Chapter 20 : Almost Depressed

846 151 2
                                    

Kelanjutan teleponan Catherine dengan sang Ayah :

"Putriku, Ayah tahu kamu kalau setelah lulus sekolah, akan langsung ke Chicago kan? Menurut Ayah.. Kau tidak perlu melakukan hal itu." ucap beliau secara tiba tiba berganti topik membuat Catherine segera mengangkat wajah namun ekspresi sudah terkejut.

"Ke-kenapa Ayah?" Catherine langsung bertanya dengan perasaan sedikit kecewa.

"Kemungkinan Ayah dan Mama di bulan besok atau bulan setelah bulan besok, akan kembali ke Los Angeles untuk bertemu keluarga Ruston. Um.. sebenarnya ada sesuatu yang ingin Ayah katakan kepada mereka. Tapi.. Ayah belum tahu pasti waktu yang tepat untuk mengatakannya." jawab Ayah Catherine. Catherine tambah terkejut. Kedua orangtua nya kembali ke kota ini Los Angeles untuk bertemu keluarga Ruston? Yang berarti kedua orangtua Alex? Kenapa secara tiba-tiba?

"Ayah.. kenapa.. Ayah baru-"

"Yeah Ayah tahu kamu bingung. Tapi kalau sudah ada waktu tepatnya, baru Ayah akan menjelaskan atau mungkin nanti kamu segera mengetahuinya sebelum Ayah jelaskan." Catherine belum menyelesaikan ucapan namun sudah dipotong segera oleh sang Ayah.

Ini berbeda sekali sebelumnya, maksudnya tak pernah Ayah nya memotong pembicaraan Catherine sebelum Catherine menyelesaikan pembicarannya terlebih dahulu. Catherine tahu betul tentang sang Ayah, beliau adalah seorang pendengar yang baik dan selalu bisa menanggapinya dengan baik. Tapi kali ini entah kenapa dan Catherine tidak tahu pasti mengapa Ayah nya sekarang bicara cepat daripada biasanya. Seperti ada sesuatu yang membuat beliau harus mengatakan hal ini secara mendadak.

"Bagaimana kabar Mama disana, Ayah?" tanya Catherine mengganti pembicaraan topik.

"Dia baik-baik saja. Kau tahu, Mama mu sangat menyayangimu, kan? Seperti Ayah sangat menyayangimu. Tiap malam dia selalu bertanya kepada Ayah, kenapa Ayah tidak menelpon putri tersayang atau tanya kabar tentang mu, Ayah hampir pusing mendengar semua ocehan Mama mu itu. Ayah sempat dimarahi olehnya karena Ayah juga tidak sempat menelponmu, itu pun Ayah disibukkan mengurusi perhotelan yang saat ini sedang Ayah bangun di Chicago." Sang Ayah mulai cerita dan sedikit ada kelucuan di cerita itu. Catherine sampai menahan tertawanya karena hubungan kedua orangtua nya tetap sama. Bertengkar tapi ujung ujung nya sang Ayah lah yang mengalah untuk tidak memarahi sang Mama balik.

"Oh ya Catherine, Ayah dengar kalau Tuan Grafield sedang berada di Palestine bersama Nyonya Celine untuk memberi sumbangan?" Catherine seketika berhenti menahan tertawa ketika sang Ayah kembali bersikap serius. Palestine? Catherine tidak tahu tentang kedua orangtua Alex ternyata pergi ke Palestine untuk memberi sumbangan. Alex tidak pernah cerita kepadanya.

"Um.. Maaf Ayah, Catherine tidak tahu tentang itu. Mungkin Ayah bisa bertanya dengan Alex-"

"Oh." Langsung hening. Diantara mereka berdua tidak ada lagi pembahasan. Tiba tiba saja sang Ayah diam, membuat Catherine juga ikutan diam. "Uh.. tidak masalah anakku, lupakan." Setelah lima menit mereka berdua saling berdiam, akhirnya sang Ayah kembali berbuka suara namun tiba tiba juga menyuruhnya untuk melupakan pertanyaan tadi. Apakah salah jika Catherine menjawab ia tidak tahu tentang itu? Tapi bukankah itu hal wajar jika memang seseorang tidak tahu apa-apa tentang sesuatu?

"Apakah kau ingat kapan ulang tahun Alex?" Again. Catherine lama lama bingung mengapa sang Ayah begitu cepat sekali menggantikan sebuah topik.

"Iya Ayah. Aku ingat. Dia lahir pada 13 October." jawab Catherine.

"Alright. Dan sekarang Ayah ingin tahu, kau masih ada hubungan pertemanan dengan dia kan? Ayah berharap seperti itu."

"Iya Ayah, aku masih berteman dengannya. Mengapa Ayah tiba-tiba bertanya seperti ini?" Karena Catherine sudah akrab dengan sang Ayah, jadi dia putuskan berani bertanya langsung saja tanpa ada ragu-ragu.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang