Chapter 15 : Fed Up

1.1K 164 5
                                    

"Ugh." Alex bangun dengan mendesis agak kesal. Dia walaupun bangun lebih awal, tapi entah kenapa ini membuat dirinya tiba tiba menjadi kesal. Alex pun mengubah posisi nya menjadi duduk sambil senderan kepala di punggung kasur.

"Kau sudah bangun?" Tiba tiba ada suara wanita yang masuk ke dalam kamar Alex. Alex segera membuka mata lebar dan menatap sumber arah tadi.

"Luna?" Alex pun segera bangkit dari kasur ketika Luna datang ke kamarnya dengan pakaian sungguh rapi. Wanita ini memakai kemeja ketat berwarna putih sehingga tampaklah lekuk tubuh seksi ataupun kedua payudara besarnya. Kemudian rok ketat sebatas kaki paha dan ditambah gesper untuk membentuk pinggang yang sempurna.

"Aku pikir hari ini aku ingin bekerja karena masih ada beberapa tugasku yang hampir selesai. Tapi Papa mu, Tuan Grafield barusan memberiku kabar jam setengah enam bahwa aku tidak usah pergi ke kantor." ucap Luna sambil menunjukkan pesan antara ia dengan Tuan Grafield ke depan wajah Alex. Alex mengambil ponsel Luna untuk membaca semua pesan itu.

"Tuan Grafield menyuruhku untuk berlibur sementara selama aku menjagamu dan selama mereka ada di Palestine. Jika kedua orangtua mu sudah pulang, baru aku akan pergi dari sini dan kembali melanjutkan aktifitas sehariku sebagai sekretaris di kantor Papamu." sambung Luna panjang kali lebar dan jeda pun hanya satu detik saja.

Alex menatap matanya dengan alis dikerut. Luna mengatakan itu semua terlalu berlebihan dan profesional. Alex pun mengembalikan ponsel milik Luna.

"Lalu.. Kenapa kau berpakaian seperti ini jika kau tidak pergi ke kantor?" tanya Alex penasaran. Sebelum Luna menjawab pertanyaan itu, Luna mengambil napas dalam lalu membuang segera.

"Ini pun aku sudah bersiap siap sejak jam lima pagi sebelum Papa mu memberi kabar ini. Aku terpaksa harus datang kesini ketika aku baru nyampai di kantor dan baru membaca pesan itu." tegasnya menekan. Alex paham.

"Um.. Lalu kemarin malam, aku diantar siapa? Aku.. Tidak ingat apapun." ucap Alex kemudian menggaruk kening nya dan raut wajah tampak sedang mengingat sesuatu. Luna terbungkam. Sungguh lelaki ini tidak ingat apapun? Padahal dia tidak mabuk. Mungkin lelaki ini terlalu lelah. Tapi dia juga tidak sadar kemarin dia sungguh manja.

"Kau kemarin sudah tertidur pulas dikantor. Kemudian kau meminta aku untuk membawamu pulang jadi aku bawalah kau pulang kemarin malam saat pekerjaanku sudah selesai. Lalu saat aku sudah membawamu kembali, baru aku pergi dari sini."

Alex kembali mengerut kening. Dia sedikit ada keingatan tentang kemarin. "Bukankah kau disuruh nginap oleh Papa? Mengapa kau pulang?" Astaga. Padahal ini baru pagi namun sudah di buat kesal oleh Alex. Sungguh lelaki menyebalkan yang tak pernah Luna temui sebelumnya.

"Yeah kau benar, Alex. Tapi kemarin aku putuskan aku pulang dulu sambil membawa pakaianku dan baru aku datang kesini lagi. Tapi kau lihat sendiri aku datang dengan pakaian ini? Karena aku terburu-buru."

Sepertinya sudah cukup Alex membuat mood wanita ini buruk. Lihat saja raut wajahnya lama lama semakin kesal tapi di sembunyikan dengan mengalihkan pandangan. Alex lama lama menyukai Luna. Sangat menyukainya, apalagi kalau membuat wanita ini marah ── pasti akan lebih seru lagi.

"Baiklah aku mengerti. Tapi aku sekarang lapar. Bisakah kau membuatkan aku sarapan?" Luna langsung menatap Alex secara tajam namun terkejut. Terkejut karena dirinya sudah disuruh lagi dan Alex pun mulai mengeluarkan sifat manja nya lagi.

"Tidak. Pelayan yang dibawah sudah membuatkan mu sarapan. Jadi kau segera turun dan makan dibawah, lalu mandi lalu pergi ke sekolah-"

"Aku sudah tidak ada pelajaran lagi. Aku sudah lulus." Alex langsung menjawab itu dengan cepat ketika Luna belum sempat menyelesaikan bicaranya.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang