Seharusnya Johnny dan Taeyong sudah pulang ke Jakarta, akan tetapi sang istri memintanya untuk menambah hari, jadilah keduanya pulang lambat sehari. Tadinya hari Minggu menjadi hari Senin, potong gaji tak apa yang penting Taeyong bahagia.
Johnny bangun lebih dulu daripada Taeyong, menyiapkan breakfast untuk keduanya, lebih ke menu simple tapi bikin kenyang. Avocado toast egg, kebetulan kemarin saat jalan pulang ke hotel, Taeyong meminta dibelikan buah alpukat.
Mudah jika hanya membuat roti saja, tak bisa dibayangkan tiap harinya Taeyong harus membereskan rumah dengan kondisi yang sedang hamil. Bukannya Johnny tidak mampu membayar art, dia mampu bahkan lebih dari 10 orang pun. Ini keinginan sang istri yang ingin rumah dan tata letak diatur sendiri olehnya, Johnny pun menghargainya. Mungkin nanti akan dibicarakan kembali, mengingat kandungan Taeyong yang akan segera membesar itu.
Breakfast sudah siap, kini waktunya membangunkan Taeyong yang masih betah menyelam di dunia mimpi, aku sibak selimut yang menutup sebagian wajahnya. "Morning sayang. Bangun yuk, aku udah buatin kamu sarapan nih," merasa terganggu Taeyong pun menutup kembali wajahnya dengan selimut.
"Eughhhh—lima menit lagi." Johnny kecup setiap inci wajah sang istri, berharap Taeyong bisa segera bangun.
"Fine! aku bangun," katanya sambil mencoba bangun dan duduk.
"Nah gitu dong, kamu lupa ya kita janjian pergi ke GWK bareng Mingyu dan Jeonghan?"
"Oh iya hampir aja aku pengin kita ke pantai lagi, makasih Jo udah ingetin aku."
"Iya. Yaudah mau aku gendong atau jalan sendiri?"
"Gendong dong, aku mager buat jalan, katanya si adek "mami, dede capek masih antuk" anakmu bilang ke aku langsung."
Johnny ikut duduk diatas ranjang mereka, tangannya ia pergunakan untuk membuka sedikit baju tidur sang istri, "adek kalau mau kuat seperti Papi harus banyak bergerak." Taeyong mendengus dengan diikuti bibirnya yang cemberut.
"Jadi beneran harus jalan?"
"Yang? itu cuma berapa langkah aja ke pantry loh, dari sini aja keliatan." Benar-benar ya Taeyong super mager jika pagi seperti ini, Johnny tau sih ini albinya saja yang sebenernya malas untuk sarapan.
"Iyadeh. Gih duluan, aku mau cuci muka dulu."
Johnny mencium singkat kedua pipi gembul Taeyong, "aku tunggu ya yang."
"Eummm" gumamnya.
Breakfast 07:35
"Waw ini semua kamu yang siapin?"
"Iyalah, gimana? bagus kan."
Taeyong tersenyum bangga, "keren banget suamiku."
Lalu ia membuka kamera handphone nya untuk mengabadikan effort seorang Johnny Suh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.