Perihal nama

292 19 12
                                    

Kalian mau tau nggak asal nama "cleo" dari mana? Sini author kasih tau, hahaha.

Johnny sedang bersiap untuk pergi ke kantor, sudah mandiri dia tidak menunggu sang istri yang menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Ya nalar juga sih mempunyai bayi itu tidak semudah bayangannya, tidak melulu bahagia juga karna ada saja stressnya, apalagi kalau anak rewel dan menyebabkan kedua orang tuanya begadang menjaganya.

"I'm ready go to work! Hopefully it does bring more projects and is a success."

"Aamiin." Taeyong menyahuti harapan sang suami.

Johnny menatap wajah Taeyong, terdapat jlingkaran hitam dibawah matanya, padahal sebelumnya itu tidak ada. Johnny berjanji akan lebih peka untuk bangun tengah malam jika sang anak menangis, walaupun Taeyong ngeyel agar tidak membangunkannya. Alasannya sih dia cape bekerja, apa gak sadar bahwa seorang ibu itu lebih capek dari cuma duduk menatap layar kantor.

"Pulang kerja mau ngemall gak yang? Biar adek aku jagain, nanti kamu pergi sama Felix atau Jeonghan."

"Ih ngga ah, katanya orang habis melahirkan itu ngga boleh pergi-pergi dulu, apalagi adek belum genap satu bulan."

Johnny menghela nafas, yasudah kalau itu mau sang istri, niatnya sih baik ya mau Taeyong me time memanjakan tubuh dan pikirannya. Lumayan kan bisa spa, salon, nonton bioskop atau belanja baju sepuasnya dengan black card milik Johnny.

"Udah gih berangkat."

Ia pun mencium kening sang istri yang sedang bersender pada kepala ranjang, sambil tangannya menepuk paha sang anak yang sedang menyusu pada ibunya. "Adek sisain ya buat papi."

"IH PERGI GAK, DASAR MESUM."

"Kalau ngga mesum ngga mungkin ada adek."

Sebelum Taeyong melempar bantal, Johnny sudah lari lebih dulu menuju pintu keluar kamarnya. Memang sih ia begitu jahil, melihat wajah Taeyong kesal itu sebuah kepuasaan bagi Johnny.

——kantor

Riuh suara Johnny dengar dalam kantornya, banyak orang yang menyalami dirinya yang baru selesai setelah cuti menjaga istrinya lahiran.

"Yey! Selamat pak Johnny udah jadi bapak muda, semoga amanat ini sampai seterusnya." ucap salah satu karyawan dari divisi yang ia pegang.

"Makasih makasih. Lunch nanti biar gue traktir ya, terserah mau beli apa."

"Ini ngga masuk tagihan kantor kan pak?" kata Aghni, salah satu karyawan disana.

"Kaga elah." itu Yuta yang menjawab, "Johnny mah punya black card yg limitnya sampe 500 juta."

Johnny memukul kepala sahabatnya, "ngaco banget jangan percaya."

"Tapi kita percaya kok pak, mobil pak Johnny aja Pajero Dakar Ultimate AT."

"Duh itu berlebihan, gue ganti mobil juga karna bakal punya anak jadi butuh mobil yang spacenya lebih gede."

"Wah begitu mulia tujuannya. Yaudah pak kita mau pizza aja ya 4 loyang, makan di sini aja ramean."

"Okay. Nanti lunch gue order ya, sekarang pada balik kerja dulu."

"Siap pak!"

"Lo juga balik kerja ege ngapain liatin gue terus hah."

Yuta menatap jenaka Johnny, "ye sensi amat, jatah ngewe lo berkurang ya semenjak ada anak?"

"Tauan banget si tai." Katanya lalu berlalu meninggalkan Yuta dan kembali ke ruangannya sendiri.

Johnny sebetulnya sedang pusing akan pekerjaannya, ada satu client yang meminta dirinya untuk memberi solusi tentang permasalahan yang di hadapi. Proyek pembangunan ini lazimnya selesai dalam kurun waktu 2 tahun dari perjanjian awal yang disepakati, tapi ada kendala yang mengakibatkan keterlambatan proyek itu dapat selesai sesuai target waktu.

Tok tok tok permisi pak Johnny ini ada dokumen yang harus anda tanda tangani.

"Bawa sini."

"Baik pak terima kasih." Johnny yang melihat sekertarisnya berjalan pincang pun penasaran.

"Kaki kamu kenapa?"

"Kesleo pak tadi di tangga depan habis fotocopy."

"Lain kali hati-hati."

"Siap pak! Permisi ya pak, silahkan dilanjut berpusing rianya, hehe."

"Ash."

"Wah "Kesleo" menarik juga buat anak gue. Tapi biar keren gue buat gimana, oh iya ada tuh nama artis luar."

"Orang gila malah ngomong sendiri." Yuta masuk ke dalam ruangan Johnny mengambil kacang polong di dalam toples snack miliknya.

"Kasih masukan dong buat anak gue."

"Gila aja udah seminggu lebih belum juga dikasih nama? "Bambang" aja ntar panggilannya "Bams" biar keren."

"Gak sekalian aja "Tarno" dipanggilnya "Tata" ya."

"Hahha sabi." jawab Yuta tak sadar telah memakan separo kacang polong dari toples milik Johnny.

"Tapi gue punya filosofi nama yang bagus dari kata "kesleo" sumpah ya lo gak bakal nyangka."

"Apaan? Gila aja lo namain anak lo "kesleo" Jo ih lo aneh begitu gue telfon si Taeyong ya biar mampus lo kena amuk dia."

"Jangan bego! Dengerin gue dulu makanya. Nih gue mau namain anak gue "Cleo" dari kata "sleo" kan gak begitu keliatan tuh makna aslinya."

Yuta tertawa terbahak mendengar penuturan dari Johnny, bisa-bisanya punya ide nama seperti itu.

"Haha gila. What's his long name?" tanya Yuta.

"Cleo Xander Suh."

"Anjay ya pake nama itu aja, gue bantu jaga rahasia nama "Cleo" berasal dari filosofi ngawur bapaknya."

"Terima kasih atas kerja samanya pak Yuta, TAPI LO HARUS GANTI KACANG POLONG YANG UDAH LO RAMPOK DARI TOPLES JAJAN GUE!"

"YAELAH." Yuta pun keluar dari ruangan Johnny.

"Ya ntar gue ganti. Jangan lupa lunch nanti traktir 4 loyang pizza buat kita."

TBC

Mari kita tunggu apakah Taeyong akan setuju atau malah marah?

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN WOY BIAR RAME NIH LAPAK 🫵🏻🥲

I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang