Part 18

2.4K 161 2
                                    

Ayra kini sudah pulang dan baru saja sampai di mansion.

...

Ayra pun bergegas kekamarnya dengan menaiki tangga.
(Fyi. Jihan sudah pulang dari RS.)

"AYRA!"

Langkah Ayra terhenti ketika Arkanza memanggilnya dengan suara nyaring.

Ayra lalu berbalik dan menatap Arkanza yang sepertinya sedang marah.

"Why?" Tanya Ayra.

"SINI KAMU!" Bentak Sarah.

Ayra pun mendatangi mereka yang berada di ruang keluarga, ada Jihan, dan Wanda yang sedang duduk di sofa besar itu.

"Kenapa dan apa?" Tanya Ayra lagi.

"Ga usah sok polos ya kamu!" Ucap Sarah dengan wajah memelototi Ayra.

Ayra memutar bola mata nya dengan wajah kesal. "Apaan si anjir, ngelawak benget." Ucapnya.

"Kamu yang sopan Ayra!" Sahut Wanda membuka suara tegas keAyra.

"Taik juga mommy Ayra nih, ga sefrekuensi begete." Batin Ayra.

"Ayra! Kamu kan yang sudah merencanakan hal ini semua hah?" Tanya Arkanza.

"Iya sii...tapi ga gitu konsep nya." Jawab Ayra. "Orang, Jihan cs kok yang mulai duluan"

"Dengan kamu begini, sama aja udah malu-maluin orang tua kamu Ayra!" Ucap Arkanza .

"Emang situ, nganggep saya anak hah?" Tanya Ayra.

"Kenapa juga kamu harus bikin Jihan sampai separah ini Ayra, dimana perasaan kamu sebagai saudara." Lirih Sarah.

"Ngelawak lo? Bukannya Jihan duluan yang mau bully gue?" Tanya Ayra.

"Iya tapi kan jangan separah itu Ayra, Jihan aja awalnya cuma tendang kaki kamu doang." Ucap Sarah.

"Terus gue harus diem aja gitu?" Sahut Ayra.

"Ya kamu larang dia aja."

"Udahlah tai, udah anak haram belagu pen bully gue lagi... Anaknya siapa coba heh..." Ucap Ayra sambil menatap Jihan dan Arkanza, bertujuan untuk menyinggung.

"Cepat kamu minta maaf Ayra! Minta maaf ke mama Sarah dan juga Jihan!" Bentak Arkanza.

"Gamau! Orang Ayra ga salah kok." Tolak Ayra.

"Kamu salah Ayra. Kenapa kamu suruh mama Sarah bersujud untuk minta maaf ke kamu?" Tanya Arkanza.

"Ya itu kan kesepakatan nya lolot.......... Intinya Jihan yang salah."

"Kamu yang paling bersalah Ayra!" Ucap Sarah.

"Anak haram lo!" Sahut Ayra tak terima.

"Kamu Ayra!"

"Anak lo!"

"Kamu!"

"Anak lo anjink. Ih sebel deh..."

"Kamu Ayra bangsat!!!"

"Anak lo anjing, babi haram!"

Plakkk.

Wanda menampar pipi Ayra. Sarah yang tadinya ingin berucap, namun seketika bungkam karena reaksi Wanda. Jihan mengangkat satu alisnya seraya tersenyum kemenangan seperti habis full puasa ramadhan.

*Ayra bilek: 🙂

"Kamu... Mommy kecewa sama kamu Ayra. Kamu kenapa jadi berani dengan orang tua seperti ini hah? Mommy malu dengan kelakuan mu ini! Dasar ya kamu melawan banget!! Mana bikin malu daddy kamu doang lagi. Mau jadi apa kamu berani dengan orang tua seperti ini? Gada sopan-sopan nya samasekali." Bentak Wanda sambil menatap tajam Ayra.

Ayra TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang