13. SHIT

684 13 2
                                    

"Jantan mulut lemes kayak lo kali yang gak laku. Punya masalah apa sih lo hah sama gue? Sakit hati karna ditolak itu ya? Harusnya ngaca orang modelan lo mau punya pacar yang pintar nan cantik jelita kayak gue."
-Fina
🍂


Neraka:
PULANG SEKARANG!

Elang:
Nanti, sekarang ada yang mau aku urus dulu.

Neraka:
Kamu bener-bener mau papa hancurin gadis sialan itu?

"Shit." Umpat Elang membuat Fina yang berada di depannya meyerngit bingung.

"Kenapa? Ada yang salah Lang?"

Elang menggeleng mengusap wajahnya kasar. Sungguh dia sangat membenci Alex saat ini. "Ehmm, gue kayaknya gak bisa nganter lo sekarang Fin. Sumpah gue kesel banget bokap gue maksa gue buat dateng sekarang."

"Hey its okay. Gue bisa naik ojek atau apapun lah itu nanti."

"Berangkat sama Kevin dulu mau gak? Kebetulan kamar dia di sebelah, gue bisa nyuruh dia buat anterin lo sekalian."

"No thank's, gue gak mau berurusan dengan dia."

"Gue gak terima penolakan."

"Tap--"

"Kalau nolak lo gak usah sekolah hari ini."

Fina mendengus menatap Elang sengit. "Fine, yaudah cepet ini udah mau jam setengah tujuh."

Elang mengusap rambut Fina sambil mencium keningnya dan berlalu keluar di buntuti Fina yang mendomel rambutnya di rusak pagi ini. Ia mengambil ponselnya ingin menelfon Kevin.

"Lo di apart?"

"Napa? Lo mau nebeng?"

"Iya cepetan lo."

Setelahnya Kevin membuka pintu langsung terkejut menyadari kehadiran Fina. "Kalian habis ngesex ya?" Tanyanya.

Fina sontak melotot membuat Elang menoyor kepala Kevin. "Bacot. Lo anterin cewek gue hari ini, awas kalau sampai lecet."

"Gue bukan supir lo ya."

"Dan tugas lo bukan ngelawan gue."

Kevin memutar bola matanya malas. "Iye iye, yaudah ayok Fin."

Fina menatap Elang ragu. "Lo gak ikut?"

"Gue beresin kamar dulu soalnya berantakan banget baby girl." Bisik Elang yang dibalas Fina dengan tabokan di lengannya.

Elang mencium Fina lembut mengabaikan Kevin yang sudah syok, semenjak berteman dengan Elang selama hampir lima tahun baru kali ini ia melihat Elang mencium seorang gadis karna Elang paling jijik untuk berciuman. Dia akan langsung menerobos tanpa basa basi dulu.

Seakan larut dengan kegiatan mereka, Fina melingkarkan lengannya di pundak Elang.

"Eheem masih ada gue disini by the way."

Jujur Fina masih sadar saat melakukannya di depan Kevin, jadi ia hanya menatapnya datar, masa bodoh dengan reputasi dia akan lulus juga sebentar lagi. "Gue pergi dulu, jangan lupa makan."

ME OR US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang