Chapter 11 : Trying To Hide From Him

1.4K 174 4
                                    

"Kau akan kemana setelah ini, Alex? Apakah kau akan langsung pulang?" Seorang pemuda bernama Alex segera menoleh ke belakang dimana satu teman lelakinya bertanya di saat ia sedang menyiapkan motornya untuk pulang setelah sekolah 12 jam ini.

"Kalau kau tidak pulang, kami akan mengajakmu untuk ke bar lagi dan meminum lagi."

"Yeah! Apalagi malam ini akan banyak wanita dari luar yang datang untuk menemani kami semua disana." celetuk seorang lelaki berambut hitam bergaya acak-acak an itu namun tetap terlihat tampan.

Cuaca panas di Los Angeles tambah memanas membuat Alex harus menyipitkan kedua mata untuk menatap para teman temannya yang kini menghampirinya dan mengajaknya untuk berminum-minum lagi di bar.

Sepertinya Alex mulai membosan dengan permainan itu semua. Alex setiap selesai sekolah, dia malahan tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan pergi ke bar lalu pulang malam, dan tugas sekolah pun tidak ia kerjakan sama sekali. Alex begitu santai dalam menjalankan kehidupannya.

Mentang mentang Alex adalah putra kaya raya di dunia jadi bagi Alex dia bagaikan Pangeran besar disini.

"Mungkin lain kali waktu saja kita lanjutkan."

"Apa maksudmu?!" sela nya langsung ketika jawaban Alex ternyata berbeda daripada biasanya. Alex pun mengembus napas agak kesal.

"Aku hari ini ingin pergi ke kantor Papaku. Yeah.. Aku ingin sekali kali beristirahat di tempat kerja nya. Aku sudah bosan pergi ke bar terus dengan kalian. Lama lama aku akan semakin muak untuk itu." jawab Alex tanpa ada ragu ragu dan jujur.

Teman temannya pada saling bertatapan satu sama lain mendengar jawaban berbeda ini. Baru pertama kali Alex menolak ajakan biasa ini. Biasanya Alex akan selalu menerimanya tanpa ragu ragu atau tanpa berpikir dulu.

"Tumben kau ingin pergi ke kantor Papamu. Apakah karena waktu itu kita pernah kesana? Makanya kau akan seperti ini?" ucap pemuda berambut acak-acakkan itu lagi sambil mendekati Alex lebih dekat.

Mata Alex menatap wajah teman 'dekil' nya ini didepannya. Mungil mungil seperti ini mencoba memberanikan diri sok jago didepan Alex. Kalau Alex sekali smack down, sudah pasti pemuda pendek ini langsung mati.

"Tidak ada urusannya dengan kalian. Ini adalah hakku. Terserah aku yang ingin pergi kemana. Sudah-sudah. Kalian menyia-nyiakan waktuku saja." kesalnya yang langsung naik ke atas motor ninja lalu memakai helm. Dan kemudian menjalankannya.

Mereka yang disana bingung dengan perilaku aneh nya si Alex. Tapi mereka putuskan untuk segera pulang juga. Hari ini dan kali ini mereka semua tidak langsung pergi ke tempat bar. Karena si bos yaitu si Alex sendiri tidak mau ikut dan memilih mengunjungi kantor Papa nya sendiri.

Jadwal pertemuan dengan para CEO sebentar lagi akan dimulai. Luna dan dua karyawan sedang disibukkan merapikan kursi kursi banyak ini di ruang meeting sebelum mereka akan datang.

Dimulai pada pukul sepuluh pagi pas. Selain Luna harus merapikan ruang meeting, dia juga harus menyiapkan berbagai minuman untuk mereka. Luna sebagai sekretaris sesungguhnya agak melelahkan melakukan ini semua.

Tapi demi tambahan gaji dan demi Tuan Grafield. Maka Luna melakukan itu semua secara ikhlas.

Pintu utama kantor terbuka secara sendiri. Seorang lelaki pemuda berambut cokelat terang itu masuk ke dalam.

"Tuan Alex?" Salah satu karyawan wanita notis oleh kedatangan Alex kesini. Dia sepertinya terlihat senang melihat Alex datang. Alex menghampiri wanita tersebut.

Bahkan wanita itu seperti tidak sadar dengan alamnya kalau jarak ia dengan Alex sungguh dekat. Apalagi tinggi Alex ini rata rata ada di 180 cm. Sementara dia sendiri pendeknya se dada Alex.

BRUTAL FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang