Chapter 13 : Sudden Promise

1.2K 168 6
                                    

Mata Luna benar benar seperti tidak berbohong. Alex tetap menatap Luna yang kini sedang menghapus air mata secara cepat lalu membuang muka. Luna sebelum ia akan pergi, ia menatap Alex balik terlebih dahulu dengan tatapan dalam namun tajam menusuk tanpa kedip. Baru setelah itu Luna langsung pergi meninggalkan Alex.

Saat Luna berjalan pergi, Alex masih memperhatikannya sehingga bayangan Luna sudah menghilang dari sini.

Betapa sialnya hari ini dan betapa nasib buruk yang selalu Luna dapati. Bahkan Alex pun menghina nya dan menyamakan diri Luna seperti wanita pelacur. Ini membuat Luna menjadi tidak yakin untuk merawat bayi nya sendiri. Bayi dari sperma pria bajingan seperti Alex.

Luna sengaja mencepatkan langkah kakinya sehingga ia kembali ke tempat lobby dan kebetulan bertemu salah satu karyawan pria. Bukan Bobby, tapi pria itu memiliki dark chocolate hair dan wajah simetris itu yang berjalan sambil membolak balik kertas dokumen. Luna berhenti berjalan dan menatap pria itu.

Luna sebelumnya tak pernah melihatnya. Mungkin Luna yang terlalu sombong bekerja disini sebagai sekretaris sehingga ia tidak memperdulikan kehadiran para karyawan lainnya. Pria berambut cokelat gelap itu melewati Luna tanpa menyadarinya.

Seandainya Alex bukan anak sulung dari keluarga ternama yaitu keluarga Ruston. Sudah pasti Luna jika ia bertemu Alex seperti pria itu yang barusan melewatinya, Luna akan segera memukul dengan tangan kosong

Jangan remehkan Luna yang berkata seperti itu. Luna sudah terpelajari beberapa teknik silat agar terhindar dari orang perampok atau apapun itu yang berniat jahat kepadanya.

Dari pria asing itu lewat. Disini Luna bisa membedakan mana lelaki positif dan negatif. Pria tadi auranya benar positif karena mata Luna barusan melihat sebuah cincin putih terpasang di jari telunjuk tangan kanan pria itu. Berarti dia mungkin sudah mempunyai tunangan atau istri? Berharap pria itu bisa menjaga perempuan miliknya.

Kalau Alex. Luna tidak bisa mendeksripsikan. Alex memang adalah seorang pemuda remaja. Tapi pikirannya benar benar mesum seperti pria berusia 30 tahun ke atas. Dan juga tadi Alex berusaha mencekam Luna. Untung nya Luna bisa menjauh dari sana.

Gara gara Alex tadi yang menarik lengannya. Luna sampai lupa membikin kopi untuk para CEO diatas. Berapa menit Luna menyia-nyiakan waktu dengan Alex tadi? Semoga tidak terlalu lama.

Selesai membikin lima gelas kopi dan spesial satu lagi untuk Tuan Grafield. Luna berjalan agak terburu buru namun harus berhati hati.

Saat Luna membuka pintu ruang meeting. Ternyata Alex telah kembali. Mereka kebetulan saling berhadapan lagi dimana Alex yang baru berbalik badan merangkul sebuah tas sekolah di lengan kiri dan Luna yang baru sampai disini.

Mata mereka kembali bertemu. Tapi Luna segera mengalihkan pandangan itu dan menghampiri meja. Alex menatap bawah lalu menoleh ke belakang ── tepatnya pada Luna.

Apakah wanita itu sudah membencinya? Alex berharap wanita itu cepat sadar atas perbuatannya. Alex tersenyum kecut.

"Stop! Shut your mouth, Mr. Alexander Grafield Ruston. I-Itu semua hanyalah ce-celaka!"

"Celaka? Maksudmu?"

"Katakan kepadaku apa maksudmu dari celaka? Aku lihat kau malam itu sungguh menikmatinya."

"Katakan kepadaku, bahwa kau masih mengingat siapa aku, kan?"

"Alex. Please don't bother me. I-It was all stupid mistake and my careless mistake too. A-Aku tahu aku seharusnya tidak melakukan hal seperti itu denganmu. Maafkan aku. T-Tapi akibat aku mabuk meminum alkohol, ja-jadi aku tidak sadar. Dan sungguh aku tidak ingat apapun lagi setelah malam itu."

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang