10. BULLY

740 12 0
                                    

"I want to have you completely, which is truly complete. Am I entitled to that?
-Elang
🍂

Byuurr

Fina sontak menutup matanya saat merasakan air dingin mengguyur kepalanya. Kiran tertawa melihat ekspresi syok wajah Fina.

Fina menatap Kiran dan Sesil datar. "Manusia sampah."

"Apa lo bilang?" Sahut Kiran.

"Lo berdua manusia sampah."

Plak

Sesil menampar dan mendorong Fina kuat membuat Fina jatuh terduduk.

"Ternyata bukan sampah tapi bangkai." Ujar Fina kembali berdiri.

"Sialan lo ya. Anak pelacur doang sok-sokan mau deketin Elang."

"Trus kenapa? Iri? Kalah saing mah bilang jangan keroyokan."

Kiran menjambak rambut Fina membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Toilet sekolah yang kebetulan saat ini sedang sepi seakan melancarkan aksi mereka berdua.

"Rekam Sil." Suruh Kiran.

Sesil langsung mengarahkan ponselnya pada wajah Fina. Kiran mendorong Fina pada tembok toilet mencoret wajahnya dengan lipstik.

"Lo bawa gunting gak?" tanya Kiran membuat Fina merasa was-was.

"Duhh sayang banget, gue gak lagi bawa tapi tenang lain kali gue akan sedia gunting."

Untuk saat ini Fina bersyukur walaupun mukanya yang sudah pasti seperti badut. Sesil mengarahkan kamera nya membuat Fina sontak menutupi wajahnya.

"Uuuh uuh anak lonte lagi mau jadi lonte nih gaiiis." Ucap Sesil yang sedang melakukan siaran live di media sosialnya.

"Ops ada yang mau ikutan nih." Sahut Kiran sambil membaca berbagai komentar.

"Shit, Elang comment live kita anjing."

Sesil langsung mematikan siaran langsungnya, sebelum pergi meninggalkan Fina yang sudah terduduk di lantai, ia menyiram bekas air pel hingga seragam Fina basah olehnya.

"Brengseek. Kenapa harus gue Tuhan?" Isak Fina tergugu.

***

"Liat tuh buk anak beasiswa kok telat mulu malah berantakan lagi." Ujar Nia saat melihat Fina datang ke kelas.

"Palingan nyokap nya nyogok sekolah pakai badannya kali." Sahut Fajar membuat kelas langsung riuh.

"Udah udah jangan berisik, Fina kamu langsung duduk aja."

Fina mengangguk, mengabaikan tatapan orang-orang yang meremehkannya. Sesil menjulurkan kaki nya ke samping membuat Fina kehilangan keseimbangan hingga terjatuh dengan posisi memalukan.

Seluruh isi kelas langsung tertawa keras sedangkan Bu Tia hanya menggelengkan kepalanya pelan berusaha menegur.

Fina berdiri melanjutkan langkah ke arah tempat duduknya. Menatap Sesil sendu. Apa lo bener-bener udah gak peduli sama gue Sil? Ucap Fina dalam hati.

"Karna UN akan di adakan lebih kurang 2 bulan mendatang maka minggu besok kita semua full ngerjain soal ujian lalu ya." Ucap Bu Tia menyadarkan lamunan Fina.

Semua murid mengiyakan dan Bu Tia langsung pergi dari kelas.

Sesil dan Nia menghampiri Fina. "Anak pelacur kita lagi belajar nih." Ujar Nia membuat kelas kembali ribut.

ME OR US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang