Chapter 34 : Confession Sin

395 135 0
                                    

Betapa sialnya hidup ini dan betapa kasihan nya hidup seorang wanita berusia 22 tahun terpaksa merawat bayi yang tidak berdosa ini di dalam kandungan nya dan sisa lima bulan lagi untuk dilahirkan. Dia adalah Luna Belle. Padahal kehidupan Luna sudah pahit setelah kepergian kedua orangtua dari nya. Tapi malah menambah pahit dan derita ketika seorang lelaki remaja berusia 17 tahun itu tidur bersamanya. Entah lelaki itu sengaja atau bagaimana sehingga dia setega melakukan hal seperti ini kepada Luna.

Dia adalah Alexander Grafield Ruston. Lelaki remaja yang disebut Starboy karena kekayaan tanpa batas dari salah satu kalangan rich family. Mau tidak mau supaya nasib Luna tidak tambah buruk lagi, maka dia keep silent tentang kondisinya sendiri tanpa dia harus menceritakannya kepada orang lain atau mengeluh. Mengeluh pastinya tidak akan menyelesaikan masalah.

Luna masuk ke dalam apartment kemudian menyalakan ceklekan lampu. Luna barusan membeli beberapa bahan makanan di supermarket. Entah kenapa Luna tiba tiba membeli bahan bahan makanan lagi. Tapi dia benar benar ingin melakukan sesuatu. Seperti memasak mungkin? Dan saat bayi ini lahir, Luna juga harus menyiapkan kebutuhan bayi ini. Tentunya akan memakan banyak uang tapi Luna sama sekali tidak peduli.

Yang terpenting bayi ini terlahir dalam keadaan sehat dan bisa cerdas. Makanya Luna harus setiap hari konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah buahan. Tak lupa menambahkan protein.

Kebetulan hari ini adalah hari sabtu jadi Luna bisa istirahat dari pekerjaan banyak. Bekerja dengan kondisi sedang hamil besar sebenarnya itu sangat dilarang dan bisa membuat Ibu hamil kelelahan hingga banyak stres dan tidak bisa merawat bayi dengan benar.

Luna duduk di pinggir kasur lalu menatap perut besarnya. Dia mengelus perutnya sambil tersenyum sedih.

"Maafkan Mama sayang... Kamu seharusnya tidak pantas hidup di dunia ini. Dunia ini terlalu kejam untukmu. Tapi Mama tidak ingin membunuhmu. Mama sangat menyayangimu. Semoga kamu tidak kecewa dengan Mama, ya? Mama berharap bayi kecil Mama bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berani." ucap Luna namun napas mulai sesak.

Air tangisan mulai membasahi pipi. Wanita itu juga sudah seegukan. Dia menatap atap atas apartment.

"Ya Tuhan... mengapa hidupku selalu sial? Dosa apa yang diperbuat oleh kedua orangtua ku sehingga aku yang jadi sasarannya? Dan dosa masa lalu apa yang pernah ku buat meskipun aku sudah lupa segala nya? Ya Tuhan... demi anakku jangan engkau membuat anakku sama sepertiku nasib nya. Dia lahir tanpa dosa, tanpa ada noda, tanpa ada kotoran, dan tanpa ada kesalahan. Ampunilah aku, bapak."

Luna setelah dia mengucapkan kalimat pedih itu. Dia pun menangis sejadi-jadinya. Jika saja kehidupan Luna dari kecil selalu ada keberuntungan, apakah di masa saat ini Luna masih mendapatkan keberuntungan?

"I... I hate this life." lirih Luna menghapus air matanya meskipun masih banjir deras di pipi.

Terdengar suara lonceng di dalam gereja. Luna sengaja datang kesini untuk meminta ampun kepada Tuhan. Dia walaupun jarang kesini tetapi Luna mengakui semua kesalahan dan dosa nya yang menghitam.

Sudah banyak orang orang duduk dan menunggu pendeta dan biarawati lainnya memulai upacara.

"Hey?"

Luna menoleh dan ada seorang wanita cantik bermuka bersih terang itu menyentuh pundak kanannya di saat Luna masih berjalan di lorong. Entah kemana dia akan pergi atau entah dimana dia akan duduk.

"Kemarilah. Duduk bersamaku." ucapnya. Luna menatap bawah tapi kemudian dia menatap wanita cantik ini dan tersenyum.

Luna duduk bersamanya. Merasakan kenyamanan yang tak pernah Luna rasakan. Benar benar membawa aura positif wanita ini.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang