," ujar tukang bengkel.

  nah sekarang javino tuh yang mati kutu dilihatin sama dua kucing garong habis kalah berantem ma kucing komplek.

Cowok KUE || nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang