teman baru ft Gyuhan

380 19 5
                                    


Ini hari kedua pasangan Johnny Taeyong berlibur di pula dewata Bali, tadinya ingin bersantai dan bermain di pantai Sanur, akan tetapi hujan turun sejak pagi. Si Mama muda yang sedang hamil ini sudah mendumel tak jelas, tidak tau siapa yang mau disalahkan, jadi ia memilih untuk bersandar di bahu sang suami.

"Hujannya kapan reda, aku sama adek udah pengen banget loh Jo main di pantai." Johnny hanya bisa tersenyum dengan tangannya yang setia membelai perut Taeyong yang sudah membesar, keras sekali ya perut orang hamil itu. Lalu ia memposisikan didepan perut Taeyong, mencium singkat anaknya, "sabar sayang, sebentar lagi juga reda."

"Ish sebel." Johnny tersenyum, dibawanya tangannya kehadapan perut sang istri.

"Baby di perut Mami jangan rewel ya? harus bisa belajar sabar nak, soalnya nanti setelah baby keluar dan tumbuh besar akan banyak hal yang terjadi. Tapi baby tenang aja, setiap ada kesusahan, Papi akan selalu ada disamping baby." Taeyong yang mendengarnya pun mulai menangis, dirinya kagum akan semua sikap yang Johnny tunjukan untuk buah hatinya. Johnny tak pernah berubah, tetap sama sejak dahulu, tetap menganggap dirinya special.

"Makasih ya sayang, ngga tau lagi deh harus bersyukur gimana lagi punya kamu dalam hidup aku, tetap bersama ya Jo."

"Tentu. Tegur aku kalau aku salah jalan tapi jangan berani untuk pergi dari aku ya Yong?" Taeyong mengangguk, bibir tebalnya langsung ia tempelkan pada Johnny, dibawanya tubuhnya agar duduk dipangkuan Johnny.

"Eumhhh. U—udahhhhh." menepuk dada bidang Johnny agar menyudahi ciuman yang diyakini akan menjalar kemana-kemana, ia sudah berjanji kepada anaknya untuk bermain di pantai.

"Tanggung itu yang."

"Gaada. Aku udah janji sama adek bakal main pasir, ayok sekarang aja udah mulai reda ini." ajaknya pada sang suami, Johnny pun memilih mengalah dengan syarat pakai payung dan jaket jika ingin ke pantai.

Semua sudah siap, Taeyong memaikai hoodie milik Johnny yang dirasa hangat dan lebar, sedangkan Johnny memilih jaket kulit berwarna senada dengan sang istri, hitam. "Ok, let's go Dad!"

Jarak dari hotel menuju pantai sebenernya cukup dekat, kendala hujan dan macet yang membuat laju perjalanan mereka sedikit terhambat. Bali tetap ramai walaupun hari masih siang, benar-benar seramai itu.

Akhirnya mereka sampai juga, langsung saja ia turun dengan merangkul lengan sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya mereka sampai juga, langsung saja ia turun dengan merangkul lengan sang suami. Rintik hujan sesekali jatuh diatas payung yang ia pakai, udara pun sedikit dingin. "Kenapa sayang?, dingin ya,"

"Sedikit. Tapi adek seneng banget nih Dad, tuh nendang." ia bawa tangan suami agar menyapa baby.

"Ih iya sayang." Keduanya pun tertawa. Berjalan menyusuri pantai sambil bergandengan tangan menbuat hati Taeyong bahagia, jika seperti ini, ingin rasanya tiap tahun ia hamil lagi.

Samar-samar baik Johnny maupun Taeyong mendengar suara orang sedang ribut, tidak keras tapi cukup membuat penasaran.

"Enggak Bun. Kandungan kamu udah besar banget loh itu, masa mau berenang di air."

"Sebentar aja Ayahhhhh."

"Nanti lahiran di air gimana? duh Ayah ngeri bayanginnya."

"Ngaco. Kan Ibun yang ngerasain kontraksi jadi tau kapan adek bakal keluar, ya boleh ya Ayah."

Begitu kira-kira suara ributnya, lalu Johnny yang lebih dulu melerai pasangan suami istri tersebut. Taeyong pun yang lebih dulu menyuruh suaminya untuk menyapa pasangan tersebut, tak enak bilamana keributan ini berlangsung lama.

"Permisi Ibu-Bapak, lagi ngeributin apa ya? daritadi saya dengar kok ramai sekali." Johnny menatap keduanya.

"Eh—ini mas. Istri saya ngeyel dibilangin, usia kandungannya sudah 8 bulan minta berenang di pantai, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, makanya saya larang."

"Mas bisa dampingi istrinya, barangkali ini sebagian dari ngidamnya."

Lalu kedua pasangan tersebut saling berhadapan, "mau Ayah temenin?" sang istri pun mengangguk senang.

"Makasih ya mas atas sarannya, dan mohon maaf." ujarnya ramah.

"Iya mas sama-sama. Saya Johnny dan ini istri saya, Taeyong."

"Saya Mingyu. Nih cewe ngeyel tapi cantik, istri saya, namanya Jeonghan." Jeonghan tersenyum malu.

"Usia kandungannya berapa bulan, kak?" tanya Jeonghan pada Taeyong.

"Masuk bulan 6 ini, iyakan Jo?" tanyaku memastikan.

"Iya sayang. Jalan bulan 6, dua hari lagi." jawabnya menambahkan, agar tak salah juga informasi.

"Yaudah kamu sama Mingyu duluan aja, biar aku jalan sama Jeonghan ya."

Baik Johnny dan Mingyu hanya tersenyum, "mari mas Jo."

Taeyong banyak bercerita dan kadang tertawa mendengar Jeonghan yang ternyata hamil cepat, padahal anak pertama belum genap 2 tahun, masih terlalu kecil katanya. Tapi ia bersyukur, katanya banyak anak banyak rezeki.

"Iya gitu kak, kehamilan kedua ini rasanya tuh pengen deket terus sama Ayah-nya. Mingyu aja sampai cuti seminggu buat nurutin kemauan aku, ada rasa ngga enak sih, walaupun dia kerja di perusahaan keluarga."

"Tau sih aku rasanya. Puasin dulu masa-masa ngidamnya, karna rasa ini bakal dikangenin kalau kita udah lahiran." jawab Taeyong.

"Bener banget kak."

Akhirnya keempatnya sudah sampai dibibir pantai, Mingyu dan Jeonghan lebih dulu beranjak karna ingin main di air, sedangkan Taeyong dan Johnny memilih duduk santai dahulu sebelum bermain pasir dan kegiatan lainnya.

"Lucu ya kalau perut aku udah sebesar itu, pasti lucu banget deh aaa mau." Taeyong sedang membayangkan dirinya memakai daster yang bahkan mulai sempit karna perutnya yang sudah sangat besar itu, lalu Johnny yang selalu mencium dan membisikan kata-kata menenangkan untuk anak mereka.

"Super hot Mama." kata suaminya.

—new character unlocked—

GYUHAN YEY

jangan lupa vote everyone, bye💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


jangan lupa vote everyone, bye💓

I'M PREGNANT [JOHNYONG AU GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang