Johnny sengaja pulang lebih cepat dari biasanya tentu ini karna sang istri menjanjikan "jatah nyusu" untuk dirinya. Sebagai pria normal dan suami serta ayah yang baik untuk keduanya, Johnny tidak lupa memberi gift untuk Taeyong dan Cley, lingerie untuk sang istri & popok bayi untuk Cley.
Saat ingin bayar ke kasir, ia melirik rak yang bersisi berbagai alat kontrasepsi, niat hati tidak ingin membelinya tapi rasanya perlu deh barangkali Taeyong ingin bablas menuju surga kenikmatan.
"Untuk total semuanya 2.150.000 rupiah, mau menggunakan debit atau cash?"
"Debit."
"Baik terima kasih sudah berbelanja."
Ah sial macet sekali jalanan pada sore hari ini, padahal Johnny sudah berusaha untuk pulang 30 menit lebih cepat dari biasanya tetap saja terjebak macet. Sambil menunggu ia melihat postingan instagram istrinya tadi pagi, lucu juga ya menjadi orang tua muda, ada saja bahagia dan lelahnya. Tapi perlu digaris bawahi, lebih lelah Taeyong dibanding dirinya jadi jika Johnny sudah mengeluh karna macet, itu mah belum ada apa-apanya dengan Taeyong.
Tinggal satu lampu merah lagi sebelum masuk ke kawasan perumahannya, banyak genangan air sepanjang jalan, mungkin di daerah rumahnya sempat hujan. Cuaca kan suka tak menentu, kadang daerah ini hujan tapi daerah lainnya tidak hujan dan itu bukan kejadian aneh di Indonesia.
Akhirnya setelah 20 menit belanja dan bermacet ria, Johnny bisa bernafas lega. Melirik rumah depan yang tak pernah sepi karena ocehan dari Lixie anak dari Chris dan Felix, semoga Cleo tidak seaktif gadis kecil itu ya Tuhan, tapi mengingat ia dan Taeyong sama bawelnya tidak mungkin jika gen introvert ada pada diri Cleo.
"Sayang aku pulang!" teriaknya sambil melepas dasi serta sepatu yang seharian menemaninya berkutat pada berkas-berkas sialan itu.
Sang istri turun sambil jarinya ia tempelkan pada bibirnya, seakan menyuruhnya untuk pelankan suara. "Sttttt Cley baru banget tidur, jangan teriak-teriak! Kamu ini kaya lagi di hutan aja deh Jo." nah ujungnya ia kena omel, jadi tidak enak kalau langsung meminta jatah bulanan seorang suami.
"Yaudah aku mandi dulu ya, sekalian shaving hehe."
Taeyong hanya menghela nafas melihat gerak-gerik suami yang menurutnya mencurigakan, atau Taeyong yang lupa akan omongannya sendiri di bubble chat ia dan Johnny? Ntahlah kita tunggu saja.
"Kamu ini beli apa?" tak ada sahutan, mungkin Johnny sudah masuk ke dalam kamar mandi, jadi Taeyong berinisiatif membuka 2 belanjaan itu sendiri. Okay tidak ada yang aneh di kantong plastik ini, hanya berisi popok dan snack kesukaan kita berdua, Taeyong pun membuka kantong yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama, dan isinya adalah sebuah lingerie warna pink barbie serta 2 kotak kondom. Shit.. Taeyong ingat tadi pagi Johnny ingin meminta jatahnya, mana Taeyong belum prepare lagi.
Segera mungkin ia masuk ke dalam kamarnya, memakai lingerie yang dibeli Johnny untuknya. Peduli setan jika ingat baju kurang bahan itu belum dicuci, toh nantinya juga akan kotor juga. Memakai lipstick berwarna peach serta sedikit riasan wajah, rambut panjangnya ia biarkan terurai, supaya menambah kesan sexy di mata Johnny.
Saat dirasa cukup, Taeyong rebahkan tubuhnya di kasur king sizenya, menunggu dengan sabar sang suami selesai mandi. Tak lama dari itu, ia mendengar langkah kaki yang mulai mendekat.
"Hi.."
"Hi baby." Johnny mulai naik ke kasur mereka, menyetuh pundak hingga lengan terbuka milik Taeyong.
"Do I look good?" tanya Taeyong dengan suara mendayu, mencoba menggoda Johnny.
"Very good and very pretty for me, baby," gumam Johnny, dengan mulutnya yang mulai menjelajah leher dan wajah Taeyong, buahkan desahan panjang dari mulut sang wanita.
"Ahhh wanted to make myself pretty for daddy," Taeyong tersenyum licik. Sayangnya Johnny tak melihat senyum itu karena fokus untuk memberi hickey pada kulit pucatnya.
"Fuck." Johnny menggeram dalam geraknya, ia menatap Taeyong tajam. Memang benar Taeyong seakan menjadi orang lain jika sudah di ranjang, lebih liar dan berkuasa itu cirinya.
Tanpa menunggu lama, Taeyong lepas handuk yang masih menempel pada pinggang Johnny, penis super besarnya terpampang jelas di depan matanya. Taeyong arahkan penis tersebut pada bilah bibir vaginanya, tapi Johnny ingat dirinya belum melakukan fingering pada vagina Taeyong, sudah hampir 2 bulan Johnny tak pernah berhubungan badan dengan Taeyong, terakhir saat kandungannya masih 7 bulan.
"Pakai jari dulu ya biar ngga sakit." pintanya pada Taeyong dan langsung ditolak, Johnny paham jika sang wanita juga menginginkannya tapi kepuasaan juga penting dalam bercinta.
"Nanti sakit loh yang." Johnny mencoba membujuk Taeyong kembali, "aku maunya langsung, Jo."
Si suami hanya pasrah, tak mau membuat sang istri semakin kesal, Johnny langsung memakai kondom yang ternyata Taeyong ambil dari belanjaannya.
"Kalau sakit cakar aku aja ya."
Johnny kembali mencium leher jenjang sang istri, beri hisapan, gigit dan saat dirasa cukup baru ia sudahi. Kepala Taeyong mengadah ke atas, Johnny tahu apa yang harus ia lakukan agar desah itu tak putus dari buah bibirnya.
"Eughhh.."
Johnny hanya bergumam sebagai respon dari desahan yang Taeyong keluarkan barusan. Ia tahu bahwa istrinya itu juga sudah diselimuti oleh kabut nafsu. Maka dengan perlahan, Johnny dudukkan badannya di tepian ranjang, lantas mengarahkan Taeyong agar duduk di atas pangkuannya.
Ciuman panas pun tidak dapat terhindarkan, lidah saling mengecap, saling gigit bibir masing-masing, rongga mulut pun tak Johnny dan Taeyong lupakan, mereka ingin tahu siapa yang lebih berkuasa dari sesi bercinta kali ini.
Seakan ingin menaklukan sang istri, Johnny menampar payudara besar milik Taeyong.
"Akh!" erangnya.
TBC
TBC ah biar pada tanggung, kalau mau coba vote lebih dari 10 nanti aku lanjut sampai crot 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]
Romancekisah Johnny dan Taeyong dalam menunggu dan mengurus sang buah hati. mengandung banyak part 🔞 so harus bijak memilih bacaan ya. - Genderswitch