Chapter 21 : Feel Neglected

794 151 0
                                    

Beberapa hari kemudian, jam sebelas pagi Catherine sudah berniat dia akan ke rumah keluarga Ruston untuk bertemu Alex. Dan bertujuannya dia ingin mengajak Alex ke mall, menemaninya membeli beberapa pakaian baru, why not? Apalagi mereka berdua telah meluluskan sekolah bersama yang berarti mereka pun selesai dengan masa kesekolahan. Hanya tinggal beberapa waktu saja mencari pekerjaan yang pas dan cocok untuk kemampuan mereka masing-masing. Tapi menurut Catherine, kalau untuk Alex tidak perlu dikhawatirkan. Papa nya saja adalah seorang CEO dan bekerja di pusat perkantoran. Jadi yeah kemungkinan Alex akan menggantikan posisi sang Papa. Jika itu kemauan Alex.

Catherine datang ke rumah besar ini menggunakan taxi. Catherine mengetuk pintu rumah dua kali, lalu berhenti sejenak selama dua detik kemudian mengetuk lagi seperti tadi sampai dua kali sehingga akhirnya pintu rumah ini dibuka kan secara lebar oleh... Luna. Catherine sampai kesusahan mengerjap mata dan bibirnya juga sampai memangap kecil, karena ia kira yang membuka kan pintu adalah Alex. Ternyata Luna.

Oh yeah Luna adalah Babysitter Alex, Catherine hampir lupa tentang itu. Mereka berdua kan juga sudah mengenal satu sama lain sejak kemarin.

"Um.. Hey? Bukankah kau adalah gadis yang-"

"Iya itu aku. Catherine Smith." jawabnya langsung dengan senyuman manis. Luna tak jadi curiga, dia ikut tersenyum manis.

"Silakan masuk," ujar Luna sambil membuka kedua pintu lebih lebar. Catherine diam sejenak menatap lantai sebelum ia berbuka suara.

"Silakan duduk-"

"Oh no, thanks. Aku kesini ingin mengajak Alex pergi ke mall. Jadi.. um.. maaf, bisakah kau memanggilkan dia kesini? Sebenarnya.. um.. ini terlalu buru buru tapi.. toko nya di mall akan segera ditutup." ucap Catherine cepat nadanya sampai membuat Luna sedikit tercengang.

Sebenarnya biar lebih cepat Catherine menemui Alex daripada lama, maka dari itu Catherine sedikit berbohong kepada Luna mengenai hal tadi.

"Oh.. uh.. yeah sure. Aku akan memanggilnya, kau tunggu sini ya." Catherine segera mengangguk kepala ketika Luna berkata demikian dan lalu pergi menuju ke lantai dua menuju ke kamar nya Alex. Sambil menunggu, Catherine menatap atap rumah dan sekeliling.

Cukup dari tiga menit Catherine menunggu didepan pintu rumah. Akhirnya Luna kembali dengan membawa Alex yang sepertinya terlihat baru bangun tidur. Catherine sampai mengerut kening karena lelaki itu masih memakai baju piyama tidurnya berwarna biru tua dicampur dengan biru muda, yang ada garis parallel.

"Uh Catherine, maaf.. Tapi tadi Alex ternyata masih tidur dan aku baru membangunkannya." ucap Luna sedikit canggung. Terlihat Alex menggaruk rambutnya dengan agak kesal, tapi ketika matanya bertemu dengan mata Catherine didepan, kedua mata Alex segera melebar.

"Ah.. Tidak masalah." jawab Catherine kembali tersenyum manis. Luna memilih ia pergi agar tidak mengganggu pembicaraan Alex dengan Catherine. Sekarang hanya Catherine dan Alex saja yang saling berhadapan. Catherine menatap penampilan Alex yang agak berantakan ini, dan Alex sebaliknya mengamati penampilan rapi dari Catherine hari ini.

"Alex.. what.. are you... doing?" Catherine bertanya sambil cengengesan.

"Kemarin aku baru tidur jam dua pagi karena main game." jawab Alex yang berkata jujur. Catherine menggeleng kepala berkali kali, dia sebagai teman dekatnya sudah terbiasa dengan Alex yang suka sekali main game tanpa mengingat batas waktu.

"Kau.. ada apa datang kemari?" tanya Alex mulai berdiri tegak setelah dia mengumpulkan nyawa nya. Catherine pun tersenyum malu.

"Um.. Aku hari ini datang kerumahmu bermaksud untuk... mengajakmu pergi ke mall? Jika kau mau? Karena um.. ada salah satu toko pakaian yang ingin aku kunjungi dan kebetulan hari ini ditoko itu ada diskon besar, so.. why not I come?" seru Catherine yang tersenyum senang dan perasaan juga senang. Alex mengamatinya, dan sebenarnya Alex sendiri tidak enakan jika ia menolak ajakkan ini dari Catherine. Apalagi mereka berdua adalah teman dekat yang kadang kadang suka berpergian bersama. Tapi entah kenapa, sejak kehadiran Luna dikehidupan Alex, membuat Alex lebih memilih bersama dengan Luna.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang