Temu

1.1K 52 9
                                    

Mata mereka akhirnya bertemu setelah lebih dulu Johnny yang memandang gadis cantik itu, tatapannya sama. Tidak ada yang berubah bahkan setelah 7 tahun mereka berpisah, demi Tuhan inikah waktunya?

Usia tak menutupi paras cantiknya, rambut panjang bergelombang, tubuh yang ramping dan tak lupa bibir merah cherry nya. Coba saja keluarganya tidak pindah ke Jakarta, sudah dapat dipastikan ia dan si gadis masih bersama. Rindu tak perlu ia pendam lama, tangis tidak mungkin turun terus menerus.

Wajah gadis itu pun tak kalah harunya, dapat dilihat dari sudut matanya yang mulai sedikit berair.

Johnny segera merengkuh tubuhnya, pelukan pertama sejak mereka berpisah. Harum tubuhnya masih sama, strawberry mint berries. Ia beranikan untuk mencium kepala si gadis, dan setelah diberi izin Johnny pun tersenyum tulus.

"It's okay aku udah disini."

"Asal kamu tahu ya Jo, udah banyak cabang florist ku tersebar di Jakarta, cuma selama ini belum ada yang benar-benar dekat dengan kamu, sampai Tuhan mengambulkan permintaan aku untuk ketemu kamu, ternyata kita memang berjodoh." gumam Taeyong dengan suaranya yang sesenggukan menahan tangis, ingin sekali Johnny membawanya pergi agar orang lain tak dapat melihat wajah gemas Taeyong.

"Aku juga bersyukur bisa ketemu kamu lagi Yong, selama 7 tahun ini aku juga nyari kamu. Setiap dapat cuti dari kantor, aku sempetin buat liburan di Surabaya, berharap bisa ketemu. Ternyata harapan tinggal harapan, kata tetangga dekat rumahmu, keluarga sudah pindah semua ke Jakarta. Sadar bahwa sebenarnya jarak kita dekat, tapi kenapa baru sekarang ya kita ketemu."

Taeyong mengangguk mengiyakan ucapan Johnny, tak disangka selama ini mereka memang saling menunggu. Ini sudah suratan takdir dan mereka tak berhak menolaknya.

"Johnny mau beli bunga untuk siapa? Taeyong ngga mau ya melayani kalau bunganya untuk pacar kamu ya, cemburu."

Johnny tertawa singkat mendengar penuturan dari mulut Taeyong, bagaimana bisa ia mempunyai kekasih? jika hati dan pikirannya masih untuk gadis yang berada dalam pelukannya.

"Ih kok ketawa?! benar ya untuk wanita lain?"

"Iya bunga ini untuk wanita yang paling aku sayang dalam hidup, selain kamu tentunya."

"Kamu sudah beristri?" Taeyong pun langsung melepas pelukannya dan untungnya tangan Johnny sigap menahan pinggang rampingnya.

"Belum sayang. Bunga ini untuk mama, Taeyong mau ikut mampir ke rumah?"

Kaget. Jujur dirinya pun rindu dengan orang tua terkasihnya, ini kesempatan yang baik pula untuk menyabung silahturahmi yang sempat terputus diantara keduanya.

Tak mereka sadari, banyak orang yang melihat keduanya dengan tatapan kagum, baik pengunjung maupun karyawan. Mereka seperti tahu bahwa dua sejoli ini telah lama berpisah.

"Lepasin dulu ya nanti kita lanjut di mobil."

"Wah kalau itu aku maunya lebih dari sekedar pelukan." bisiknya pada Taeyong dan gadis tersebut hanya mengangguk malu dengan wajahnya yang sudah merah padam.

"Terserah kamu aja tapi inget loh cepet dan harus nikahin aku, soalnya aku udah terlanjur cinta mati sama kamu." Taeyong mencium singkat kedua pipi Johnny yang tampak lebih tirus dari terakhir ia kecup.

"Yasudah gih buatkan buket bunga untuk mama. Aku tadi kesini pakai motor karna kebetulan kosan juga dekat sini juga, kamu tunggu aja ya di toko nanti aku jemput pakai mobil."

Taeyong patuh dan menyerahkan buket bunga tersebut untuk Johnny dan tak lupa berpelukan singkat sebelum Johnny keluar hendak pulang terlebih dahulu mengganti kendaraannya.

・༓☾ ❊ ☽༓・・༓☾ ❊ ☽༓・

Sekitar 15 menitan baru terdengar suara klason mobil Johnny yang berhasil membuyarkan lamunannya, ia pun bergegas pergi keluar untuk menemuinya.

"Nanti kalau sudah jamnya langsung close order ya, saya izin pergi dulu."

Para karyawan kompak mengangguk patuh mendengar petuah dari bosnya, tak lupa senyum mereka berikan.

"Iya bu, hati-hati di jalan ya semoga lancar."

Taeyong tersenyum simpul lalu keluar hendak masuk ke mobil milik Johnny, langsung pula ia mendapat serangan tiba-tiba dari sang pemilik mobil dengan mencium bibirnya.

"Hmmmphhh"

Memang hanya ciuman tanpa nafsu yang ia rasakan, oh rasanya tetap sama. Tetap berdebar seperti ciuman pertama mereka.

"Rasanya sama, tetap manis."

"Ih kamu tuh kalau mau cium pakai aba-aba dulu dong Jo."

"Hehe maaf sayang, abisnya kangennya tuh udah segunung sama kamu."

"Bisa aja deh, yaudah yuk jalan. Jooo aku udah ngga sabar pengin ketemu mama, beliau sehat kan?"

Johnny tersenyum tulus melihat dua kesayangannya akan segera bertemu kembali.

"Mama kabarnya baik, pasti mama seneng banget deh ketemu calon mantu."

"Apaan sih orang belum balikan yaa."

"Ngga perlu balikan ya Yong. Umur kita kan udah sama-sama matang, penghasilan udah cukup buat sampai tua. Kamu juga udah ngga ada ragu kan sama aku dan begitu pula aku maunya jadiin kamu sebagai istri."

"Kamu sengaja banget ya pengin buat aku nangis jelek lagi."

"Eh bukan gitu sayang, yaudah deh mending kita let's go ke rumah."

Perjalanan pun dimulai, awal kisah yang sempat terkubur itu pun mulai menemui daratnya.

                                 TBC

don't forget to vote and comment, biar aku makin semangat buat lanjut ceritanya.

I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang