Chapter 32 : Humiliated

443 137 0
                                    

Hari berikutnya pada jam setengah sembilan pagi. Luna dari tadi dia tidak bisa berhenti membolak balik kertas dokumen. Dari dia keluar salah satu ruangan kerja milik salah satu karyawan untuk mengecek hasil dokumen yang ia pegang saat ini. Bahkan di dalam lift pun Luna tetap fokus membaca semua isi berkas berkas ini untuk memastikan apakah semuanya sudah lengkap.

Ketika pintu lift terbuka, Luna langsung keluar. Tapi ia harus mendadak berhenti karena menemukan satu kertas yang membuatnya harus membaca semua itu.

Terdapat sepasang manusia yang barusan keluar dari ruangan kerja Tuan Grafield. Mereka berbalik badan dan menemukan Luna berdiri membelakangi lift. Namun juga wajahnya tertunduk ke dokumen tersebut.

"Luna?"

Saat dipanggil, wajah Luna langsung menoleh ke depan. Alex dan... Catherine? Luna tetap berdiri di tempat, sementara Alex pun mendekatinya namun dengan ekspresi bingung. Di belakang Alex, Catherine terlihat memherikan senyuman miring.

"Hey? It's long time no see?" ucap Alex menyeringai. Luna menatap arah bawah. Entahlah tapi kehadiran Alex membawa Catherine, membuat dirinya tidak jadi percaya diri. Setelah dirinya mengetahui hubungan Catherine dan Alex sudah menjadi sepasang kekasih. Meskipun Luna sebenarnya masih kurang percaya.

"Kau... ternyata masih bekerja di kantor Papaku? Oh well I'm happy with that. Apakah pekerjaanmu berjalan dengan lancar?"

Alex bertanya namun Luna seolah olah dia adalah manusia bisu yang tidak bisa bicara sama sekali. Alex menatap Luna dengan sebelah alis dinaikkan sebah wanita ini sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

"Alex." Alex menoleh ke belakang. Mata Luna sempat melirik sekilas namun segera mengalihkan lagi.

Catherine berjalan ala catwalk karena dia memakai heels tinggi. Tangan kirinya ia menyentuh bahu kanan Alex yang lebar dan kuat. Gadis itu tersenyum. Tapi matanya dia melirik Luna seolah memberi smirk.

"Kau... duluan saja. Nanti aku akan menyusul." ucap Catherine. Alex kembali mengarahkan wajah nya menghadap depan namun mata menatap bawah. Lelaki itu tampak diam tetapi tak lama kemudian dia mengangguk kepala satu kali saja. Alex melakukan permintaan Catherine yaitu dia memasuki lift kemudian turun ke lobby.

Sisa Catherine dan Luna di koridor. Catherine masih tampak tersenyum manis kepada Luna. Luna hanya bisa diam berdiri berhadapan dengan gadis 'kekasih' Alex.

"Aku kira kau setelah ini akan menjauh dari kekasihku. Tapi sepertinya? Kau masih ingin mendekatinya," ucap Catherine layaknya seorang wanita penyihir memberi senyuman jahat. Luna mengerut alis sambil mengerjap mata dengan perasaan jantung berdetak kencang.

"Bukankah kau seperti mencoba memberinya racun? Alex sudah menjadi kekasihku. Sebentar lagi dia akan menikah denganku. Sebaiknya, kau segera menjauh dari dia. Bukankah kau... hanya sebatas Babysitter untuknya? Dan sebatas sekretaris disini? Mengapa kau seperti berharap akan lebih dekat hubungan dengan Alex?" lanjutnya kini tertawa sinis.

Luna hanya bisa meneguk ludah kasar. Ini... sungguh berbeda. Catherine sebelumnya tidak pernah bersikap seperti ini atau berbicara nya seperti ini. Mengapa gadis ini tiba tiba berbicara seperti perempuan sombong? Luna pun memberanikan diri untuk menatap bola mata Catherine.

"Sekarang, dia milikku. Dan hanya milikku saja. Aku harap kau sebagai wanita berusia 22 tahun ini bisa membatasi hubungan mu itu dengan Alex. Keluargaku dan keluarga Ruston sudah merestui hubunganku dengan Alex. Maka... menjauhlah!"

Bagaikan sebuah drama korea atau china yang sampai sampai kedua pundak Luna di dorong oleh Catherine lumayan kasar. Luna hampir tersedak dan sesak. Apalagi dia sedang hamil. Untung nya kedua tangan Luna langsung menyentuh dinding belakang dekat lift agar dirinya tidak langsung jatuh.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang