bab 3 : brownies kukus

485 55 6
                                    

🍰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍰

Naya pulang pulang dari kampus sudah harus menghela nafas lelah saja dengan kelakuan Baginda raja Yohan. Mobil bak yang mengangkut barang-barang seperti meja, etalase dan lain-lain dari rumah ke toko. Jadi keputusan Baginda raja sudah bulat menyuruhnya berjualan.

"Apa maksudnya ini Baginda?!"

"Matamu gak buta kan? Ya siap-siap baranglah nay. Btw mana salamnya?" Yohan tersenyum tengil melihat wajah masam Naya.

Pemuda itu menarik nafas brutal sebelum tersenyum penuh paksaan. "selamat siang baginda raja, apakah anda sudah makan? daku anakmu merindukanmu sekali."

Yohan tersenyum puas dan mengulurkan tangannya yang langsung disambar Naya untuk salim. "Dah sana masak," titah Baginda.

Naya melirik sinis pada sang ayah yang dengan santai menonton tv sembari mengunyah basreng dengan kaki yang naik keatas meja. Padahal itu basreng Naya, dari kamar sudah pindah saja ke tangan Baginda. Mana kakinya naik keatas meja lagi! Lelah Naya mengelapnya sampai kinclong tiap hari. Baginda raja Yohan??? Heleehh kerjanya malah melempar kulit kacang saat Naya menyapu, memang bapak berperi ibu tiri durjana beliau itu.

"Dimana-mana tuh nyuruh anak makan. Bukan masak, emang Baginda gak ngegofood kayak biasa gitu?" Meski mendumel, tetap dipakai juga itu apron masaknya.

"Ya suka-suka gue lah ribet amat. Itung-itung ngebayar UKT 2 juta mu buat kuliah masak~ yakali udah kuliah lama tapi gak ada kontribusi ke masyarakat? Gagal kuliahmu berarti." Yohan asyik mengunyah basreng sembari menonton serial Netflix yang tengah booming.

Naya berdiri menatap penuh dengki pada sang ayah. Lalu membuang muka untuk fokus memotong sayur sawi untuk diolah.

"Buset julid amat bapak gua. Anak lu baru satu semester bro, udah ngarep kontribusi buat masyarakat aja. Apalagi nay semester tua mungkin Baginda mengharap nay kontribusi ke luar angkasa. Yang benar-benar aja lah!"

Tak

Tak

Tak

Tuh disengaja-sengajain kenceng pake pisaunya biar Baginda tahu kegondokan di hati Naya.

"Kalau dirimu cukup pintar ya kenapa enggak. Gak penasaran ketemu alien kamu?" Yohan menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat Naya di dapur.

"Diem anda. Jangan buat nay dongkol dan memutuskan menaburi makanan Baginda dengan sianida," ambek Naya.

"Ambekan kamu," ejek Yohan.

"Baginda yang ngejengkelin! Sudahlah, nay mau fokus masak. Udah kelaperan!" Naya menekankan kata kelaperan di akhir untuk nyindir sang ayah.

"Iya, sama. Baginda juga kelaperan." Naya mendengus kasar, apa sih yang diharepin dari Baginda raja Yohan???

Naya melanjutkan kegiatan masaknya, anteng aja gitu masak sampe gak ada suara selain bunyi spatula sama kenceng tabrakan. Doski masak tumis kangkung, tempe mendoan, goreng ikan dan sambel belacan. Lanjut menyajikan semua masakannya ke meja depan tv, Yohan langsung menurunkan kaki lalu duduk dilantai.

Cowok KUE || nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang