Part 19

2.5K 150 5
                                    

"Amnjayssss... Mansion mamas Kekey guede pake banget uy..." Monolog Ayra, tanpa sependengaran Keynand yang ada di depannya sambil membawa masuk koper Ayra.

Ayra perlahan mengikuti langkah Keynand untuk masuk ke dalam mansion.

...

Suasananya sangat sepi, mungkin di karenakan jam sekarang menunjukan pukul 11 malam.

Ayra masih mengikuti langkah Keynand itu yang membawanya naik tangga, lalu menuju ke sebuah ruangan eh ralat, sepertinya ini adalah sebuah kamar. Ya, ini kamar. Kamar yang bernuansa putih dan abu-abu. Kamar yang luasnya sama dengan kamarnya, namun bedanya adalah, kamarnya sangat berisi dengan berbagai barang-barang pribadi miliknya, namun yang ini, sangat terlihat kosong dan hanya terisi dengan berbagai barang penting saja.

"Kamar lo?" Tanya Ayra.

"Bukan...dulunya, kamar ini di siapin untuk adek cewek gue, kalo udah besar. Cuma sayangnya dia ga sempat nempatin kamar ini dikarenakan dia udah kerumah tuhan duluan." Jawab Keynand dengan wajah datar, dan kemudian Keynand menaruh koper Ayra ke depan lemari pakaian yang besar itu.

Ayra lalu menepuk pelan kasur besar berwarna putih bersih itu, dan duduk di situ. Ayra ingin rasanya menanyakan siapa adik Keynand, namun ingatannya kembali. Ia ingat bahwa adik Keynand adalah adik kandungnya, yang notabene nya merupakan adik angkat Keynand saja.

"Bonyok lo di mana?" Tanya Ayra.

"Tidur di kamarnya lah." Jawab Keynand dengan wajah kesal.

"Dia udah lo kasi tau kan? Dan udah diijinin juga kan?" Tanyanya lagi.

"Ga. Kalo gue minta perijinan dulu ke-ortu, mungkin sekarang lo masih di pinggiran jalan." Jawab Keynand.

Ayra hanya ber'oh ria, "Kamar ini sementara punya gue kan?" Tanya Ayra.

"Mungkin." Jawab Keynand singkat, lalu pergi dari kamar itu.

Ayra pun bergegas menutup pelan pintu kamar dan kembali menuju kasur.

...

Keynand yang semulanya di kamar Ayra, kini ia menuju kamarnya yang tepat bersebelahan dengan kamar Ayra, mungkin hanya berjarak 6 meter dari pintu kamar Ayra ke pintu kamar Keynand.

*****

Hari sudah menunjukkan pukul 05.21. Ayra yang biasa terbangun pukul 6 pas, tapi entah kenapa ia jadi terbangun jam segini.

Ia kemudian bergegas menuju kamar mandi sambil membawa handuk dan juga berbagai pakaian dalamnya, serta baju seragam sekolah nya.

...

Selesai sudah mandi dan sudah berseragam. Ia kemudian merapikan dasinya di hadapan cermin full body yang ada di situ.

Menyisir rambutnya yang basah di karenakan tidak terdapat hairdryer di situ, tidak seperti di kamarnya yang memiliki segala keperluannya.

Tak apa, ada kipas yang bisa mengeringkan rambutnya itu, walau memerlukan banyak waktu.

Ayra sudah siap, dan sudah cantik pakai sekali. Namun ia bingung harus apa, ia lalu memutuskan untuk keluar. Hanya itu tujuannya sekarang, apalagi dengan perutnya yang sudah keroncongan.

...

Ayra keluar dari kamarnya. Bukan ke bawah tujuannya, namun ke arah kamar di sebelahnya itu. Ia tau itu kamar Keynand karena sempat melihat arah tujuan Keynand malam tadi.

Ayra TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang