Bali memang tak pernah gagal dalam urusan memanjakan mata wisatawan, tata letak kotanya rapih, bersih dan masih asri, berbeda jauh dengan Jakarta. Terkadang pemikiran untuk tinggal dan menetap di Bali selalu Taeyong impikan, akan tetapi pekerjaan utama keduanya yang mengharuskan untuk tetap tinggal di kota penuh kemacetan itu.
Seperti saat ini, keduanya telah mendarat dengan aman guna menepati janjinya kepada sang cabang bayi, "kamu suka gak yang sama hotelnya?" tanya Johnny sambil memeluk Taeyong dari belakang, sesekali menggesekan hidung mangirnya di ceruk leher sang istri.
"Suka. Aku selalu suka apapun pilihan kamu." ia pun menghadap sang suami, sedikit jinjit untuk mengelus pipi dan rahangnya, "makasih ya" dibalasnya dengan senyum indah milik Johnny.
"Kamu udah lapar belum? nih udah jam makan sore kamu loh yang, atau mau makan di luar aja?" Johnny melihat jam tangan di pergelangannya, yang menunjuk pukul 15:40.
Taeyong mengingat dirinya memang belum makan berat. Seharian ini ia hanya tidur saja selama didalam pesawat, asupannya cuma biscuit ibu hamil yang ia beli tempo hari, "mau sate taichan."
Johnny tak habis pikir, jauh-jauh mereka berlibur ke Bali, kok yang dicari makanan yang jelas sangat jarang ditemui disini. Sate taichan pun Jakarta banyak, hampir seluruh kawasan ada, tapi ya namanya juga ibu hamil.
"Aku tanya sama resepsionis hotel dulu ya, kamu boboan aja dulu, semoga mah sekitar sini ada." lalu sang suami pun pergi, Taeyong pun merebahkan badannya sembari menunggu Johnny kembali.
******
Johnny turun menggunakan lift yang untungnya tak jauh dari kamarnya, dan kebetulan dibawah sedang banyak orang berhilir mudik.
Johnny menghampiri petugas hotel yang sedang membereskan sofa,
"mohon bertanya pak, apa di hotel ini menyediakan menu berupa sate taichan, kebetulan istri saya sedang hamil dan mengingkan makanan tersebut." Bapak petugas hotel tersebut tersenyum ramah, lalu berkata, "Memang menyulitkan ya pak kalau istri sedang ngidam tapi nikmati saja ya prosesnya, hasilnya pun sangat dinanti." Johnny hanya tersenyum.
"Di hotel ini tidak menyediakan makanan tersebut pak, tapi anda boleh mencoba berjalan kurang lebih 15 menit dari sini, tepatnya samping kanan jalan dekat toko roti "bli yoga." nah disitu ada gerobak yang menjual aneka sate, salah satunya sate taichan"
Johnny mengucap banyak terima kasih, lalu segera berlalu menemui sang istri, yang diyakini sedang tiduran diatas kasur.
"yang?" loh kok Taeyong tidak ada di kamarnya?
"I am here, lagi ganti baju ini yang." Oh rupanya sang istri sedang berada di kamar mandi, Johnny pun berganti pakaian yang lebih santai dari kemeja hitam yang ia gunakan saat ini. Polo shirt hitam adalah pilihannya, dipadupadankan celana berwarna khaki sangat cocok.
Tak lama Taeyong pun keluar dari kamar mandi, Johnny dibuat mengangga melihat tampilan sang istri. Pasalnya Taeyong menggunakan dress panjang tampa lengan bercorak bunga yang terlihat sangat cantik, ah lagi-lagi Johnny bersyukur memiliki istri secantik Taeyong. "so awesome." Menarik tangannya dan mendudukannya di paha lebar Johnny, "thank you sayang, yuk aku udah siap."
Bergandengan tangan selayaknya orang sedang honeymoon, benar sih bisa dibilang ini sekalian honeymoon. Sejak menikah keduanya belum sempat pergi kemana-mana karna sang anak keduluan hadir di dunia, tapi mereka sangat bersyukur akan itu.
"Permisi dulu ya pak, terimakasih informasinya." Johnny menyapa bapak tersebut.
"Sama-sama pak, semoga bayinya keturutan." jawabnya, Taeyong tersenyum ramah, serta matanya mengisyaratkan, siapa bapak ini.
"Oh ini bapak yang ngasih informasi yang jualan sate taichan yang," ia pun mengangguk paham.
"Bapak sehat selalu ya, kami pergi dulu." Keduanya pun memulai perjalanan mencari sate taichan, suasana sore disini sangatlah enak. Taeyong tak henti-hentinya mengelus perut besarnya, seakan tau sang buah hati sedang merasa bahagia juga.
"Adek gerak gak yang?" tanyanya, ia pun melepaskan genggaman tangannya dan membawa tangan Johnny agar berada dibawah perutnya, tak lama bayi mereka menendang.
"kamu senang ya dek papi ajak jalan?" menendang lagi, tapi kali ini lebih keras, "ughh." Muka Johnny langsung panik, takut Taeyong mengalami kram perut lagi.
"Hey baby, listen. Tidak boleh terlalu keras ya kalau mau nendang, kasian Mami nya. Kalau mau nendang pelan saja, kami tau kamu di dalam perut Mami lagi bahagia, okay jagoan?"
"Good job! Papi love you so much." lalu mencium perutnya, tak peduli dilihat banyak orang.
"Anak Mami dan Papi pintar." Taeyong juga tak lupa memberi pujian terhadap sang anak, usahakan sedari dalam kandungan sering diberi seperti itu kata buku parenting yang ia baca.
Jalan beiringan membuat langkah Taeyong sedikit ringan, lebih ke Johnny yang selalu memijat pinggangnya sih agar tidak lelah. "Pulangnya kita naik taxi aja ya? kasian kamu sama adek jalan jauh." katanya, ya Taeyong sebenernya masih kuat kok berjalanan, tapi keinginan sang suami itu mutlak hukumnya dan harus dipatuhi.
Nah tempat makan yang dimaksud akhirnya terlihat, ramai sekali ya padahal baru malam sabtu. Keduanya memilih meja yang terletak di dalam, walaupun bau asap kendaraan tak tercium tapi memilih lebih higienis tak salah juga kan.
"Masnya mau pesan apa?" tanya pelayanan kedai tersebut, "sate taichan satu porsi pakai lontong, ayam bakar madunya satu dan ini pisang gorengnya satu porsi juga. Minumnya jus jeruk 2." Sang pelayan tersenyum ramah, "baik, mohon ditunggu pak."
Sekitar 25 menit menunggu akhirnya semua makanan yang mereka pesan telah tersaji rapih diatas meja, Johnny memakaikan hand sanitizer untuk sang istri, Taeyong tersenyum malu, nyatanya dirinya masih sering degdegan jika Johnny sedang bersikap manis seperti ini. "yey makan, thank you so much Jo." Dikecupkan pipi Johnny sampai sang empu tertawa kegelian.
"Sama-sama sayang."
Sesuai prediksinya, sang istri hanya memakan beberapa tusuk sate saja, sekedar icip lalu sudah. Jadi mau tidak mau dirinya lah yang harus menghabiskan, ingatkan Johnny pulang dari sini untuk gym ya.
"I'm full, kamu habisin ya yang." Taeyong memohon, ya tanpa diminta pun Johnny dengan suka rela menghabiskan sisa makanan Taeyong, untuk tenaga pikirnya, siapa tau istrinya mau diajak berkeringat nanti malam.
——— 🔞
"Ughhhh—pelan ya yang." gumamnya, Johnny sedang sibuk memilin dan menghisap payudara milik Taeyong, posinya tubuhnya miring menghadap sang suami, kepala Johnny terbenam disela-sela lipatan buah dadanya, lucu layaknya bayi.
"Aku lepsh ya?" tak terdengar jelas karna Johnny berbicara sambil terus menyusu pada payudaranya, tapi Taeyong mendengar denga jelas apa kata suaminya.
"Ya boleh kok." Segera Johnny melepas pakaian sang istri, mulai dari dressnya lalu bra dan celana dalamnya, sekarang Taeyong full naked. Puas memandang sang istri, Johnny pun bergantian melepas satu persatu pakaiannya.
*tbc
~ jangan lupa vote everyone, bye 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]
Romancekisah Johnny dan Taeyong dalam menunggu dan mengurus sang buah hati. mengandung banyak part 🔞 so harus bijak memilih bacaan ya. - Genderswitch