Chapter 36 : True Confession

469 155 0
                                    

Alex berdiri di depan pintu kamar milik Papa nya. Dia dari jauh bisa melihat Tuan Grafield sedang merapikan meja rias milik Ibu nya kemudian beliau juga menyemprot minyak ke rambut sendiri nya yang sudah agak panjang ke tengkuk.

Alex mengambil napas dalam sebelum ia masuk ke dalam dan bertemu dengan sang Papa. Setelah yakin, baru Alex memberanikan diri berjalan dekat ke Tuan Grafield.

Kebetulan Tuan Grafield baru membalik badan dan Alex mengejutkan beliau.

"Huft, astaga." ucap beliau hampir terkena stroke jantung sebab kehadiran Alex secara tiba tiba di belakang nya.

"Papa, Alex ingin bertanya." ucap Alex menatap lantai bawah. Tuan Grafield tidak merespon apapun selain menaikkan sebelah alis kiri.

Alex terus menghela napas tiada henti. Sebenarnya Alex sedikit takut jika respon dari Papa nya tidak sesuai ekspetasi. Maksudnya seperti Tuan Grafield tiba tiba marah atau langsung menyuruh Alex untuk tutup mulut. Pertanyaan yang akan Alex tanyakan ini bertentang perjodohan ia dengan Catherine.

Sudah 2 minggu keluarga Smith selalu berkunjung ke rumah untuk membahas pernikahan Alex dan Catherine. Alex sejujurnya sudah tidak nyaman lagi untuk mendengar itu semua. Apalagi Alex selalu perhatikan kondisi kedua orangtua nya yang seperti terpaksa oleh perjodohan itu. Alex tahu bahwa Tuan Grafield maupun Nyonya Celine adalah sepasang suami istri yang cerdas dalam menyembunyikan perasaan ketidak sukanya kepada orang lain. Mereka juga pintar cara tidak menyakiti perasaan orang lain.

"Apa? Kau diam saja." ucap Tuan Grafield jadi sedikit jengkel dengan Alex yang sudah lima menit tidak berkata lagi.

Alex pun mengangkat kepalanya. Dia menatap sang Papa lekat. "Papa. Papa yakin dengan perjodohan saat ini? Papa yakin akan menjodohkan Alex dengan Catherine? Bukankah itu terlalu cepat untuk melakukan hal tersebut kepada sang anak? Usia Alex pun masih di bawah usia para orang dewasa Pa... Alex tidak suka. Alex tidak suka dengan diri Alex tiba tiba dipaksakan seperti ini." ucap Alex kemudian memejam mata agar emosinya tidak meluap.

Lelaki itu kembali menarik napas kuat kuat. Dia juga membuang muka dari hadapan Tuan Grafield. Tuan Grafield tetap tidak memberi respon apa-apa. Namun saat Alex akan berbicara lagi, beliau pun menjawab.

"Maafkan Papa, Alex. Papa tidak punya pilihan. Maksud Papa, ini juga demi kebaikanmu dan demi kebaikan keluarga kita. Papa tahu kamu mau nya mencari pasangan dengan caramu sendiri. Tapi kita semua sudah menyetujui perjodohan ini. Keluarga Smith pun sudah merestui hubungan kalian. Papa tidak mau nama keluarga baik kita jadi buruk sebab ini."

Alex pun menatap Tuan Grafield kecewa dan layu.

"Kita? Kita menyetujui perjodohan bodoh itu!? Tidak. Alex tidak termasuk menyetujui nya. Hanya Papa dan Ibu saja yang sengaja menyetujui itu. Papa pikir aku sebagai anak harus selalu menuruti perintah kedua orangtua?! Tidak harus Papa. Aku sudah berusia 17 tahun. Aku harusnya sudah memiliki hak sendiri untuk menolak atau menerima perjodohan itu. Papa seharusnya tidak melakukan hal seperti ini kepada anak yang usia nya belum di atas dewasa. Jika Alex misalnya sudah berusia 21 tahun lalu Papa menjodohkan Alex dengan Catherine atau siapapun itu, pastinya Alex akan menerima karena di usia segitu memang sudah waktunya Alex menikah. Menjalani kehidupan baru dengan pasangan."

Alex berkata panjang dalam nada yang cepat dan kedua tangannya sambil digerakkan seperti wawancara televisi. Bahkan Alex sampai mengangkat kedua bahu saking kesal nya lalu membalik badan. Tuan Grafield posisinya tetap tenang. Tidak langsung membantah perkataan sang anak.

"Maafkan Papa, nak. Papa tidak mau menyakiti perasaan mereka. Apalagi kita sebagai keluarga Ruston selalu menerima kehadiran keluarga Smith. Dan keluarga Smith pun sudah menganggap kita keluarga yang baik. Papa tidak mau juga mereka kecewa dengan keluarga kita sendiri." tutur Tuan Grafield pelan.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang