Part 10

4.6K 224 9
                                    

***

KRIINGGGGGG

"Aaaa.. Akhirnya terlepas dari siksaan dunia" teriak Ayra histeris ketika bel pulang sudah berbunyi

...

Ayra kini sudah pulang dari sekolah dengan di jemput oleh supir pribadinya, dan sekarang berada di mansion miliknya

"Lo siapa?" tanya Ayra padawanita paruh baya yang umurnya mungkin 43/45 an

"N-Non perkenalkan saya Sarah, s-saya ART yang menggantikan bik Inah" jawabnya gugup

"Non laper? Mau saya masakin apa?" tanya Sarah

"Kamu nanyeak" ucap Ayra menatapnya tajam, lalu meninggalkan wanita itu, dan pergi ke kamar nya

BRUGH

Ayra menghempaskan dirinya di kasur besar miliknya "Akhhh, capee nya gue"

Ayra membuka lock screen handphone nya, dan mencari icon WhatsApp

Banyak chating dari nomor yang sudah di simpan dan nomor tidak dikenal, tapi yang menarik perhatian-nya hanya chat dari Arkanza

__________________________________________
👤 Penghasil uang 💸🏧
__________________________________________
[Hari ini]

(1 pesan belum dibaca)

Ayra mmy sdh smbuh dn d blhin pulng , skrng kmi lg di prjlnn untk pulng
|15.48|

Alhamdulillah
|16.56|

__________

Ayra bergegas menuju ruang tamu untuk menemui orang yang akan datang kerumahnya

Hanya beberapa menit menunggu, Arkanza dan juga Wanda datang dengan senyum bahagia di sudut bibirnya

"Mommy" teriak Ayra langsung memeluk tubuh Wanda yang berkulit pucat, dan bertubuh langsing

"Ayraaa, mommy kangen" ucap Wanda sambil mengecup kening Ayra

"Ayra juga" Ayra melepaskan pelukannya dan duduk di sofa bersama kedua orang tuanya

Tiba-tiba ada seorang gadis yang memberikan tiga cangkir berisikan es jeruk yang segar

"Jihan" ucap Ayra dengan nada sedikit terkejut, sebenarnya ia sudah tau bahwa ending nya seperti ini, namun ia hanya pura-pura saja

"A-ayra" Jihan menatap Ayra dengan ekspresi cengo

"Heh, beraninya kamu memanggil majikanmu dengan sebutan nama, tolong sedikit sopan!" bentak Wanda dengan tegas

"No problem mom" ucap Ayra sambil menenangkan Wanda

"Kalian udah saling kenal?" tanya Arkanza menoleh kearah keduanya

"Iya dia sekelas sama Ayra" jawab Ayra

"Oh bagus dong, kalian teman akrab?" tanyanya sekali lagi

"Iyah teman akrab" kini Jihan lah yang menjawab pertanyaan itu. Ayra mengerutkan keningnya, Bagaimana bisa dia berkata seperti itu?

"Sokap lo, orang kita ga teman" ucap Ayra menatap jihan sekilas, lalu memutar bola matanya

Jihan pergi meninggalkan keluarga cemara yang ada di hadapannya tadi

Ayra TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang