Sepertinya semua suami di seluruh dunia akan manja bila sedang demam. Tak terkecuali dengan Johnny, dirinya sudah mengeluh sejak pagi kalau badannya terasa pusing, katanya ada bongkahan batu besar tepat di atas kepalanya. Jadi Taeyong terpaksa meminta bibi dari rumah mamanya untuk sementara mengurus rumahnya, untungnya Taeyong punya sus yang siap sedia membantunya mengurus Cley. Karna Johnny yang tak bisa ditinggal barang sebentar saja.
"Mami pusing... kamu jangan pergi, please rasanya aku bisa mati sekarang kalau kamu ninggalin aku." Mulai deh dramanya, padahal Taeyong keluar kamar juga untuk membuatkan bubur, menganti air kompresan, pumping ASI. Tidak yang ditinggal ke luar negeri, bodoh.
"Aku mau ngecek anak kita dulu. Boleh ya? Kasian itu Cley gak digedong maminya seharian ini, kamu lanjut bobo aja pi." Taeyong mencoba memindahkan tangan Johnny yang masih setia memeluk perutnya, sumpah Johnny versi manja ini sangat merepotkan.
"Tapi yang cepet ya?"
"Iya nggak tau."
"Sayanggggg..."
Taeyong terkekeh melihat tingkah suaminya itu, lalu setelah berhasil keluar dari kamarnya. Taeyong segera menghampiri anaknya yang ternyata sedang ditimang oleh susnya, berniat untuk menyuruh susnya agar istirahat saja.
"Udah sus Mega mending istirahat, biar Cley sama aku dulu ya."
"Gapapa kok bu biar Cley sama saya, Ibu menemani bapak saja yang sedang sakit."
"Ah bapak udah tidur sus. Makanya saya bisa agak santai sih, dia kalau sakit jadi rewel banget." Sus Mega lantas menyerahkan Cley yang tadi ditimangnya untuk bisa Taeyong dekap.
"Hi anak mami, so sorry ya sayang seharian ini gak digendong mami. Abisan papimu rewel banget, lagi sakit dia, nak."
"Yaudah buk, saya ijin kembali ke kamar ya."
"Iya sus silahkan."
Taeyong merasa jari munggil anaknya menyentuh jarinya yang senantiasa berada di atas perutnya, "aduh ini anak mami minta nen ya? Haus ya sayang udah jam berapa sih ini." Menengok jam digital yang ada di dekat TV, ternyata sudah siang.
"Udah siang ya sayang, yuk nen sama mami." Ia lantas membuka 3 kancing kemeja yang dipakai, semenjak menyandang gelar seorang ibu, Taeyong lebih sering memakai pakaian yang mudah untuk dirinya menyusui Cley. Bahkan ketika berpergian pun sudah tak memikirkan style anak muda pada umumnya, yang dibutuhkan hanya ruang mudah agar sang anak dapat menyusu. Apalagi Cley agak susah kalau minum ASI dari botol, jadi mau tak mau harus langsung dari maminya.
Menyusui menjadi moment Taeyong untuk beristirahat sejenak dari kegiatannya sebagai ibu rumah tangga. Walaupun dibantu mbak tapi semua ruangan yang menjadi tempat privasi untuknya dan Johnny tidak boleh ada yang menyentuhnya, jadi Taeyong dan Johnny lah yang membersihkannya. Seperti ruang kerja Johnny, walking closet mereka, kamar mereka dan ruang gym. Bukannya apa itu ruangan paling sering menjadi spot "sex" mereka berdua, jadi tak lucu jika pembantunya mempergoki tuannya sendiri.
Taeyong melihat anaknya sudah terlelap di dalam gendongannya, maka ia bawa hati-hati putra kecilnya agar bisa ia tidurkan di kasur lipat yang sengaja taroh di karpet ruang TVnya. Dia berniat membantu bibi memasak di dapur jadi bisa kapan saja melihat ke arah tidur anaknya karna dapurnya itu kebetulan dekat dengan ruang TV.
"Hi bi mau masak apa hari ini? Saya bantu ya."
"Eh ibu. Ini saya mau masak sayur sop sama ayam goreng terus udang pepes, terus apalagi ya? Oh iya es buah buat ibu."
"Es buah juga dimasak?"
"Aduh maaf bu, maksudnya saya teh sekalian bikin es buah buat ibu, cuacanya sedang terik dan setau saya ibu hamil itu butuh yang seger-seger. Gitu ibu, maaf ya kata-kata bibi kurang pas."
"Waduh terimakasih bibi. Tapi buat di rumah jangan keseringan ya bikin minuman manis kaya gitu, mama kan punya riwayat gula bi."
"Oh itu mah beres bu, nyonya sudah taat makanannya, saya selalu menasehati untuk hidup lebih sehat. Agar nyonya berumur panjang dapat melihat aden Cley tumbuh dewasa."
Ah iya jadi ingat saat proses melahirkan putra kecilnya, sang mama begitu senang bukan main. Walaupun statusnya hanya ibu mertua, tapi Taeyong sudah menganggapnya seperti ibu kandung sendiri, sejak dulu mereka masih berpacaran. Mama juga yang selalu menyediakan semua keperluan Cley, mungkin karna anaknya itu cucu pertama dari anak satu-satunya jadi dirinya begitu senang bukan main. Penerus Johnny di masa depan, harus terbaik hidupnya, kata beliau.
Anakku beruntungnya engkau lahir di rahimku. Papi kamu begitu baik, nak. Bahkan tanpa sepengetahuan Taeyong, Johnny diam-diam sudah menyiapkan tabungan masa depan untuk Cley. Mencatat sekolah terbaik untuk Cley dari SD-kuliah, membeli rumah & kendaraan untuk investasi atas nama Cley. Pokoknya kalau ada predikat "BEST DADDY IN THE WORLD" sudah dipastikan Johnny menjadi pemenangnya.
Tak lama terdengar suara tangisan Cley, Taeyong buru-buru menghampiri anaknya. Mengecek barangkali ia menangis karna popoknya sudag penuh, atau sekedar mimpi buruk mampir menganggu tidur siangnya. Digedongnya agar dapat Taeyong timang, "cup cup sayang.. bobo lagi ya." Namun tangisnya kian nyaring dan keras. Taeyong cek popoknya masih kering, karna kata sus baru diganti.
Sampai tak disadari kehadiran sang suami di dekat dirinya dan sang buah hati. Taeyong fokus membuat tenang Cley, suka sedih dia jika anaknya rewel seperti ini. "Coba sini aku yang gendong." Taeyong hampir loncat dari posisi duduknya, sambil ia dekap erat Cley dalam pelukannya. "Eh anjir! Kaget! Ih Johnny bikin jantungan aja," untungnya sang anak tidak apa-apa, emang dasar Johnny.
"Maaf sayang bikin kaget ya..."
"Terus ngapain sih turun, badan kamu masih panas sayang. Udah gih istirahat lagi aja, di kamar tamu dulu sana."
Johnny menggeleng tanda ia tak mau menurut titah sang istri, bibirnya bahkan sudah manyun, "gak mauuu, gak ada kamu sama Cley."
"Sayang nurut ya? Ini adek lagi rewel jadi aku urus adek dulu, baru kamu ya. Liat nih tangan aku cuma dua, yang mana lagi aku pake buat gendong anak kita jadi nurut dulu ya. Pasti aku nemenin papi tidur lagi kok." Taeyong mencoba tawar menawar dengan sang suami, semoga Johnny bisa mengerti dan mau menurut padanya. Pasalnya suhu tubuh Johnny masih tinggi, kalau suaminya itu berlama-lama dekat sang anak, malah bisa jadi Cley juga ikut tertular sakitnya. Tentu saja baik Johnny dan Taeyong tak ingin itu terjadi.
"Tapi bener loh kamu bakal balik ngurus aku? Sayang bukannya apa ini kepala aku rasanya pusing banget, rasanya kaya mau mati."
"Hush! Ngomongnya ngaco banget. Ya makanya papi tidur istirahat supaya pusingnya hilang biar bisa main lagi sama Cley, ok?"
"Okay sayang." Akhirnya Johnny menurut padanya, ia berdiri dari duduknya dan berlalu ke kamar tamu yang berada tak jauh dari ruang tengah rumahnya.
TBC
Waduh ketemu lagi kita nih, pada sehat kan semua? Harus sehat ya supaya tetep hidup, haha. Ini gue update gak terlalu lama kan dari part papi mami uhahuhahhh itu, jadi dimaafin dong kalau mimin izin ngilang dulu setahun.
Don forget to vote and comment ya biar gue semangat lagi updatenya 🤍🫳🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]
Romancekisah Johnny dan Taeyong dalam menunggu dan mengurus sang buah hati. mengandung banyak part 🔞 so harus bijak memilih bacaan ya. - Genderswitch