"Fuck permission, I really want to kiss you now baby girl."
-Elang
🍂Kejadian di malam saat David dan Fina berpelukan sudah berlalu 2 bulan lamanya. Dan sudah 2 bulan juga Fina tidak pernah bertemu lagi dengan Elang. Entah lega atau sedih yang di rasakan oleh Fina karna sudah tak bertemu lagi dengannya.
"Gilaakkk. Masak gue mikirin dia mulu sih?" Guman Fina.
"Lo ngomong sama gue?" Tanya Sesil.
Mereka sedang di kantin yang saat ini lagi ramai karna itu Sesil tidak mendengar ucapan Fina.
"Gak. Btw kok lo gak pernah ke bar lagi Sil?"
"Bisa gila lah gue kalau gak ke bar lagi. Bokap nyokap lagi ke luar negeri semingguan ini, biasalah bisnis makanya gue gak ada minta tolong sama lo."
Fina manggut-manggut melanjutkan makannya. Tak sengaja Sesil menyenggol tangan Fina yang sedang menyedokkan kuah bakso ke mulutnya membuat kuah tersebut tumpah pada seragam Fina.
"Oh my god. Sorry gue nggak sengaja Fiiin."
"Iya-iya gak papa. Gue ke toilet dulu kalau gitu."
"Nanti lo pake seragam gue dulu ya? Ntar gue ambilin di loker, gue bayar dulu."
Fina hanya mengangguk dan langsung pergi ke toilet. Tanpa menyadari sepasang mata yang menatap nya sedari tadi.
***
Fina membuka pintu toilet saat seseorang mengetuknya. Fina terkejut saat sebuah seragam terjulur di depan matanya sehingga dia tidak bisa melihat siapa yang memberikan. Sesil paling gumam Fina dalam hati sembari mengambilnya.
Setelah selesai dengan seragamnya Fina langsung keluar dan sontak melotot. Elang. Iya Elang sedang berdiri di depan pintu toilet yang digunakannya.
"I miss you so much baby girl."
Fina diam terpaku karna lagi-lagi berada di jarak yang amat dekat dengan Elang. Dari sini Fina dapat melihat ketampanan Elang seperti yang di katakan oleh Sesil. Mengingat Sesil, Fina langsung menjauhkan wajahnya.
"Can I kiss you now?" Tanya Elang.
Fina langsung menutup bibirnya membuat Elang terkekeh geli. "Gila lo."
"Yes, I am. Dan itu semua karna lo Fina Anggraini."
Dari sekian banyak orang yang menyebut nama lengkap nya, Fina tak pernah merasa debaran di dadanya meningkat dua kali lipat. Dan itu semua karna suara Elang yang serak dan dalam.
"Can I kiss you now?" Tanya Elang lagi.
Fina langsung menjelajahi setiap sudut toilet dan pintu masuk karna takut di dengar oleh murid lain.
"Don't worry. Pintu nya udah gue kunci dan bel udah bunyi 10 menit lalu."
"Hah gue telat dong. Minggir."
Elang langsung menangkup wajah Fina membuat Fina melotot dengan debaran dada yang jauh lebih kencang.
"Fuck permission, I really want to kiss you now baby girl."
Dan selanjutnya bibir mereka menyatu tanpa ada pergerakkan lanjut. Merasa tak ada perlawanan dari Fina membuat Elang menggigit bibir Fina membuatnya langsung membuka mulut.
Setelah hampir lima menit lamanya, Elang menjauhkan wajahnya membuat Fina yang secara spontan merenggut. Elang langsung tertawa pelan mengusap bibir Fina lembut.
"Jangan kecewa gitu dong. Kita harus masuk kelas kan?"
Fina menatap Elang datar. "Kecewa pala lo. Minggir gue mau ke kelas."
Elang tertawa lebih keras membuat Fina terdiam terpesona. Fina berusaha menutupi wajahnya yang memerah malu.
"Kalau aja ini bukan toilet sekolah, gue nggak bakalan lepasin lo Fina." Elang mencium kening Fina. "Gue bakalan lakuin ini lagi ke lo tapi itu nanti. See you in the next kiss baby girl." Lanjutnya sembari meninggalkan Fina yang terdiam memegangi bibirnya.
"Baby girl? I want to hear that again Elang Danuarta."
***
Bel berdering tanda pulang sudah berlalu 10 menit yang lalu tapi Fina masih berada di depan kelas karna menunggu Sesil yang sedang piket.
"Yuk." Ajak Sesil sambil menggandeng tangan Fina.
"Eh gue lupa nanya. Tadi Kevin jadikan anterin baju gue ke toilet?"
Fina menyerngit bingung. "Kevin?" Tanyanya.
Sesil mengangguk. "Ituloh si Kevin temennya Elang anak IPA 2."
Karna tidak mendengar jawaban dari Fina, Sesil melanjutkan ucapannya. "Jangan bilang tuh anak nyuruh orang lain nganterin ke lo?"
Fina langsung mengerti dengan yang terjadi. Bahwa Elang meminta seragam itu pada Kevin.
"Iya gue baru inget. Emang Kevin yang nganterin kok."
Sesil hanya mengangguk-ngangguk saja membuat Fina menghela nafas lega.
"Yaudah gue duluan ya mau langsung ke cafe soalnya."
"Sip. Gue pulang juga ya. Bye."
Baru saja Fina akan melangkah keluar gerbang, tangannya tiba-tiba di pegang oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan Elang.
"Ikut gue." Ujarnya singkat yang entah kenapa membuat Fina sangat suka mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Elang.
Fina hanya menurut pasrah karna bohong kalau hatinya tidak bahagia saat di dekat Elang.
Fina masuk ke gudang sekolah yang dimana isinya sangat rapi, jauh dari perkiraan nya selama ini. Karna di sekolah nya ada rumor yang mengatakan bahwa gudang sekolah tempat paling angker.
"Gue gak bisa lama-lama harus kerja soalnya." Ucap Fina membuat Elang langsung menatapnya.
"Loh gak bisa dong masa main cepet."
Fina langsung memukul kepala Elang membuat Elang tertawa. "Gue gak semurahan itu."
"I don't mind it baby girl. Gue cuman mau bilang kalau lo kangen gue lo cukup kesini. Karna disini adalah rumah kedua gue."
Elang menyodorkan sebuah kunci pada Fina. Membuatnya menyerngit bingung.
"Kunci cadangan gudang. Gue kasih ini ke lo biar lo bebas buat ke sini."
Elang mengambil tangan Fina dan meletakkan kunci disana. "Lo kasih gue pelet apa sampai gue sesayang ini sama lo?"
Fina langsung tersenyum manis membuat Elang ingin menjadikan Fina miliknya saat ini.
"Gue emang pantes di sayang aja sih." Ucap Fina.
Tawa Indah dari mulut Elang langsung keluar begitu saja membuat Fina mengakui bahwa Elang setampan itu.
Elang mengukungnya di pintu menatap mata Fina dalam, ibu jarinya mengelus lembut bibir Fina. "Your lips just mine, jangan pernah lo kasih ke orang lain selain gue."
Bagaikan terhipnotis Fina mengangguk membuat Elang mengajak nya keluar dari gudang.
"Take care baby girl."
"Okay mesum."
Elang tersenyum geli membuat Fina juga tersenyum. Fina langsung pergi meninggalkan Elang yang masih menatapnya dari jauh dengan hati yang bahagia.
***
Kenapa author ikut deg-deg an bikinnya. Kurang kasih sayang ya? Wkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME OR US
RomanceAREA 🔞 YANG BOCIL HARAP MENJAUH. TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, PEMBACA DI HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. *** "YANG HARUS LO LAKUIN ITU TANGGUNGJAWAB BRENGSEK!" *** *start 14 Februari 2023